PARBOABOA, Jakarta - Bulan suci Ramadan penuh berkah telah mencapai akhirnya. Umat Islam di seluruh dunia kini sedang merayakan Idulfitri 1445 H, momen yang dinantikan oleh banyak orang untuk berkumpul dan berbagi kegembiraan.
Hal ini merupakan simbol kemenangan, menandai berakhirnya 30 hari berpuasa di mana seseorang dapat kembali makan dan minum tanpa perlu menunggu hingga waktu Maghrib.
Momen lebaran membawa perubahan signifikan dalam rutinitas harian yang jika tidak dikelola dengan bijak, bisa berdampak pada kesehatan.
Beberapa perubahan tersebut meliputi pola makan, pola tidur, hingga tingkat aktivitas.
Selama Lebaran, berbagai hidangan lezat seperti kue kering, camilan beraneka ragam, opor, rendang, dan sambal goreng sering kali hadir dengan cita rasa manis, asin, dan berlemak, yang umumnya menggunakan santan.
Meski hidangan ini sangat menggugah selera, penting untuk tidak berlebihan dalam mengonsumsinya.
Sebaiknya kita menyeimbangkan dengan mengonsumsi sayuran, buah-buahan, banyak minum air putih, dan tetap aktif bergerak.
Kondisi ini bisa menyebabkan penambahan berat badan dan meningkatkan risiko obesitas.
Penting untuk memperhatikan hal ini karena obesitas dapat meningkatkan kemungkinan terkena berbagai penyakit tidak menular lain yang lebih serius, seperti hipertensi dan diabetes melitus.
Oleh karena itu, sangat penting untuk menerapkan gaya hidup sehat serta langkah-langkah pencegahan lain untuk menghindari obesitas atau kelebihan berat badan.
Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes), beberapa strategi untuk mencegah obesitas yang harus diperhatikan oleh masyarakat setelah Ramadan, yaitu:
Mengatur jadwal makan untuk memastikan waktu makan yang tepat
Mengatur pola makan dengan baik adalah kunci untuk memastikan bahwa jadwal makan dapat diikuti dengan tepat.
Dengan melakukan ini, asupan nutrisi dipastikan tercukupi secara teratur sepanjang hari. Hal ini tidak hanya membantu menjaga berat badan ideal, tetapi juga mendukung kesehatan umum.
Menetapkan jadwal makan yang konsisten dapat membantu menjaga metabolisme tubuh dan mencegah kebiasaan mengemil yang tidak terkontrol, dan sering kali menjadi penyebab utama penambahan berat badan.
Memakan makanan yang sehat dan bergizi
Memilih untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Konsumsi makanan yang kaya akan vitamin, mineral, dan serat, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan protein tanpa lemak, dapat mendukung fungsi tubuh yang optimal dan meningkatkan kesehatan jangka panjang.
Dengan menerapkan kebiasaan makan yang sehat ini, tidak hanya akan merasa lebih baik tetapi juga memiliki lebih banyak energi untuk menjalani aktivitas sehari-hari.
Mengurangi konsumsi gula, garam, lemak, dan buah
Mengurangi konsumsi gula, garam, dan lemak merupakan langkah penting dalam menjaga kesehatan.
Kebiasaan ini harus dibarengi dengan meningkatkan konsumsi buah dan sayur, yang idealnya adalah minimal 5 porsi per hari atau setara dengan 450 gram per hari.
Pola makan ini tidak hanya membantu dalam menjaga berat badan yang sehat, tetapi juga memperkuat sistem imun dan meningkatkan kualitas kesehatan secara keseluruhan.
Berusaha untuk tidak mengkonsumsi rokok dan alkohol
Berusaha untuk tidak mengkonsumsi rokok dan alkohol merupakan keputusan penting untuk mendukung gaya hidup yang lebih sehat.
Rokok dan alkohol terbukti memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap kesehatan, termasuk meningkatnya risiko untuk berbagai jenis kanker, penyakit jantung, dan gangguan fungsi hati, serta mempengaruhi kesehatan mental dan fisik secara keseluruhan.
Rutin melakukan aktivitas fisik atau latihan fisik
Melakukan aktivitas fisik atau latihan fisik secara rutin sangat penting untuk menjaga kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Meluangkan waktu setiap hari untuk bergerak aktif sangat penting bagi kesehatan. Kegiatan ini bisa meliputi olahraga terstruktur seperti berlatih di gym, berlari, atau berenang, serta aktivitas fisik yang lebih ringan seperti berjalan kaki dan bersepeda.
Rutinitas semacam ini tidak hanya memperkuat jantung tetapi juga meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas tubuh, serta berperan dalam mengurangi stres dan kecemasan.
Selain itu, aktivitas fisik teratur dapat membantu mengatur berat badan, meningkatkan kualitas tidur, dan meningkatkan mood.
Melakukan konsultasi atau pemeriksaan ke dokter
Melakukan konsultasi atau pemeriksaan ke dokter terdekat adalah langkah penting jika Indeks Massa Tubuh (IMT) Anda sudah melebihi angka 25.
IMT yang melebihi nilai normal sering kali menunjukkan kelebihan berat badan atau obesitas. Ini merupakan kondisi yang dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan serius seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan hipertensi.
Dengan berkonsultasi dengan dokter, seseorang dapat menerima saran profesional mengenai cara terbaik untuk mengelola berat badan melalui diet yang sesuai, rencana latihan fisik, dan perubahan gaya hidup lainnya.
Editor: Beby Nitani