PARBOABOA, Jakarta - Perusahaan gabungan antara Gojek dan Tokopedia yang diberi nama GoTo akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebagai langkah awal perusahaan gabungan ini telah membuka penawaran awal atau initial publik offering (IPO) mulai hari ini Selasa (15/3) hingga Senin (21/3) mendatang.
Para calon investor yang berminat dapat membeli saham perusahaan ini dikisaran angka Rp 316 hingga Rp 346 per lembar saham, dimana GoTo berencana menawarkan maksimal 52 miliar saham atau 4,35 persen saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh perusahaan, dengan target mendapatkan dana segar baru hingga Rp 17,9 triliun.
Setelah penawaran awal, pemesanan saham perdana akan dilakukan pada 29-31 Maret. Kemudian dijadwalkan pada 4 April untuk pencatatan saham perdana GoTo di BEI.
Menariknya lagi, GoTo akan memberikan kesempatan kepada driver Gojek untuk ikut menjadi pemegang saham perusahaan dengan pemberian saham gotong royong.
Hal ini diungkapkan Direktur Utama GoTo Andre Soelistyo dalam acara Due Diligence Meeting and Public Expose Penawaran Umum Perdana Saham, Selasa (15/3/2022). Nantinya jika para driver tersebut tidak berminat untuk memiliki saham, maka mereka akan menerima uang tunai sebagai gantinya.
"Penghargaan ini akan diberikan pada prioritas driver-driver yang paling aktif dan setia, berdasarkan lama bergabung dan status keanggotaan aktifnya," kata Andre.
Tak hanya driver Gojek, saham gotong royong ini juga akan diberikan kepada mitra merchant, konsumen dan seluruh karyawan yang telah berkontribusi dalam perkembangan perusahaan sejak awal berdiri hingga saat ini.
GoTo akan menginformasikan Program Saham Gotong Royong lebih lanjut kepada para mitra pengemudi, merchant, dan konsumen terpilih melalui aplikasi Gojek dan Tokopedia atau melalui email pada hari ini.
Adapun GoTo akan menjadi perusahaan e-commerce kedua yang melantai di BEI mengikuti langkah Bukalapak. Memang harga saham GoTo lebih murah jika dibandingkan dengan harga IPO Bukalapak pada tahun lalu yang mencapai angka Rp 850 per saham.
Namun seperti yang sudah diketahui, saham Bukalapak terus tertekan, bahkan jatuh lebih hingga ke Rp 276 per saham. Mungkinkah GoTo akan senasib dengan Bukalapak?