Sri Mulyani Akui Subsidi BBM Dinikmati oleh Mayoritas Orang Kaya

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (Foto: Instagram/smindrawati)

PARBOABOA, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui, anggaran subsidi dan kompensasi energi yang mencapai Rp502,4 triliun mayoritas dinikmati oleh orang kaya.

"Dari Rp 502,4 triliun untuk Solar, yang menikmati paling banyak adalah 40 top rumah tangga tertinggi, orang-orang terkaya, Pertalite juga sama," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komite IV DPD RI, Kamis (25/8/2022).

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, anggaran subsidi dan kompensasi energi tersebut sudah memperhitungkan asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) US$100 per barel. Subsidi itu diperuntukkan untuk listrik BBM jenis Pertalite, Solar, dan LPG 3 kg.

Berdasarkan hasil hitungan Sri Mulyani, dari anggaran subsidi tersebut menggunakan ICP US$100 per barel dengan nilai tukar Rp14.450, harga Solar seharusnya di Rp13.950 per liter, sementara yang dijual di SPBU adalah Rp8.300 per liter. Itu artinya, pemerintah telah mensubsidi Rp5.650 per liter

Sedangkan untuk Pertalite, harga di pom bensin Rp7.650 per liter. Jika dihitung berdasarkan ICP US$100 per barel dengan nilai tukar Rp14.450, maka harga Pertalite yang seharusnya adalah Rp14.450 per liter. Itu artinya, Rp6.800 adalah harga yang disubsidi oleh pemerintah.

“Perbedaan sebesar Rp6.800 itu yang harus kita bayar ke Pertamina. Itulah yang disebut subsidi kompensasi,” tutur Sri Mulyani.

Sri Mulyani merinci, kuota subsidi Solar yang disediakan pemerintah adalah 15,1 juta kilo liter (KL). Sedangkan Pertalite disediakan 23 juta kilo liter.

Ia memaparkan, terhitung sejak Januari hingga akhir Juli, sebanyak 9,88 juta KL kuota Solar telah habis. Itu artinya, kuota subsidi Solar hanya tersisa 5,22 juta KL yang diprediksi akan habis pada bulan Oktober 2022.

“Jadi subsidinya bukan dicabut, subsidinya yang Rp502 triliun habis untuk kuota yang 15 juta KL (Solar),” ucapnya.

Sri Mulyani melanjutkan, 23 juta kilo liter kuota Pertalite itu sudah habis sebanyak 16,8 juta KL di akhir Juli lalu. Ia memperkirakan bahwa subsidi untuk Pertalite akan habis di akhir September.

“Artinya itu tiap bulan 2,4 juta kilo liter habis. Kalau ini diikutin, bahkan di akhir September juga bakal habis, untuk Pertalite,” jelasnya.

Rakyat kecil hanya dapat porsi kecil

Dalam Rapat Kerja Komite IV DPD RI, BAPPENAS, dan Bank Indonesia, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan, yang paling banyak menikmati subsidi Solar dan Pertalite adalah kalangan orang mampu. Sementara rakyat miskin hanya dapat porsi kecil.

“Untuk Pertalite, dari 86 persen atau Rp80 triliun dari total Pertalite yang disubsidi pemerintah (Rp93 triliun) dinikmati oleh top 30 persen terkaya,” paparnya.

“Sementara untuk Solar, sebanyak Rp127 triliun subsidi yang menikmati adalah dunia usaha dan orang kaya. Jadi, orang yang miskin tadi, dari ratusan triliun subsidi, itu dia hanya menikmati sangat kecil. Jadi kalau Pertalite tadi (23 juta kilo liter), 15 juta kilo liter yang menikmati orang kaya, pak. Hanya 3,9 juta saja yang dinikmati oleh kelompok 40 persen terbawah,” kata Sri Mulyani sebagaimana dikutip Parboaboa dari kanal YouTube DPD RI, Kamis (25/08/2022).

Melihat perbandingan yang begitu jauh antara rakyat miskin dan orang-orang mampu, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengistilahkan bahwa selama ini subsidi tersebut hanya untuk orang mampu.

“Jadi, memang kalau subsidi melalui barang, dan barang itu dikonsumsi oleh orang mampu, ya kita mensubsidi orang mampu. Kira-kira seperti itu,” ungkapnya.

Ia mengakui, bahwa kalangan miskin dan tidak mampu memang ada yang menikmati subsidi tersebut, tetapi jumlahnya kecil.

Sedangkan subsidi BBM akan habis dalam waktu dekat dan diperkirakan akan membebani APBN, sementara rakyat miskin masih perlu diperhatikan dari segala aspek sesuai dengan program pemerintah lainnya.

“Ini yang perlu kita pikirkan, karena menambah ratusan triliun berarti kita menambah yang sudah mampu semakin banyak lagi. Sedangkan dana untuk tadi, masalah masyarakat berpendapatan rendah, rumah, PKH, saya rasa aspek keadilan sangat penting,” tandasnya.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS