Rokok Ilegal di Negara-negara Maju: Tantangan dan Solusi

Rokok Ilegal di Negara-negara Maju juga jadi Maslah Serius yang Butuh Solusi Cepat. (Foto: Parboaboa/Akbar)

PARBOABOA, Jakarta - Rokok ilegal telah menjadi masalah yang semakin serius di negara-negara maju.

Perdagangan rokok tanpa izin ini mencakup produk yang tidak membayar pajak atau tidak memenuhi standar kesehatan yang ketat.

Di negara-negara seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Australia, rokok ilegal tidak hanya mengancam kesehatan masyarakat tetapi juga mengurangi pendapatan negara dari pajak.

Situasi ini juga terjadi di Indonesia, seperti yang diungkap dalam liputan khusus Parboaboa berjudul "Modus Klandestin Produsen Rokok Ilegal Tanpa Cukai," yang dirilis pada Senin, 2 Agustus 2024.

Lantas, bagaimana negara-negara maju menghadapi tantangan ini? 

Skala Masalah

Rokok ilegal di negara-negara maju sering kali berasal dari jaringan kriminal internasional yang mencari keuntungan cepat dengan menghindari pajak.

Di Inggris, misalnya, pada tahun 2023, diperkirakan sekitar 13% dari semua rokok yang dikonsumsi adalah rokok ilegal.

Fenomena ini tidak hanya merugikan ekonomi negara tetapi juga mengancam kesehatan masyarakat. Rokok ilegal sering kali tidak memenuhi standar kualitas dan dapat mengandung bahan-bahan berbahaya.

Selain itu, di Amerika Serikat, penjualan rokok ilegal juga menjadi masalah serius. Laporan dari U.S. Department of Treasury mengungkapkan bahwa negara kehilangan miliaran dolar dalam pendapatan pajak setiap tahunnya karena perdagangan rokok ilegal.

Hal ini diperparah oleh fakta bahwa produk ilegal ini lebih mudah diakses oleh anak di bawah umur, meningkatkan risiko merokok di kalangan remaja.

Salah satu faktor utama yang mendorong perdagangan rokok ilegal adalah tingginya pajak cukai yang diterapkan oleh pemerintah di negara-negara maju.

Pajak yang tinggi bertujuan untuk mengurangi konsumsi rokok dan meningkatkan pendapatan negara.

Namun, tingginya harga rokok resmi sering kali mendorong konsumen untuk mencari alternatif yang lebih murah di pasar gelap.

Di Australia, misalnya, pajak cukai yang sangat tinggi telah mendorong peningkatan rokok ilegal hingga mencapai 15% dari total pasar pada tahun 2022.

Faktor lainnya adalah kesulitan dalam penegakan hukum. Meskipun negara-negara maju memiliki sistem hukum yang kuat, mengidentifikasi dan menangkap jaringan perdagangan rokok ilegal adalah tugas yang sangat sulit.

Produk ilegal sering kali masuk ke pasar melalui jalur distribusi yang rumit dan tersembunyi.

Di Amerika Serikat, sebagian besar rokok ilegal diproduksi di luar negeri dan kemudian diselundupkan ke dalam negeri, membuat pelacakan dan penegakan hukum menjadi sangat sulit.

Dampak dari perdagangan rokok ilegal sangat merugikan di berbagai aspek.

Pertama, dari sisi ekonomi, negara kehilangan pendapatan yang signifikan dari pajak rokok. Di Inggris, HM Revenue and Customs (HMRC) memperkirakan bahwa negara kehilangan sekitar £2.5 miliar per tahun karena rokok ilegal.

Ini adalah jumlah yang cukup besar yang seharusnya bisa digunakan untuk layanan publik seperti kesehatan dan pendidikan.

Kedua, dari sisi kesehatan, rokok ilegal sering kali tidak memenuhi standar kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Ini berarti bahwa rokok ilegal bisa saja mengandung zat berbahaya yang lebih tinggi dibandingkan rokok legal, sehingga meningkatkan risiko kesehatan bagi konsumen.

Rokok ilegal juga lebih mudah diakses oleh anak-anak dan remaja, yang bisa berakibat pada peningkatan jumlah perokok muda.

Jalan Keluar

Negara-negara maju telah mengambil berbagai langkah untuk mengatasi masalah rokok ilegal ini. Salah satu solusi utama adalah meningkatkan penegakan hukum terhadap jaringan perdagangan ilegal.

Di Amerika Serikat, misalnya, U.S. Bureau of Alcohol, Tobacco, Firearms and Explosives (ATF) telah bekerja sama dengan pihak berwenang di negara-negara lain untuk memerangi perdagangan rokok ilegal.

Kerja sama internasional ini penting mengingat banyaknya rokok ilegal yang diproduksi di luar negeri.

Selain itu, negara-negara seperti Inggris dan Australia telah mengimplementasikan teknologi pelacakan canggih untuk memastikan bahwa setiap bungkus rokok dapat dilacak dari pabrik hingga ke tangan konsumen.

Sistem pelacakan ini memungkinkan pihak berwenang untuk dengan cepat mengidentifikasi produk ilegal dan mengambil tindakan hukum.

Pemerintah juga berusaha untuk mengurangi insentif bagi konsumen untuk membeli rokok ilegal dengan cara menekan harga rokok resmi.

Di Australia, misalnya, pemerintah telah memperkenalkan kebijakan harga minimum untuk rokok, yang memastikan bahwa harga rokok tidak akan terlalu tinggi meskipun pajak cukai dinaikkan.

Hal ini bertujuan untuk mengurangi kesenjangan harga antara rokok legal dan ilegal.

Selain upaya penegakan hukum dan kebijakan fiskal, edukasi dan peningkatan kesadaran publik juga menjadi bagian penting dari strategi untuk mengatasi rokok ilegal.

Kampanye edukasi yang efektif dapat membantu masyarakat memahami bahaya membeli dan mengonsumsi rokok ilegal.

Di Inggris, kampanye seperti "Don't Get Smoked" telah berhasil meningkatkan kesadaran tentang dampak negatif rokok ilegal, terutama di kalangan remaja dan orang dewasa muda.

Kampanye ini menyoroti risiko kesehatan dari rokok ilegal dan juga menunjukkan bagaimana membeli produk ilegal bisa mendanai kegiatan kriminal.

Dengan meningkatkan kesadaran publik, pemerintah berharap dapat menurunkan permintaan rokok ilegal dan, pada gilirannya, memotong pasokan di pasar gelap.

Editor: Norben Syukur
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS