PARBOABOA, Jakarta – Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di sejumlah wilayah perairan Indonesia.
Gelombang ini diperkirakan mencapai ketinggian 6 meter di beberapa wilayah perairan laut Tanah Air pada Rabu, 19 Juli 2023.
Oleh karena itu, BMKG meminta agar warga yang tinggal dan beraktivitas di pesisir untuk selalu waspada terhadap kemungkinan bencana.
Termasuk masyarakat nelayan serta yang melakukan pelayaran menggunakan kapal fery atau kapal tongkang.
Dilansir BMKG, gelombang tinggi itu terbentuk karena pola angin yang berbeda-beda di sebagian wilayah Indonesia.
Seperti pola angin di wilayah Indonesia bagian utara, dominan bergerak dari arah Selatan-Barat dengan kecepatan angin berkisar 6 knot-30 knot.
Sementara itu, di wilayah Indonesia bagian selatan, dominan bergerak dari Timur-Selatan dengan kecepatan angin berkisar 8 knot-30 knot.
Adapun kecepatan angin tertinggi ini diperkirakan terjadi di Selat Malaka bagian utara, Perairan utara Sabang, Perairan barat Aceh, Samudra Hindia barat Aceh, Perairan barat Kep. Mentawai.
Selain itu, Samudra Hindia barat Kep. Mentawai, Selat Sunda bagian barat dan selatan, Perairan selatan Banten, Samudra Hindia barat Lampung - selatan Banten, Selat Lombok bagian utara, Laut Bali, dan Samudra Pasifik utara Halmahera - Papua Barat.
Sedangkan untuk gelombang tinggi dari 6 meter yang disebabkan oleh kecepatan angin tersebut diperkirakan BMKG akan berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara.
Kemudian, perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat P. Simeulue, perairan barat P. Enggano, perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan serta perairan selatab Banten-Jawa.