Pertamina Tegaskan Warna Tidak Berpengaruh Pada Kualitas BBM

SPBU Pertamina (Foto: parboaboa.com)

PARBOABOA, Jakarta - Isu mengenai warna Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite keruh dan semakin boros setelah kenaikan harga dibantah oleh PT Pertamina Indonesia.

Melalui Sekretaris Perusahaan Patra Niaga Irto Ginting, Pertamina menegaskan jika seluruh BBM yang disalurkan ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sudah lebih dulu melalui proses pengujian, sehingga kualitasnya dijamin telah sesuai dengan standar yang diatur oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Ginting mengatakan, jika warna BBM tidak berubah meski disimpan selama setahun, selain itu warna juga tidak berpengaruh pada kualitas BBM, serta tidak menjadi penyebab pengunaan bahan bakar kendaraan menjadi lebih boros.

"Kami tegaskan bahwa warna tidak berimplikasi terhadap performa atau spesifikasi dari BBM itu sendiri. Warna itu hanya sebagai pembeda supaya masyarakat tahu mana yang disebut Pertamax, Pertalite, dan lain-lain," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Manager Integrated Terminal Pertamina Jakarta Andi Ramadhan menjelaskan Pertamina melakukan tujuh kali pengecekan sampel BBM setelah diterima dari kilang maupun sebelum disalurkan ke SPBU, sehingga dipastikan BBM yang tidak sesuai spesifikasi tidak akan disalurkan.

"Jadi sebelum kita terima, di kapal dan kilang diperiksa. Kalau off nggak diterima. Tujuh kali (pemeriksaan) dari kapal sama kilang sampai ke sini," ujarnya.

Adapun isu mengenai borosnya BBM jenis Pertalite ramai dibahas di warganet media sosial beberapa waktu belakangan ini. Bahan bakar dengan RON 90 itu dianggap lebih cepat menguap sehingga membuat pemakaiannya lebih boros.

Selain dirasa lebih boros, bensin jenis ini juga dikatakan menunjukkan perubahan warna menjadi lebih keruh jika dibandingkan dengan yang lama. Sejumlah pengendara berasumsi bahan bakar subsidi Pertalite yang baru telah dicampurkan sehingga tidak memiliki kualitas yang sama dibandingkan dengan harga sebelum naik.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS