PARBOABOA – Kondisi turun mesin, kerap menjadi kekhawatiran yang besar bagi para pemilik sepeda motor. Pasalnya, Ketika mengalami turun mesin performa motor akan sangat menurun drastis hingga tak bisa dinyalakan.
Selain efek yang ditimbulkan, memperbaiki sepeda motor yang turun mesin juga akan memakan banyak sekali biaya.
Maka dari itu, para pemilik sepeda motor sebaiknya mengenali ciri-ciri sepeda motor yang akan mengalami turun mesin, agar nantinya dapat melakukan antisipasi atau tindak pencegahan lebih awal.
Berikut ini beberapa ciri-ciri yang bisa dikenali pada sepeda motor yang akan mengalami kondisi turun mesin, antara lain:
1. Motor yang susah dinyalakan
Motor yang sudah dinyalakan juga menjadi salah satu ciri bahwa kendaraan tersebut akan mengalami turun mesin.
Sebuah kendaraan yang sulit dinyalakan, biasanya dipicu oleh berbagai macam hal. Salah satunya adalah oli ikut naik dan masuk ke dalam proses pembakaran. Jika oli mengenai bagian busi, dapat membuat sepeda motor susah untuk dinyalakan. Akibatnya, jika tidak segera ditangani sepeda motor akan mengalami turun mesin.
2. Munculnya asap putih dari knalpot
Motor yang akan turun mesin biasanya memberikan pertanda tertentu yang harus segera dipahami. Salah satunya adalah munculnya asap putih dari knalpot, terutama jika motor yang digunakan adalah motor 4 tak.
Asap putih yang muncul dari knalpot dapat menandakan bahwa terdapat oli yang ikut terbakar dalam proses pembakaran. Jika tidak diatasi sesegera mungkin, ini dapat berakhir fatal salah satunya adalah komponen yang terbakar atau malah keseluruhan sepeda motor bisa terbakar.
3. Performa motor yang kurang
Motor yang akan turun mesin biasanya juga mengalami penurunan performanya. Ia akan lebih tidak bertenaga saat digunakan berkendara di jalan raya. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh ring seher maupun mesin yang sudah aus maupun usang.
4. Mesin motor mengeluarkan suara yang kasar
Oli motor bertugas sebagai pelumas komponen mesin agar dapat bekerja dengan maksimal. Tanpa oli, mesin akan bekerja sangat keras dan menyebabkan gesekan yang terjadi antar komponen sangat kuat. Hal ini dapat membuat bagian mesin tersebut cepat aus dan harus segera diganti.
Cara Mencegah Turun Mesin
1. Tepat Waktu Ganti Oli
Seorang pemilik motor harus tau standar kekentalan oli sewaktu akan diganti. Pergantian oli pada mesin, ada baiknya dilakukan saat sepeda motor telah melakukan perjalanan sejauh 2500 km hingga 3.500 km. Jika terlambat mengganti oli dan telah melebihi batas kilometer pemakaian maka akan berdampak tidak baik bagi mesin motor.
2. Melakukan Tune Up atau Servis Ringan yang Rutin
Rutin melakukan Tune Up atau servis ringan bertujuan untuk mengetahui adanya komponen motor yang rusak atau aus ringan. Buruknya kinerja mesin motor salah satunya dikarenakan jarang servis motor ke bengkel.
Tune up itu merupakan pemeriksaan, penyetelan, pengukuran, perawatan hingga penggantian komponen pada bagian mesin yang bertujuan untuk memaksimalkan performa mesin.
4. Membawa Muatan yang Wajar
Usahakan motor tidak membawa beban yang terlalu berat, misalnya tidak membonceng 2 orang sekaligus atau lebih. Hal tersebut dapat menyebabkan mesin bekerja lebih keras karena tidak sesuai dengan kapasitas yang telah ditentukan.
6. Rajin Membersihkan Motor
Mencuci motor secara rutin bertujuan untuk membersihkan kotoran yang menempel pada motor. Hal itu sangat berguna agar motor tidak menjadi berkarat dan keropos dibeberapa bagian apalagi ketika musim hujan.
Itulah seputar informasi mengenai ciri-ciri dan cara mencegah sepeda motor yang akan turun mesin.