PARBOABOA, Jakarta - Artis terkenal Talitha Curtis yang sempat rendam di dunia pertelevisian, kembali bersinar saat ini.
Di usia yang masih muda, Talitha menikmati puncak popularitas sebagai aktris berbakat di industri hiburan Indonesia. Namun, gemerlapnya dunia hiburan tidak selamanya membawa kebahagiaan.
Kehidupan Talitha berubah drastis setelah meninggalkan panggung hiburan, menghadapi tantangan yang menguji keteguhan hatinya
Memulai karier di dunia akting saat usia 12 tahun, Talitha Curtis Winn membintangi sinetron "Badai" (2014) sebagai Farah. Popularitasnya semakin meningkat setelah ia memerankan karakter Elis dalam sinetron terkenal "Ganteng-Ganteng Serigala" (2015).
Selain sinetron, Talitha juga aktif membintangi berbagai judul FTV, seperti "Cintaku Nggak Diomprengin" (2015) dan "Kesembur Cinta Tukang Ledeng Cantik" (2016).
Atas bakat aktingnya, ia meraih penghargaan Miss Best Acting dalam ajang Miss Celebrity Indonesia 2015. Tetapi kerja kerasnya tidak ia rasakan karena semua di pegang orang tua.
Setelah vakum dari dunia hiburan sejak 2021, Talitha beralih profesi menjadi pengusaha di bidang kuliner. Ia mendirikan usaha makanan bernama "Mou Jajan" yang menjual berbagai menu, seperti risoles dan rice bowl dengan harga terjangkau.
Usahanya berlokasi di Bojong Gede, Bogor, dan produknya dapat ditemukan melalui platform jual beli daring.
Perubahan profesi ini menarik perhatian publik, terutama setelah Talitha membagikan kisah hidupnya yang kini tinggal di rumah kontrakan sederhana bersama om dan tantenya.
Kisah transformasi Talitha Curtis dari aktris terkenal menjadi pengusaha kuliner menunjukkan ketangguhan dan kemampuannya beradaptasi dengan perubahan hidup.
Lahir di Bandung pada 6 Juli 2002, kini ia terus menjalani kehidupan barunya dengan semangat dan mendapat dukungan besar dari warganet serta rekan-rekannya di industri hiburan.
Kehidupan Keluarga Talitha Curtis
Talitha Curtis adalah putri dari Emi Susanti, namun kehidupan masa kecilnya penuh dengan liku. Ibunya meninggal dunia dalam sebuah kecelakaan saat Talitha baru berusia tiga tahun.
Sebelum meninggal, Emi Susanti diketahui bekerja di dunia malam, sebuah fakta yang Talitha ungkapkan dalam podcast Denny Sumargo @curhatbang.
Ia juga bercerita bahwa ibunya sempat mencoba menggugurkan kehamilannya, tetapi upaya tersebut tidak berhasil.
Setelah kehilangan ibu kandungnya, Talitha dibesarkan oleh ibu angkatnya, Mulyatika Curtis, yang merupakan sahabat dari ibunya.
Sejak kecil, Talitha harus menjadi tulang punggung keluarga dan terjun ke dunia hiburan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Namun, hubungan dengan ibu angkatnya mengalami konflik, yang memaksanya hidup mandiri dan mencari nafkah sendiri.
Dalam podcast tersebut, Talitha juga membagikan pengalaman pahitnya, termasuk tekanan untuk menikah dengan pria yang lebih tua demi keuntungan finansial keluarga angkatnya.
Selain itu, ia mengungkapkan bahwa kesehatan mentalnya yang menurun berdampak besar pada kenaikan berat badannya. Saat stres, Talitha cenderung makan berlebihan (overheating) sebagai mekanisme koping, yang tanpa disadari menyebabkan berat badannya meningkat drastis.
Talitha juga menjelaskan bahwa konsumsi obat-obatan yang diresepkan untuk menangani masalah mentalnya turut memperburuk kondisi ini.
Ia menyadari bahwa efek samping dari obat-obatan tersebut dapat meningkatkan berat badannya hingga dua kali lipat. Dalam tiga tahun, berat badan Talitha naik signifikan, dari sekitar 55-70 kg menjadi 115 kg.
Meski menghadapi berbagai tantangan, Talitha tetap tegar dan berusaha menjalani hidupnya dengan fokus. Ia menyerahkan segala persoalan hidup kepada Tuhan, menunjukkan keteguhan hati dalam menghadapi masa lalu dan membangun masa depan.