PARBOABOA - Sebagian besar umat Islam banyak yang belum memahami, bahkan ada yang sama sekali belum mengetahui mengenai tujuan dan cara dibacakannya doa qunut nazilah.
Doa qunut ini hampir sama dengan bacaan doa qunut subuh, akan tetapi doa ini memiliki penambahan kata dan dibaca pada saat-saat tertentu saja.
Jika kalian belum mengetahui amalan doa yang satu ini, kalian dapat menyimak informasinya pada ulasan di bawah ini!
Dalil atau Dasar Hukum Membaca Doa Qunut Nazilah
Berbeda dengan doa qunut subuh yang hanya dapat dibaca pada saat waktu subuh saja. Doa qunut nazilah dapat dibaca pada saat menunaikan solat fardhu apa saja.
Lebih tepatnya diamalkan pada saat setelah rukuk atau I’tidak pada rakaat salat terakhir. Namun perlu di ingat, doa ini hanya dibaca pada saat kondisi tertentu saja ya teman!
Menurut kesepakatan imam empat mazhab, doa qunut nazilah hanya dapat diamalkan ketika ada bencana saja atau dalam keadaan yang mengancam.
Seperti ketika mengalami bencana alam, wabah penyakit, atau pun dalam masa peperangan. Menurut pendapat ulama, doa qunut nazilah pendek dapat juga dibaca pada saat kedaan ketakutan.
Dasar membaca doa qunut nazilah adalah sunnah, karena Rasulullah saw pernah membaca doa qunut nazilah selama satu bulan.
Doa ini dibacakan beliau ketika adanya musibah menimpa para sahabat penghafal Quran yang terbunuh secara masal di Sumur Ma'ûnah.
Sesuai dalil tersebut, kalian juga dapat membaca doa qunut nazilah untuk palestina atau pun negara lainnya yang saat ini masih mengalami peperangan.
Bacaan Doa Qunut Nazilah Dan Artinya
Menurut beberapa sumber, terdapat 2 bacaan doa qunut nazilah dan artinya. Seperti telah dijelaskan sebelumnya, doa ini bisa diamalkan doa qunut nazilah untuk palestina.
1. Doa Qunut Nazilah Untuk Palestina yang Menurut Tabi’in (Imam Nawawi)
اَللَّهÙÙ…ÙŽÙ‘ اهْدÙÙ†ÙÙ‰ ÙÙيمَنْ هَدَيْتَ، وَعَاÙÙÙ†ÙÙ‰ ÙÙيمَنْ عَاÙَيْتَ، وَتَوَلَّنÙÙ‰ ÙÙيمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارÙكْ Ù„ÙÙ‰ ÙÙيمَا أَعْطَيْتَ، ÙˆÙŽÙ‚ÙÙ†ÙÙ‰ شَرَّ مَا قَضَيْتَ، ÙÙŽØ¥Ùنَّكَ تَقْضÙÙ‰ وَلاَ ÙŠÙقْضَى عَلَيْكَ، ÙˆÙŽØ¥Ùنَّه٠لاَ ÙŠÙŽØ°ÙÙ„ÙÙ‘ مَنْ وَالَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ، وَاَسْتَغْÙÙرÙÙƒÙŽ وَاَتÙوْب٠اÙلَيْكَ
اَللَّهÙÙ…ÙŽÙ‘ ادْÙَعْ عَنَّا الْغَلاَءَ وَالْبَلاَءَ وَالْوَباَءَ وَالْÙÙŽØْشَاءَ وَالْمÙنْكَرَ وَالسÙّيÙوْÙÙŽ الْمÙخْتَلÙÙÙŽØ©ÙŽ وَالشَّدَائÙدَ وَالْمÙØÙŽÙ†ÙŽ مَا ظَهَرَ Ù…Ùنْهَا وَمَا بَطَنَ Ù…Ùنْ بَلَدÙنَا هَذَا خَاصَّةً ÙˆÙŽÙ…Ùنْ بÙلْدَان٠اْلمÙسْلÙÙ…Ùيْنَ عَامَّةً Ø¥Ùنَّكَ عَلَى ÙƒÙÙ„ÙÙ‘ شَيْئ٠قَدÙيْرٌ
وَصَلَّى الله٠عَلَى سَيÙّدÙنَا Ù…ÙØَمَّد٠وَعَلَى آلÙه٠وَصَØْبÙه٠وَسَلَّمَ
Doa qunut latin:
Allahummahdini fi man hadait, wa afini fi man 'afait wa tawallani fi man tawallait, wa barikli fi ma a'thait, wa qini syarra ma qadhait, fa innaka taqdhi wa la yuqdha alaik,
wa innahu la yadzillu man walait, wa la yaizzu man adait, tabarakta rabbana wa ta'alait, fa lakalhamdu 'ala ma qadhait, astgahfiruka wa atubu ilaik.
Allahummadfa' annal ghala'a wal waba'a wal fakhsya'a wal munkar was syuyufal mukhtalifata was syadaidal mihan, ma dzhara minha wa ma bathana, min baladina hadza khassah,
wa min buldanil muslimina aammah, innaka ala kulli syai'in qadir, wa shallallahu ala sayyidina muhammadin wal hamdulillahi rabbil 'alamin.
Doa qunut dan artinya:
Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan.
Pimpinlah aku bersama-sama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pada segala yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pada segala yang telah Engkau berikan kepadaku.
Dan peliharalah aku dari kejahatan. Karena sesungguhnya Engkau-lah yang menentukan dan tidak ada yang menghukum (menentukan) atas Engkau.
Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan. Dan tidaklah akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Berkahlah Engkau dan Maha Luhurlah Engkau.
Segala puji bagi-Mu atas yang telah Engkau pastikan. Aku mohon ampun dan tobat kepada Engkau. Semoga Allah memberi rahmat dan salam atas junjungan kami Nabi Muhammad SAW beserta seluruh keluarganya dan sahabatnya.
2. Doa Qunut Nazilah Untuk Palestina Menurut Sahabat Rasulullah (Umar Bin Khatab)
اَللهم اهْدÙÙ†ÙÙŠ ÙÙيمَنْ هَدَيْتَ، وَعَاÙÙÙ†ÙÙŠ ÙÙيمَنْ عَاÙَيْتَ، وَتَوَلَّنÙÙŠ ÙÙيمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارÙكْ Ù„ÙÙŠ ÙÙيمَا أَعْطَيْتَ، ÙˆÙŽÙ‚ÙÙ†ÙÙŠ شَرَّ مَا قَضَيْتَ، Ø¥Ùنَّكَ تَقْضÙÙŠ وَلَا ÙŠÙقْضَى عَلَيْكَ، Ø¥Ùنَّه٠لَا ÙŠÙŽØ°Ùلّ٠مَنْ وَالَيْتَ، تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ
اللَّهÙمَّ إنَّا نَسْتَعÙينÙÙƒÙŽ وَنَسْتَغْÙÙرÙÙƒÙŽ وَنَسْتَهْدÙيكَ ÙˆÙŽÙ†ÙؤْمÙن٠بÙÙƒÙŽ وَنَتَوَكَّل٠عَلَيْكَ ÙˆÙŽÙ†ÙثْنÙÙŠ عَلَيْكَ الْخَيْرَ ÙƒÙلَّه٠نَشْكÙرَكَ وَلَا نَكْÙÙرÙÙƒÙŽ وَنَخْلَع٠وَنَتْرÙك٠مَنْ ÙŠÙŽÙْجÙرÙÙƒÙŽ اللَّهÙمَّ إيَّاكَ نَعْبÙد٠وَلَك Ù†ÙصَلّÙÙŠ وَنَسْجÙد٠وَإÙلَيْكَ نَسْعَى ÙˆÙŽÙ†ÙŽØÙ’ÙÙد٠نَرْجÙÙˆ رَØْمَتَك وَنَخْشَى عَذَابَكَ إنَّ عَذَابَك الْجÙدَّ بÙالْكÙÙَّار٠مÙلْØÙŽÙ‚ÙŒ
اللَّهÙمَّ عَذّÙبْ الْكَÙَرَةَ وَالْمÙشْرÙÙƒÙينَ أَعْدَاءَ الدّÙين٠الَّذÙينَ يَصÙدّÙونَ عَنْ سَبÙيلÙÙƒ ÙˆÙŽÙŠÙكَذّÙبÙونَ رÙسÙÙ„ÙŽÙƒ ÙˆÙŽÙŠÙقَاتÙÙ„Ùونَ أَوْلÙيَاءَك اللَّهÙمَّ اغْÙÙرْ Ù„ÙلْمÙؤْمÙÙ†Ùينَ وَالْمÙؤْمÙنَات٠وَالْمÙسْلÙÙ…Ùينَ وَالْمÙسْلÙمَات٠الْأَØْيَاء٠مÙنْهÙمْ وَالْأَمْوَات٠إنَّك قَرÙيبٌ Ù…ÙجÙيب٠الدَّعَوَات٠اللَّهÙمَّ أَصْلÙØÙ’ ذَاتَ بَيْنÙÙ‡Ùمْ وَأَلّÙÙÙ’ بَيْنَ Ù‚ÙÙ„ÙوبÙÙ‡Ùمْ وَاجْعَلْ ÙÙÙŠ Ù‚ÙÙ„ÙوبÙÙ‡Ùمْ الْإÙيمَانَ وَالْØÙكْمَةَ وَثَبّÙتْهÙمْ عَلَى Ù…Ùلَّة٠نَبÙيّÙÙƒ وَرَسÙولÙÙƒ وَأَوْزÙعْهÙمْ أَنْ ÙŠÙÙˆÙÙوا بÙعَهْدÙÙƒ الَّذÙÙŠ عَاهَدْتهمْ عَلَيْه٠وَانْصÙرْهÙمْ عَلَى عَدÙوّÙÙ‡Ùمْ وَعَدÙوّÙÙƒ إلَهَ الْØَقّ٠وَاجْعَلْنَا Ù…ÙنْهÙمْ وَصَلَّى الله٠عَلَى سَيّÙدÙنَا Ù…ÙØَمَّد٠وَعَلَى آلÙه٠وَصَØْبÙه٠وَسَلَّمَ
Doa qunut latin:
Allahummahdini fi man hadait, wa afini fi man 'afait wa tawallani fi man tawallait, wa barikli fi ma a'thait, wa qini syarra ma qadhait, fa innaka taqdhi wa la yuqdha alaik.
wa innahu la yadzillu man walait, wa la yaizzu man adait, tabarakta rabbana wa ta'alait, fa lakalhamdu 'ala ma qadhait, astgahfiruka wa atubu ilaik.
Allâhumma innâ nasta'înuka wa nastaghfiruk, wa nastahdîka wa nu'minu bik wa natawakkalu alaik, wa nutsnî alaikal khaira kullahu nasykuruka wa lâ nakfuruk.
wa nakhla'u wa natruku man yafjuruk. Allâhumma iyyâka na'budu, wa laka nushallî wa nasjud, wa ilaika nas'â wa nahfid, narjû rahmataka wa nakhsyâ adzâbak, inna adzâbakal jidda bil kuffâri mulhaq.
Allâhumma adzzibil kafarata wal musyrikîn, a'dâ'ad dînilladzîna yashuddûna 'an sabîlik, wa yukadzzibûna rusulaka wa yuqâtilûna auliyâ'ak.
Allâhummaghfir lil mu'minîna wal mu'minât, wal muslimîna wal muslimât, al-ahyâ'i minhum wal amwât, innaka qarîbun mujîbud da'awât.
Allâhumma ashlih dzâta bainihim, wa allif baina qulûbihim, waj'al fî qulûbihimul îmâna wal hikmah, wa tsabbithum alâ dînika wa rasûlik, wa auzi'hum an yûfû bi'ahdikalladzî 'âhadtahum alaih.
wanshurhum ala 'aduwwihim wa 'aduwwika ilâhal haq, waj'alnâ minhum, wa shallallâhu alâ sayyidinâ muhammadin wa alâ âlihi wa shahbihî wa sallam.
Doa qunut dan artinya:
"Ya Allah, tetapkanlah diriku dalam hidayah bersama orang-orang yang Engkau beri hidayah, berilah diriku afiyat (terhindar dari keburukan) bersama orang-orang yang Engkau beri afiyat.
Jagalah diriku bersama orang-orang yang Engkau jaga, berkahilah bagiku pada anugerahyang telah Engkau berikan, jagalah diriku dari keburukan yang telah Engkau tentukan.
Sungguh Engkau yang memberi keputusan dan tidak ada yang dapat merusak keputusanmu. Sungguh tidak akan hina orang yang Engkau bela. Maha banyak kebaikan-Mu dan maha luhur Engkau dari segala keserupaan.
Tuhan kami, kami memohon bantuan-Mu, meminta ampunan-Mu, mengharap petunjuk-Mu, beriman kepada-Mu, bertawakkal kepada-Mu.
Memuji-Mu, bersyukur dan tidak mengingkari atas semua kebaikan-Mu, dan kami menarik diri serta meninggalkan mereka yang mendurhakai-Mu.
Tuhan kami, hanya Kau yang kami sembah, hanya kepada-Mu kami hadapkan shalat ini dan bersujud, hanya kepada-Mu kami berjalan dan berlari.
Kami mengaharapkan rahmat-Mu. Kami takut pada siksa-Mu karena siksa-Mu yang keras itu akan menimpa orang-orang kafir.
Tuhan kami, jatuhkan azab-Mu kepada orang-orang kafir dan musyrik, (mereka) musuh-musuh agama yang berupaya menghalangi orang lain dari jalan-Mu.
Mereka yang mendustakan rasul-Mu, dan mereka yang memusuhi kekasih-kekasih-Mu. Ya Allah, ampunilah hamba-hamba-Mu yang beriman laki-laki dan perempuan.
Kaum muslimin dan muslimat, baik yang hidup maupun yang sudah wafat. Sungguh, Engkau maha dekat dan pendengar segala munajat.
Tuhanku, damaikan pertikaian di antara kaum muslimin, bulatkan hati mereka, masukkan kekuatan iman dan hikmah di qalbu mereka, tetapkan mereka di jalan nabi dan rasul-Mu.
Ilhami mereka untuk memenuhi perjanjian yang telah Kauikat dengan mereka, bantulah mereka mengatasi musuh mereka dan seteru-Mu.
Wahai Tuhan hak, masukkanlah kami ke dalam golongan mereka itu. Semoga shalawat dan salam Allah tercurah kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya."
Keutamaan Membaca Doa Qunut Nazilah Pendek
1. Mendapatkan Kemudahan Untuk Mengalahkan Musuh
Karena doa ini dianjurkan untuk dibacakan pada saat bahaya, maka tujuan membaca doa qunut ini yang pertama adalah untuk memohon kepada Allah swt agar diberi kemudahan untuk mengalahkan musuh.
Hal ini juga sesuai riwayat dari Imam Bukhari dari Ibnu Umar yang pernah mendengar Rasulullah saw langsung membaca doa ketika bangun dari ruku di rakaat terakhir salat Subuh.
Di dalam doanya itu, Nabi Muhammad saw menyebutkan nama-nama orang yang memusuhi agama Allah swt seraya mengadukannya dan memohon pertolongan kepada Allah swt.
2. Melawan Wabah Penyakit
Kita telah mengalami wabah dari tahun 2020 lalu, untuk melawan itu kita bisa mengamalkan doa qunut nazilah dan artinya untuk melawan pandemi Covid-19 ini.
Selain melawan wabah penyakit yang menyerang tubuh, doa ini juga dapat digunakan untuk mendapatkan perlindungan dari wabah penyakit hati, seperti iri dan dengki.
3. Meminta Bantuan Ketika Kesusahan
Seorang Muslim yang tengah mengalami musibah dan kesulitan bisa membaca doa qunut nazilah untuk memohon kebebasan dari kesusahan yang dialaminya.
Selain itu, kalian juga bisa membaca doa ini untuk mendapat perlindungan dan dijauhkan dari marabahaya yang bisa datang kapan saja.
Waktu yang Tepat Untuk Mengamalkan Doa Qunut Nazilah
Doa ini dapat dibacakan sesuai dengan kondisi yang dialami, bisa dibaca secara berjama’ah atau pun saat sendiri.
Menurut mazhab Syafi’i, membaca doa qunut nazilah lebih disarankan menggunakan teknik jahar yang berarti nyaring atau keras, baik saat sendiri maupun berjamaah.
Ketika saat solat berjamaah, makmum yang mendengar bacaan doa qunut nazilah disunnahkan untuk mengaminkan dengan suara yang nyaring pula. Doa ini dibaca pada saat I’tidal atau setelah rukuk.
Maka waktu yang tepat untuk membaca ini adalah saat mengalami ancaman bahaya, peperangan, bencana alam, kejahatan, wabah penyakit dan peristiwa berbahaya lainnya.
Demikianlah pembahasan mengenai doa qunut nazilah secara lengkap, mulai dari arti, latin, dalil, keutamaan hingga waktu mengamalkannya.