PARBOABOA,
Buleleng – Komandan Kodim 1609/Buleleng Letkol Muhammad Windra
Lisrianto melaporkan kasus pemukulan yang dilakukan terhadap dirinya dan
anggotanya ke Polres Buleleng, Bali, Senin (23/8) malam.
“Iya betul, semalam buat laporan” kata Windra saat
dihubungi, Selasa (24/8).
Menurut Letkol Windra, Pemukulan itu terjadi saat
pemeriksaan tes swab antigen kepada warga di Desa Sidatapa, Kabupaten Buleleng.
Lebih lanjut, Windra mengatakan pihkanya membuat laporan laporan
tersebut bukan hanya dirinya yang menjadi korban pemukulan, namun juga karena
anggotanya juga turut menjadi korban pemukulan dalam peristiwa itu. Namun Letkol
Windra tidak merinci berapa orang yang dirinya laporkan ke pihak berwajib.
Sebelumnya, Prajurit TNI AD terlibat aksi keributan dengan
warga saat pelaksanaan pemeriksaan swab antigen di Desa Sidatapa, Kecamatan
Banjar, Kabupaten Buleleng, Senin (23/8) kemarin.
Peristiwa pemukulan terhadap anggoat TNI itu bermula saat anggota
TNI yang bertugas mencoba menghentikan dua pemuda yang melintas dengan sepeda
motor tanpa menggunakan masker. Namun, kedua pemuda itu justru menabrak seorang
petugas.
Petugas kemudian mengejar penabrak tersebut namun gagal.
Lima menit kemudian keduanya datang lagi dan bertanya bertanya dengan suara
kencang dan nada menantang kepada anggota TNI.
Kedua orang itu kemudian dilaksanakan swab antigen dan bertemu
dengan Dandim 1609/Buleleng. Tetapi tiba-tiba datang keluarga dari pemuda itu
berjumlah sekitar lima orang dan menarik keduanya agar tidak menjalani swab
antigen.
Dandim 1609/Buleleng yang ada di lokasi lantas
memerintahkan kepada anggota untuk menahan dua orang itu agar tetapa melaksanakan
swab antigen. Namun seorang warga bernama Kadek D yang masih berstatus sebagai
mahasiswa memukul anggota TNI di bagian punggungnya dengan menggunakan tangan.
Usai kejadian tersebut sempat diupayakan proses mediasi kedua
belah pihak, namun gagal dan tidak menemukan titik terang.