Pro dan Kontra Pawang Hujan di Mandalika, Kalau Kamu Menolak atau Setuju?

Mbak Rara pawang hujan MotoGP Mandalika (dok Tangkapan Layar)

PARBOABOA, Pematangsiantar - Pelaksanaan balapan MotoGP di Sirkuit Mandalika sukses digelar pada Minggu (20/3) kemarin. Namun dibalik kesuksesan ajang tersebut, ada banyak banyak sorotan yang menarik untuk diulas, termasuk aksi pawang hujan Raden Roro Istiati Wulandari atau Mbak Rara yang memicu pro dan kontra.

Seperti diketahui, pelaksanaan MotoGP Mandalika sempat ditunda selama 75 menit akibat hujan deras dan petir. Namun, ternyata penyelenggara acara telah mempersiapkan pawang hujan untuk mengatasi masalah ini.

Percaya atau tidak, memang tak lama setelah Mbak Rara beraksi, hujan memang benar-benar reda, sehingga balapan dapat kembali dilanjutkan.

Saat beraksi, Mbak Rara mengenakan jaket berwarna merah hitam, memakai helm putih, dan berjalan tanpa alas kaki di tengah guyuran hujan. Kemudian dia merapalkan mantra-mantra sambil memutar-mutarkan dan memukulkan pengaduk pada mangkok emas yang dibawanya. Aksi tersebut dilakukan didepan seluruh penonton, pembalap, anggota kru yang ada di lokasi balapan.

Adanya pawang hujan yang disediakan untuk meredakan hujan di lokasi balapan ini mendadak menjadi perbincangan hangat dan menimbulkan pro dan kontra.

Media asing juga menyoroti aksi pawang hujan ini, karena bagaimanapun aksi-aksi serupa tidak pernah mereka saksikan di balapan MotoGP di negara-negara lainnya.

"MotoGP: Tarian Hujan yang Luar Biasa dari Dukun Bertelanjang Kaki" tulis media Italia, La Gazzetta dello Sport dalam bahasa Italia.

"Mampukah dukun hujan perempuan menyelamatkan balapan MotoGP di Sirkuit Mandalika yang diguyur hujan? Rupanya berhasil," tulis media Spanyol, Speedweek.

Namun pawang hujan ini justru mendapat tanggapan buruk dari masyarakat Indonesia, bahkan kata Dukun menjadi trending di Twitter.

Sejumlah selebritis Tanah Air juga memberikan tanggapan akan hal ini. Darius Sinathrya di akun Instagramnya menuliskan, mempercayai hal tersebut atau tidak seharusnya kembali kekepercayaan setiap orang.

“Menurut gw semua balik lagi ke pribadi masing2 dan tanpa ijin / restu Tuhan semua gak akan kejadian. Apapun permohonan yang disampaikan dengan niat tulus dan tujuan baik, Tuhan pasti mendengar, lepas bagaimana cara kita memohon, sesuai dengan yang kita percaya. Mungkin memang benar, sebagian dari kita memang diberi kelebihan untuk bisa memohon via jalur ekspres terlebih untuk kepentingan banyak orang,” tulis Darius di akun Instagramnya.

Presenter ternama Deddy Corbuzier juga memberikan tanggapannya atas hal ini. Deddy masuk dalam tim orang-orang yang tak menyetujui adanya pawang ini.

“Nanti kalau Indonesia menang, bule bule nya pada gosip, cieeee main dukun. Gue kadang mikir pawang hujan sampe detik ini aja kita masih pake? Dan kenapa ga ada pawang gempa ya? Kan lucu pawang gempa kalau gagal dia di tengah tengah gempa,” tulisnya.

Berbeda dengan Deddy, Kemal Valevi yang meyakini bahwa kehadiran pawang hujan itu justru bisa menjadi daya tarik untuk turis asing.

"Banyak banget yg komen soal pawang hujan “malu2in Indonesia”. Ihh, justru itu jadi daya tarik turis dan dunia tau. Tanya deh sama orang-orang yang lama tinggal di luar, kadang-kadang banyak turis mau datang ke Indonesia karena hal beginian," tulis Kemal Palevi di Instagram pada.

Kalau kamu masuk tim yang mana? Menolak, setuju, atau no comment soal pawang hujan ini?

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS