PARBOABOA – Surat Al-Kautsar, salah satu surat dalam Al-Qur'an, memiliki keistimewaan tersendiri dalam sejarah Islam. Ketika membahas asal-usul penurunannya, banyak pertanyaan muncul, termasuk di mana surat ini turun.
Menyingkap sejarah di balik turunnya Surat Al-Kautsar, memberikan wawasan yang mendalam tentang konteks dan makna yang terkandung di dalamnya.
Untuk memahami sepenuhnya, mari eksplorasi penjelasan lengkap mengenai kota di mana surat ini diturunkan, menggali kekayaan makna dan hikmah yang terkandung dalam setiap ayatnya.
Melansir buku Juz Amma Edisi Eksklusif (luks) oleh Tim Gema Insani (2007), surat ini termasuk surat yang pendek dan terdiri dari 3 ayat.
Surat Al Kautsar diturunkan di kota mana? Surat Al Kautsar merupakan surat Makkiyah karena diturunkan di kota Mekah. Sebab turunnya ayat, Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (Al-Kautsar: 2).
Ibnu Jarir meriwayatkan dari Said bin Jarir yang berkata, Ayat ini turun di Hudaibiyah. Ketika itu Jibril turun seraya berkata, Sembelihlah kurban lantas pulanglah!
Rasulullah SAW kemudian berdiri untuk melaksanakan khutbah hari raya lalu shalat dua rakaat. Setelah itu, beliau mengambil kambingnya lalu menyembelihnya.
Surat Al Kautsar diturunkan di kota Mekah sebab turunnya ayat 3 surat ini ialah al-Bazzar dan lainnya meriwayatkan dengan sanad yang shahih dari Ibnu Abbas yang berkata, “Suatu ketika, Ka’ab bin Asyraf datang ke Mekah.”
Orang-orang Quraisy lalu berkata kepadanya, “Engkau adalah pembesar di antara mereka (penduduk Madinah). Bagaimana pendapatmu tentang seorang yang memisahkan diri serta memutuskan hubungan dengan kaumnya seraya menyerukan bahwa ia lebih baik dari kami, padahal kami adalah para pelayan jamaah haji, yaitu yang bertanggung jawab memberi minum jamaah dan melayani mereka?”
Ka’ab lantas berkata, “Kalian jauh lebih baik dari dia. Tidak lama kemudian, turunlah ayat, Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah yang terputus (dari rahmat Allah)." (Al Kautsar: 3).
Rasulullah diingatkan kembali untuk mensyukuri nikmat dan ikhlas dalam beribadah. Contohnya, ketika kita menyambelih hawan kurban harus menyebut nama Allah dan diniatkan karena Allah.
Jika menyebut nama selain Allah dan diniatkan selain karena Allah, maka perbuatan itu sia-sia di sisi Allah karena telah menyekutukan Allah. Itulah perbuatan syirik.
Surat Al Kautsar diturunkan di kota Mekah dengan makna yang dalam.
Sebagai bagian dari wahyu yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW, Surat Al-Kautsar memberikan umat Islam pelajaran tentang pentingnya bersyukur dan menghargai nikmat-nikmat Allah.
Melalui penjelasan ini, semoga Anda dapat mengambil inspirasi dan petunjuk untuk menjalani kehidupan dengan penuh rasa syukur serta memperkaya spiritualitas umat Islam.
Surat Al Kautsar diturunkan di kota Mekah bukan dengan tanpa alasan melainkan semata-mata untuk Nabi Muhammad dan untuk keberkahan seluruh umat Islam.
Keseluruhan penjelasan ini diharapkan dapat menjadi pijakan bagi pembaca untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih keberkahan dalam setiap langkah hidup.