Sembilan Sekolah Diliburkan Imbas Banjir Solo, 10 Ribu Orang Mengungsi

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo, Dian Rienette menyebut sebanyak sembilan sekolah di Kota Solo, Jawa Tengah, diliburkan sementara. Sebanyak tujuh sekolah diubah menjadi tempat pengungsian, sementara dua lainnya kebanjiran. (Foto: istockphoto)

PARBOABOA, Jakarta – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Solo, Dian Rienette menyebut sebanyak sembilan sekolah di Kota Solo, Jawa Tengah, diliburkan sementara. Sebanyak tujuh sekolah diubah menjadi tempat pengungsian, sementara dua lainnya kebanjiran.

"Tujuh sekolah digunakan untuk menampung pengungsi sama yang dua memang diliburkan karena kena banjir," kata Dian, Jumat (17/2/2023).

Adapun sekolah yang digunakan untuk posko pengungsian warga yaitu SD Kalangan, SD Dadapsari, SD Gandekan, SD Muhammadiyah 6 Kampung Sewu, SD Negeri Wiropaten, SD Muhammadiyah 18, dan SD Negeri Joyotakan.

Sedangkan dua sekolah yang terendam banjir yaitu SMP Negeri 6 Solo dan TK Pembina Jebres. Dua sekolah tersebut meliburkan total seluruh kegiatan belajar mengajar hingga banjir mereda.

Dian menambahkan, SMP Negeri 6 Solo memang menjadi langganan banjir jika terjadi hujan deras di Solo. Pihaknya akan merenovasi sekolah tersebut agar tak kebanjiran lagi.

"Insyaalah tahun 2024 kita jadikan prioritas untuk dibangun," katanya.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surakarta Nico Agus Putranto mengatakan hingga pukul 20.30 WIB, Kamis (16/2/2023), sebanyak 10 ribu jiwa terdampak banjir tersebut, sebagian warga terdampak banjir sudah berada di pengungsian.

"Ada warga yang bertahan di rumah, ada yang di kantor kelurahan. Yang mengungsi ada warga dari 15 kelurahan," katanya, dikutip Sabtu (18/2/2023).

Nico mengatakan, data tersebut hingga saat ini masih terus berkembang. Menurut dia, untuk ketinggian air paling tinggi di kisaran 1,5 meter.

Beberapa wilayah yang saat ini terdampak banjir di antaranya Kelurahan Jagalan, Gandekan, Semanggi, Joyosuran, Sangkrah, Kedunglumbu, dan Tanjung Anom kota. Ia mengatakan untuk dapur umum sudah disediakan di Kelurahan Jagalan dengan diakomodasi langsung oleh Dinas Sosial.

"Untuk penyediaan logistik, ada yang mandiri juga di beberapa kelurahan. Kalau kami masih fokus di evakuasi dan pengungsian," ujarnya.

Mengenai antisipasi selanjutnya, Nico mengatakan tetap melihat perkembangan dari Sungai Bengawan Solo.

"Karena ini terkait dengan Bengawan Solo, kalau belum surut tidak bisa apa-apa. Namun kami memberikan informasi ke masyarakat melewati perangkat kelurahan," katanya.

Editor: Sondang
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS