PARBOABOA - Apakah kamu pernah merasa terpukau dengan keindahan patung-patung yang ada di sekitarmu? Patung merupakan salah satu bentuk karya seni rupa yang memiliki keunikan karena memiliki tiga dimensi.
Bahan pembuatan patung bisa beragam, mulai dari yang lembut hingga yang keras. Namun, tahukah kamu bahwa ada beberapa teknik pembuatan patung yang harus dikuasai dalam pembuatan karya seni ini?
Setiap teknik tersebut disesuaikan dengan alat pembuatan patung yang digunakan. Meski proses pembuatannya tergolong sulit, banyak seniman yang tertarik untuk menguasai teknik-teknik membuat patung agar dapat menciptakan karya yang unik dan memukau.
Lantas, bagaimana teknik pembuatan patung berdasarkan bahannya? Untuk menjawab rasa penasaranmu, simak ulasan selengkapnya berikut ini!
1. Teknik Pahat
Salah satu teknik pembuatan patung adalah teknik pahat. Cara ini dilakukan dengan memotong atau memahat bahan baku dengan alat pahat hingga berubah bentuk sesuai dengan yang diinginkan.
Penggunaan pahat sebagai alat pembuatan patung berbahan keras, seperti batu cadas dan marmer. Proses pembuatan patung dengan teknik ini dimulai dengan memilih bahan baku yang sesuai dengan desain yang diinginkan.
Selanjutnya, patung dicetak dalam skala kecil dan seniman akan memulai proses pahat dengan menggunakan berbagai jenis pahat yang sesuai dengan kebutuhan. Teknik pahat membutuhkan keterampilan yang tinggi, karena kesalahan kecil dalam pahatan dapat merusak keseluruhan bentuk patung.
Oleh karena itu, teknik pahat biasanya dilakukan oleh seniman berpengalaman dan memiliki keahlian khusus dalam bidang seni rupa. Teknik membuat patung ini telah digunakan sejak zaman kuno dan menjadi teknik yang populer dalam seni rupa di seluruh dunia.
Di Indonesia sendiri, teknik pahat banyak digunakan dalam pembuatan patung tradisional seperti patung dewa-dewi, tokoh legendaris, dan hewan. Selain itu, teknik pahat juga digunakan dalam pembuatan patung modern yang menggabungkan unsur seni tradisional dengan gaya kontemporer.
2. Teknik Ketok
Teknik selanjutnya adalah teknik Ketok. Teknik pembuatan patung ini umumnya digunakan pada bahan baku logam seperti tembaga, perunggu, atau besi dan dilakukan dengan cara memukul bahan pembuatan patung menggunakan berbagai jenis martil dan palu hingga mendapatkan bentuk yang diinginkan.
Terdapat beberapa tahapan dalam proses pembuatan patung dengan teknik ketok. Tahapan pertama adalah menentukan desain dan ukuran patung yang diinginkan. Kemudian, lempengan logam yang telah dipilih akan dipotong-potong menjadi bagian-bagian kecil yang sesuai dengan desain patung.
Selanjutnya, lempengan-lempengan logam tersebut akan diberi bentuk melalui proses pukulan dengan menggunakan berbagai jenis palu dan martil. Setelah proses pukulan selesai dilakukan, bagian-bagian patung akan dirakit dan disatukan dengan cara dilas.
Proses pengelasan dalam teknik pembuatan patung ini dilakukan untuk memastikan kekuatan dan stabilitas patung. Setelah itu, patung akan dibersihkan dan dihaluskan untuk mendapatkan hasil akhir yang rapi dan halus.
Teknik ketok seringkali digunakan dalam pembuatan jenis patung monumental atau patung-patung yang memerlukan kekuatan dan ketahanan yang tinggi. Jenis-jenis patung yang dibuat dengan menggunakan teknik ketok adalah Patung Liberty di Amerika Serikat.
3. Teknik Cor
Teknik cor merupakan salah satu teknik dalam membuat patung yang banyak digunakan oleh para pematung. Teknik ini biasanya digunakan saat menggunakan bahan pembuat patung dari bahan baku seperti semen, logam, fiberglass, gips, dan sejenisnya.
Sebelum memulai pembuatan patung, para pematung akan membuat cetakan sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Cetakan tersebut dapat terbuat dari berbagai jenis bahan, seperti karet silikon, resin, atau bahan-bahan lainnya yang dapat menahan suhu tinggi.
Setelah itu, bahan pembuatan patung yang telah dilelehkan akan dimasukkan ke dalam cetakan tersebut dan dibiarkan hingga membeku atau mengeras.
4. Teknik Butsir
Teknik pembuatan patung dari bahan lunak adalah teknik butsir. Bahan baku yang umumnya digunakan dalam penggunaan teknik ini adalah tanah liat, plastisin, atau bubur kertas. Tanah liat merupakan bahan baku yang paling umum digunakan karena memiliki elastisitas yang tinggi dan mudah dibentuk.
Namun, plastisin juga sering digunakan karena proses pengeringannya yang lambat, sehingga memberikan waktu yang lebih banyak bagi seniman untuk menyelesaikan karya mereka.
Menurut The Art Story Foundation, teknik butsir telah digunakan sejak zaman kuno di berbagai belahan dunia, seperti Mesir kuno, Yunani kuno, dan Roma kuno. Teknik ini terus berkembang hingga saat ini, dengan para seniman yang terus menciptakan karya-karya yang inovatif dan menginspirasi.
5. Teknik Membangun
Teknik pembuatan patung selanjutnya adalah teknik membangun. Teknik ini melibatkan penggunaan bahan-bahan baku logam yang dielas satu sama lain untuk membentuk patung yang diinginkan.
Contoh bahan yang biasa digunakan dalam teknik membangun ini antara lain batang besi, kawat, dan pipa. Setelah bahan-bahan tersebut diukur dan dipotong sesuai dengan bentuk yang diinginkan, maka dilakukan proses pengelasan.
Teknik pengelasan yang digunakan dapat bervariasi tergantung pada jenis bahan dan kekuatan yang diperlukan. Setelah proses pengelasan selesai, patung yang terbentuk kemudian dapat dihaluskan dan di finishing sesuai dengan keinginan pembuatnya.
6. Teknik Ukir
Teknik ukir digunakan untuk membuat patung dengan menggunakan bahan baku yang bersifat keras. Dalam hal ini, disebutkan teknik pembuatan patung yang mirip dengan teknik pahat, namun lebih fokus pada penggunaan bahan baku kayu.
Beberapa jenis kayu yang sering digunakan dalam pembuatan patung antara lain kayu jati, kayu mahoni, dan kayu sawo. Proses pembuatan patung dengan teknik ukir dimulai dengan memilih kayu yang tepat dan kemudian membentuknya sesuai dengan desain yang diinginkan.
Selanjutnya, kayu tersebut akan diukir dengan menggunakan berbagai macam pisau ukir yang berbeda-beda untuk menghasilkan detail-detail halus pada patung. Pada umumnya, teknik ini membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan teknik pahat.
Sebab, dibutuhkan ketelitian dan kehati-hatian dalam pengolahan dan pemahatan. Setelah selesai diukir, patung kemudian dihaluskan dan di finishing sesuai dengan keinginan pembuatnya.
7. Teknik Assembling
Teknik Assembling atau merangkai merupakan salah satu teknik pembuatan patung yang melibatkan penyusunan beberapa benda menjadi suatu komposisi baru. Teknik ini dapat dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan bekas yang tidak terpakai, seperti kertas, plastik, atau logam.
Proses pembuatan patung dengan teknik ini dimulai dengan mengumpulkan bahan-bahan yang akan digunakan dan merancang desain patung yang diinginkan. Selanjutnya, bahan-bahan tersebut dirangkai dan disusun sedemikian rupa sehingga membentuk bentuk patung yang diinginkan.
Setelah selesai dirangkai, patung dapat diwarnai dengan mengecat atau dibiarkan tanpa pewarnaan untuk mempertahankan warna bahan asli. Teknik Assembling sering digunakan dalam seni kontemporer sebagai bentuk kreativitas dalam menghasilkan karya seni yang unik dan menarik.
Demikianlah beberapa teknik pembuat patung berdasarkan bahannya. Semua teknik tersebut memiliki tujuan yang sama yaitu menghasilkan patung yang memukau dan unik.