PARBOABOA – Belakangan ini kasus saraf kejepit sedang marak dibahas oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Pasalnya, beberapa penderita tidak mengetahui mengapa saraf kejepit bisa menimpa dirinya.
Saraf kejepit merupakan kondisi yang diakibatkan oleh gangguan saraf yang menyebabkan penonjolan lapisan atau bantalan permukaan ruas tulang belakang dari ruas antar tulang. Tonjolan tersebut dapat menekan saraf dan menyebabkan nyeri yang luar biasa hebat.
Sistem saraf sangat berperan penting dalam menjalankan fungsi tubuh.Biasanya saraf kejepit dapat terjadi dikarenakan beberapa kebiasaan yang sering dilakukan tidak sesuai dengan pola hidup yang baik.
Adapun beberapa penyebab dari saraf kejepit, yaitu:
1. Sering Mengangkat beban berat
2. Sering Menunduk terlalu lama
3. Sering Mendorong beban berat
4. Sering Duduk terlalu lama
5. Makan berlebihan yang menyebabkan obesitas
6. Kebiasaan Merokok
7. Jarang berolahraga
Tanpa disadari, kebiasaan-kebiasaan tersebut tentunya sering dilakukan dalam aktivitas sehari-hari.
Lalu, bagaimana seseorang mengetahui bahwa ia sedang mengidap penyakit saraf kejepit?
Saraf kejepit bisa ditandai dengan beberapa gejala-gejala berikut.
1. Muncul rasa sakit seperti ditusuk benda tajam atau panas terbakar
Rasa sakit akibat saraf kejepit berbeda dengan sakit saat keseleo atau terkilir. Ketika keseleo atau terkilir, rasa sakitnya tumpul dan hanya terpusat pada sendi yang membengkak.
Namun, saraf kejepit biasanya akan menimbulkan rasa tidak nyaman di ujung lokasi saraf yang meradang. Misalnya jika saraf yang terjepit adalah saraf sciatic yang berada di punggung bawah, maka rasa sakitnya justru akan muncul di bagian kaki.
Rasa sakit juga bukan perih seperti luka terbuka, melainkan nyeri tajam seperti ditusuk-tusuk jarum yang diikuti sensasi seperti terbakar.
2. Sering Kesemutan pada kaki atau tangan
Kesemutan atau parastesia menjadi salah satu tanda bahwa seseorang sedang mengalami saraf kejepit. Parastesia biasanya akan terjadi ketika kaki atau tangan terlipat dalam waktu yang cukup lama dan akan membaik dengan Anda menggerak-gerakan bagian yang kesemutan.
Namun, jika seseorang sering mengalami kesemutan tanpa alasan yang jelas, itu merupakan dari tanda saraf kejepit.
3. Beberapa otot di bagian tubuh melemah
Kelemahan pada otot jadi tanda bahwa salah satu saraf motorik seseorang mengalami banyak tekanan dan terjepit. Kondisi ini memberi sinyal pada tubuh bahwa otot yang terhubung dengan saraf tidak dapat bekerja dengan baik.
Jika kondisi ini disertai dengan gejala lain seperti masalah koordinasi atau kesulitan bernapas, kemungkinan besar menandakan adanya penyakit lain, seperti serangan jantung, stroke, atau multiple sclerosis.
Untungnya, gejala saraf kejepit hanya terjadi dalam waktu singkat dan akan normal kembali setelah tekanan pada saraf perlahan berkurang.
4. Mati rasa atau kurangnya ke pekaan pada area tubuh tertentu
Kondisi ini biasanya disebabkan karena adanya tekanan yang terjadi pada aliran darah disaraf.
Tekanan yang besar akan menghambat aliran darah dan dapat mengurangi kadar oksigen pada sel-sel saraf sehingga kemampuan saraf untuk merasa menjadi terganggu.
Itulah beberapa penyebab dan gejala yang ditimbulkan oleh saraf kejepit. Jika mengalaminya, segera periksakan diri kedokter guna mencegah kerusakan pada saraf yang lebih serius.