Ratusan Hektare Lahan Pertanian Terendam Banjir, Petani di Deli Serdang Butuh Bibit Baru

Lahan pertanian di Kabupaten Deli Serdang terendam banjir (Foto: HarianSIB)

PARBOABOA, Deli Serdang – Banjir hingga kini masih merendam lahan pertanian seluas 351 hektare di Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara (Sumut).

Berdasarkan data Dinas Pertanian Kabupaten Deli Serdang, lahan yang paling terdampak banjir berada di Kecamatan Hamparan Perak dan Percut Seituan. Kemudian, ada di Kecamatan Beringin, Tanjungmorawa, Galang, Sunggal dan Pagar Merbau

Adapun lahan pertanian yang terendam banjir tersebut berisi tanaman seperti padi, jagung, melon dan beberapa tanaman lainnya.

Akibat banjir tersebut, para petani yang ada di wilayah Deli Serdang saat ini membutuhkan bibit tanaman yang baru guna mengganti tanaman yang rusak disapu banjir.

"Pusing juga kami, baru tiga hari nyemai (buat tapak pembibitan padi) langsung terendam banjir. Udah lonyot tapak bibit padi kami karena tidak surut-surut. Yang diharapkan dari pemerintah sekarang ini ya bibit barulah," ujar Supardi, petani asal Beringin, melansir Tribun Medan, Rabu, (23/11/2022).

Supardi mengatakan, saat ini air di lahan persawahannya sudah berangsur-angsur surut. Oleh karena itu, ia berharap agar pemerintah segera mendistribusikan bantuan bibit kepada para petani.

Di samping itu, Kabid Pertanian Dinas Pertanian Deli Serdang Abdul Latif Saragih mengatakan, saat ini sudah ada 6 hektare lahan pertanian yang mengalami gagal panen.

"Rata-rata usia padi baru 20 sampai 25 hari tanam. Yang paling parah Kecamatan Hamparan Perak, karena di sana ada 60 hektare khususnya di Desa Tandem Hilir II," kata Latif

Ia menjelaskan, sejauh ini memang ada sebagian lahan pertanian yang sudah surut. Namun, masih banyak juga kondisinya masih terendam banjir. Dengan demikian, masih memungkinkan jika lahan yang gagal panen akan terus bertambah.

“Sebab pada saat ini intensitas hujan juga masih tinggi di Kabupaten Deliserdang,” ucapnya.

Maka dari itu, Latif mengatakan bahwa pihaknya telah melaporkan hal tersebut kepada pemerintah provinsi agar para petani diberikan bantuan bibit guna mengganti tanaman yang rusak.

"Untuk yang gagal panen ini telah kami laporkan dan usulkan untuk dapat bantuan dari provinsi. Ada juga bantuan dari provinsi untuk bantuan Cadangan Benih Daerah (CBD). Kita buat CPCL (calon petani calon lokasi) dan nanti bantuan melalui kelompok tani," pungkasnya.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS