Setelah Didera Tekanan Jual, Rupiah dan IHSG Akhirnya Ditutup Menguat

Ilustrasi IHSG dan Rupiah akhirnya menguat setelah mengalami tekanan jual. (Foto: Envato)

PARBOABOA, Medan – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0.99 persen di level 7.129,21. Di mana investor asing membukukan transaksi jual bersih senilai Rp136 miliar.

Penguatan IHSG seirama dengan kinerja mayoritas bursa di Asia yang diperdagangkan di zona hijau.

Namun, pada hari ini tidak semua bursa di Asia mampu ditutup menguat. Bursa Hang Seng dan Singapura justru ditutup melemah.

IHSG selama sesi perdagangan hari ini bergerak cukup volatile dalam rentang 7.066 hingga 7.167.

Pengamat Ekonomi Sumatera Utara, Gunawan Benjamin mengatakan secara keseluruhan, kinerja IHSG yang menguat pada hari ini belum mampu menutup kerugian pada perdagangan sehari sebelumnya, di mana IHSG terpuruk hingga 3.4 persen.

Beberapa saham di sektor perbankan seperti BBRI, BBCA, BBNI dan BMRI menjadi pendorong penguatan bursa saham pada hari ini.

Ditambah dengan saham ASII (Astra), ADRO (Adaro) dan TPIA (Chandra Asri) juga turut mendorong penguatan kinerja IHSG.

“Secara keseluruhan, bayang-bayang tekanan yang terjadi pada pasar keuangan belum sepenuhnya hilang,” ujar Gunawan Benjamin kepada PARBOABOA, Selasa (06/08/2024). 

Menurut Gunawan Benjamin, potensi koreksi masih berpeluang terjadi dalam jangka pendek, terlebih pekan ini pasar tidak banyak dibanjiri oleh agenda ekonomi penting sebagai penggerak pasar secara fundamental. 

Sementara itu, kinerja mata uang Rupiah juga ditutup menguat di level 16.160 per US Dollar. Setelah Rupiah sempat melemah dan mendekati level 16.200 di sesi perdagangan pertama.

Di sisi lain, meskipun terpantau berkinerja bagus, harga emas pada perdagangan sore ini masih lebih rendah dibandingkan kinerja sehari sebelumnya. 

Harga emas ditransaksikan di kisaran level 2.413 US Dollar per ons troy nya. Dengan laju penguatan Rupiah, harga emas pada hari ini ditransaksikan sekitar Rp1.257 juta per gram nya. 

Sebelumnya, Gunawan Benjamin mengatakan bursa di Amerika Serikat (AS) masih dilanda aksi jual, IHSG mengalami technical rebound. 

Kinerja bursa di Asia mengalami rebound pada perdagangan hari ini. Bursa Nikkei Jepang naik sepuluh persen lebih. Sementara bursa di Asia lainnya juga terpantau mengalami penguatan. 

Dan sejauh ini, tidak semua bursa di Asia yang mengalami tekanan jual pada perdagangan kemarin mampu menutup kerugiannya pada perdagangan pagi ini. 

Gunawan Benjamin mengatakan, IHSG juga mengalami penguatan pada pembukaan perdagangan pagi ini. IHSG dibuka menguat di level 7.098.

Kinerja IHSG pada perdagangan hari ini diproyeksikan akan bergerak seirama dengan kinerja bursa di Asia pada umumnya. 

IHSG berpeluang bertahan di zona hijau selama sesi perdagangan, walaupun pelaku pasar sebaiknya mewaspadai minimnya sentimen pasar pada perdagangan hari ini.

Minimnya agenda ekonomi pasar membuat pasar keuangan cenderung bergerak sangat volatile dan lebih banyak mengandalkan sentimen teknikal.

“Terlebih aksi jual masih menjaga bursa di AS. Dan penguatan mayoritas bursa di Asia pada perdagangan hari ini juga lebih banyak dipicu oleh technical rebound,” kata Gunawan Benjamin.

Berbeda dengan IHSG, mata uang Rupiah pada perdagangan pagi ini justru melemah di kisaran angka Rp16.200 per US Dollar. 

Imbal hasil US Treasury 10 tahun kinerjanya membaik ke level 3.8 persen, menjadi motor bagi penguatan US Dollar.

Di sisi lain, harga emas terpantau berkinerja lebih buruk dibandingkan sesi perdagangan pada sore kemarin.

“Melihat situasi seperti saat ini, secara psikologis pelaku pasar akan lebih banyak menerapkan strategi transaksi jangka pendek atau hit and run. Pasar membutuhkan indikator yang lebih kuat untuk meredakan volatilitas pasar yang cukup besar seperti saat ini,” tandas Gunawan Benjamin.

Editor: Fika
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS