Sri Mulyani Dianggap Tak Berkaca pada Kasus Gayus Tambunan

Direktur Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto turut menyoroti kasus yang melibatkan mantan pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo. (Foto: PARBOABOA, Ilham)

PARBOABOA, Jakarta- Direktur Studi Demokrasi Rakyat (SDR) Hari Purwanto turut menyoroti kasus yang melibatkan mantan pejabat pajak Rafael Alun Trisambodo.

Menurutnya, kasus Rafael semakin mencederai integritas lembaga Kementerian Keuangan di bawah pimpinan Sri Mulyani.

Apalagi, kata Hari, mereka baru bersih-bersih karena viral meski lembaga tersebut dikenal kotor sejak lama.

“Rakyat kecewa karena Kemenkeu baru bersih-bersih setelah kasus yang menimpa institusi tersebut viral,” kata Hari, Senin (13/03/2023).

Hari kemudian menyinggung soal kasus Gayus Tambunan, salah satu mantan pejabat di Kemenkeu yang memiliki rekor kasus korupsi besar.

Menurutnya, aneh jika kasus Rafael dianggap kecolongan mengingat jauh sebelumnya ada kasus Gayus Tambunan.

“Kenapa kasus Rafael kok dianggap kecolongan? Padahal ada kasus Gayus Tambunan ditambah lagi rakyat juga membandingkan bagaimana pemerintah telah pilih kasih,” tuturnya.

Dengan demikian, Hari menyimpulkan bahwa Sri Mulyani telah melakukan pembiaran ketimbang kecolongan.

“Kalau saya katakan SMI (Sri Mulyani Indrawati) melakukan pembiaran atau mewajarkan bukan kecolongan,” pungkasnya.

Sebelumnya, narasi kecolongan mencuat setelah viralnya kasus Mario Dandy Satrio yang merupakan anak Rafael Alun.

Sri Mulyani kemudian melakukan beberapa langkah demi menjaga integritas lembaga yang dipimpinnya, termasuk mencopot Rafael Alun.

Ia juga mulai bergerak memperkuat memperkuat three lines of defense atau tiga pertahanan di Kemenkeu, antara lain manajemen pimpinan unit, kepatuhan internal, dan pendisiplinan dalam menjaga integritas Kementerian Keuangan.

Editor: RW
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS