Pengendara Harus Waspada! Ini Beberapa Modus Baru Penipuan di Jalan

Waspada modus penipuan yang menyasar pengendara di jalan. (Foto: Dokumen Suzuki)

PARBOABOA, Jakarta - Ketika berada di jalan, keselamatan dan kenyamanan tentu menjadi prioritas utama. 

Namun, akhir-akhir ini muncul berbagai modus penipuan baru yang mengincar para pengendara. Itulah sebabnya pengendara harus tetap waspada dan mengenali beragam jenis penipuan agar dapat menghindarinya.

Ini sangat penting terutama jika Anda sering mengemudi sendiri, bepergian di area yang sepi atau melakukan perjalanan pada malam hari.

Apalagi kejahatan bisa terjadi di mana saja dan kapan saja, dengan cara-cara yang mungkin tidak terduga.

Melansir laman resmi  Suzuki berikut adalah jenis penipuan di jalan yang mesti diwaspadai:

Razia palsu atau polisi gadungan

Modus penipuan pertama yang perlu diwaspadai saat berkendara adalah razia palsu atau polisi gadungan. Biasanya, ini terjadi di jalan-jalan sepi yang jarang diawasi oleh petugas resmi.

Pelaku menggunakan seragam mirip polisi dan sering kali membawa senjata airsoft untuk menambah kesan otentik. Mereka dapat menyajikan berbagai skenario, seperti memberikan surat tilang palsu dan meminta denda di tempat. 

Modus lainnya, pelaku mungkin akan meminta Anda untuk mengantarnya ke kantor polisi terdekat atas tuduhan pelanggaran. Dalam skenario terburuk, mereka mengambil alih kendaraan Anda dan meninggalkan Anda di lokasi terpencil setelah mencuri kendaraan tersebut.

Untuk menghindari penipuan ini, berhati-hatilah jika melihat polisi di tempat sepi, terutama jika tidak ada kendaraan dinas yang terlihat. 

Jika Anda merasa dirugikan, minta pelaku menunjukkan surat tugas resmi. Polisi palsu sering kali tidak dapat memberikan dokumen ini, meskipun ada kemungkinan mereka memiliki surat tugas palsu.

Jika Anda terjebak dalam situasi pencurian kendaraan, segera hubungi pihak berwajib untuk mendapatkan bantuan.

Bensin habis

Modus penipuan lainnya adalah berpura-pura kehabisan bensin dan meminta bantuan untuk mendorong kendaraan. Pelaku biasanya menggunakan motor dan berboncengan dengan rekannya, menargetkan pengendara motor yang sendirian.

Penipuan ini biasanya terjadi di jalan-jalan sepi yang jauh dari pom bensin. Pelaku akan meminta bantuan korban untuk mendorong motor hingga ke pom bensin terdekat. 

Namun, dalam perjalanan, mereka akan membawa korban ke lokasi yang sepi dan strategis untuk melakukan aksi pencurian motor.

Untuk menghindari modus ini, waspadai permintaan bantuan dari orang asing di lokasi yang tidak ramai dan segera cari bantuan dari pihak berwajib jika merasa ada yang mencurigakan.

Berpura-pura tabrak

Modus lain adalah berpura-pura tertabrak. Dalam modus ini, pelaku sengaja menabrakkan motor mereka ke mobil Anda dan kemudian menuntut ganti rugi untuk biaya perbaikan kendaraan dan pengobatan.

Untuk menghindari modus ini, tetap waspada dan fokus saat berkendara. Jika Anda melihat kendaraan lain yang tampak mencurigakan atau seolah-olah mengarah untuk menabrak, segera berusaha menjauh.

Modus penipuan seperti ini bisa terjadi kapan saja dan menimpa siapa saja, termasuk Anda atau orang terdekat. Oleh karena itu, selalu tingkatkan kewaspadaan saat berkendara atau ketika menjadi penumpang.

Menjatuhkan cek atau dokumen palsu

Anda juga mesti waspada jika ada cek atau dokumen palsu yang sengaja dijatuhkan oleh pelaku. Cek tersebut biasanya memiliki nilai yang sangat besar, seperti miliaran rupiah, atau dokumen yang tampak penting dan rahasia.

Dokumen seringkali disertai skenario yang menjelaskan kepentingannya, dan biasanya ada nomor telepon yang bisa dihubungi. Ketika korban menghubungi nomor tersebut, mereka akan diminta mentransfer sejumlah uang dengan janji imbalan besar.

Untuk menghindari penipuan ini, serahkan cek atau dokumen tersebut ke bank terkait atau pihak berwajib. Ini adalah langkah yang tepat untuk memastikan apakah dokumen tersebut asli dan mencegah penipuan lebih lanjut. Biarkan pihak yang berwenang menanganinya sesuai prosedur yang berlaku.

Editor: Gregorius Agung
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS