PARBOABOA, Pematang Siantar – Kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) di kota kembang, Bandung, Jawa Barat, menjadi sorotan publik. Pasalnya, jumlah penderitanya terus mengalami peningkatan.
Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung melaporkan, kasus penularan HIV AIDS terjadi pada mereka berusia produktif, 20 – 29 tahun. Hingga Desember 2021, tercatat 12.358 pengidap HIV AIDS yang melakukan pelayanan kesehatan di Kota Bandung.
Kasus HIV di Kota Bandung menyasar semua kalangan dan profesi, salah satunya yang banyak terjangkit adalah para mahasiswa.
Dari total 5.943 kasus penularan HIV AIDS yang terjadi di Kota Bandung, mahasiswa menyumbang positif HIV AIDS 6,78 persen atau 414 kasus.
"Kasus positif untuk golongan mahasiswa mencapai 6,97 persen atau setara 414 kasus. Sedangkan untuk golongan ibu rumah tangga mencapai 11,8 persen atau setara 653 kasus," ujar Sis Silvia Dewi dikutip dari Ayobandung.com.
Lantas, bagaimana jalur penularan HID AIDS dan apa saja gejala awal yang harus di waspadai? Berikut ulasannya di bawah ini.
Apa itu HIV?
HIV adalah virus yang menyerang kekebalan tubuh seseorang. Jika tidak diobati, virus akan terus berkembang menjadi AIDS (acquired immunodeficiency syndrome).
Mulanya virus ini berasal dari hewan, yaitu sejenis simpanse di Afrika Tengah. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa HIV menyebar dari simpanse ke manusia sejak tahun 1800-an yang lalu.
Pada dasarnya, HIV merupakan penyakit infeksi menular seksual (IMS). Penyakit ini dapat menyebar melalui kontak dengan darah dan dari penggunaan jarum suntik.
Gejala HIV
Penyakit ini didiagnosis melalui serangkaian tes. Berikut gejala-gejala yang sangat umum dan mirip dengan penyakit lainnya:
- flu dalam waktu relatif lama, misal dua hingga empat minggu setelah terinfeksi;
- demam tinggi;
- berkeringat di malam hari;
- suara serak;
- sakit otot;
- di beberapa kasus, bisa muncul bercak merah di beberapa bagian tubuh;
- berat badan turun drastis dan tiba-tiba.
Jalur Penularan HIV
Melansir dari Alodokter, berikut empat jalur penularan HIV yang umum terjadi:
1. Berhubungan Seks
Penularan paling cepat virus HIV adalah melalui hubungan seks. Virus ini dapat ditransmisi melalui cairan tubuh, seperti sperma maupun cairan vagina.
2. Penggunaan Jarum Suntik Bersama
Jalur penularan virus HIV berikutnya adalah dengan penggunaan jarum suntik secara bersama dengan orang yang positif HIV. Sebab, jarum suntik sudah terkontaminasi dengan darah orang lain.
3. Kehamilan dan Persalinan
Seorang ibu yang terinfeksi HIV akan berisiko tinggi dapat menularkan virus ke anaknya. Karena itu, penting untuk berkonsultasi diawal dengan dokter bila sedang hamil dan terinfeksi HIV, hal ini berguna untuk mencegah penularan pada bayi.
4. Transfusi Darah atau Organ
Mendapatkan transfusi darah ataupun organ dari seseorang yang terinfeksi HIV akan membuat penerima terinfeksi juga. Namun, jalur penyebarannya mungkin sedikit berkurang karena adanya penerapan uji kelayakan donor.
Itulah penjelasan terkait HIV yang terjadi pada ratusan mahasiswa Bandung positif HIV.