Menggali Untung dari Bisnis Pernak Pernik Ramadan  

Pernak-pernik Ramadan yang dijual di Jalan Adi Sucipto Medan Polonia. (Foto: PARBOABOA/Ari Bowo)

PARBOABOA, Medan - Bulan Ramadan 1444 Hijriah / 2023 menjadi berkah bagi perajin pernak-pernik khas Ramadan di Medan. Jika saat pandemi COVID-19 omzet mereka menurun, kini mulai bergeliat dan merasakan keuntungan dari banjirnya pesanan.

Ketika ditemui Parboaboa, Sabtu (25/3/2023), Munawir Al Hamdani, perajin pernak-pernik khas Ramadan sedang sibuk mengecat styrofoam dengan warna kuning dan hijau di kios rumahnya Jalan Adi Sucipto, Medan Polonia. 

Sembari mengecat ukiran bulan bintang yang berbahan styrofoam, Munawir berkata jika tahun ini pesanan kerajinan pernak-pernik Ramadan ramai. 

"Sudah delapan tahun menjadi perajin pernak-pernik khas Ramadan, alhamdulillah sangat luar biasa tahun ini," katanya sambil tersenyum. 

Munawir menyampaikan, dibandingkan saat pandemi COVID-19, pesanan pada tahun ini meningkat tajam hingga seratus persen lebih. 

"Biasanya itu lima hari mau puasa baru ramai, tapi tahun ini, dua minggu mau puasa juga cukup ramai pembeli," katanya. 

Kondisi ini, menurut Munawir tak terlepas dari lenyapnya pandemi COVID-19. Ekonomi yang sempat lesu mulai bangkit ke sedia kala.

"Saat pandemi kemarin memang ngeri, sepi sekali pesanan," ungkapnya. 

Seiring meningkatnya omzet pada Ramadan tahun ini, selain dapat mencukupi kebutuhan keluarga, Munawir juga bisa mempekerjakan 12 orang perajin untuk membantu proses produksi. 

"Pernak-pernik seperti lampion, beduk, Marhaban ya Ramadan, bulan bintang, ketupatnya itu bahannya dari styrofoam, kalau ketupatnya itu gabus," jelasnya. 

Pernak-pernik bernuansa Islami ini dibandrol dengan harga puluhan ribu rupiah hingga ratusan ribu rupiah. 

"Pemesan saat ini masih wilayah kota Medan dulu, ada yang dari masyarakat ada yang dari hotel, restoran," pungkasnya. 

Editor: RW
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS