PARBOABOA, Jakarta - Pada 2023 lalu, sempat beredar oli palsu jenis AHM khusus untuk sepeda motor di beberapa daerah di Indonesia.
Hal ini tentu saja membuat resah masyarakat, terutama pemilik kendaraan sepeda motor. Waktu itu, pemilik sepeda motor banyak yang tergiur karena harganya murah ketimbang yang asli.
Namun, efeknya besar karena dapat merusak komponen paling penting dari sepeda motor, yaitu mesin.
Sebab, kandungan berbahaya pada oli palsu akan mempengaruhi efektivitas kerja mesin dan dalam skala tertentu membuat mesin rusak.
Nah, ke depan, untuk menghindari penipuan sekaligus menangkal peredaran oli palsu AHM, masyarakat pengguna sepeda motor harus bisa membedakan antara yang asli dan palsu.
Dilasir dari laman resmi motorku, berikut tips-tips untuk membedakan oli asli AHM dengan yang palsu
Gunakan QR Code
Saat ini oli AHM telah menerapkan QR code dengan kode rahasia unik, untuk memberikan kemudahan bagi konsumen dalam memverifikasi keaslian produk.
Anda dapat dengan mudah memindai QR code yang terdapat pada kemasan oli AHM menggunakan perangkat pintar mereka.
Langkah ini diwujudkan melalui halaman resmi AHM, di mana hasil pemindaian QR code akan memberikan informasi langsung terkait keaslian dan status produk.
Setelah melakukan hal ini, Anda dapat mengetahui detail oli dari beberapa aspek, yaitu:
Kevalidan Oli sebagai Oli Genuine
Setiap QR code akan memberikan konfirmasi kevalidan oli sebagai produk asli dari AHM. Munculnya tulisan Valid menjadi tanda utama bahwa Anda memegang produk yang benar-benar berasal dari pabrik resmi.
Masa Waktu Produk
Anda dapat mengetahui apakah oli sudah melebihi masa waktu 3 tahun sejak aktivasi di supplier oli. Informasi ini membantu Anda untuk mengetahui kualitas dan keamanan penggunaan oli dalam kendaraan mereka.
Data QR Tidak Ditemukan
Jika data QR tidak dapat ditemukan, hal ini menjadi indikasi bahwa barang tersebut diragukan keasliannya. Anda atau jaringan distribusi dapat melaporkan temuan ini, memastikan keamanan dan kualitas produk oli AHM tetap terjaga.
Batas Scan QR Code
Untuk mencegah penyalahgunaan, QR code hanya dapat di-scan maksimal 5 kali dengan perangkat berbeda. Setelah mencapai batas tersebut, Anda akan diberitahu bahwa QR code telah melewati batas scan, menambahkan lapisan perlindungan terhadap pemalsuan produk.
