PARBOABOA, Jakarta - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini gelombang tinggi yang berpeluang terjadi di sejumlah wilayah perairan Indonesia.
Gelombang ini diperkirakan mencapai ketinggian 6 meter di beberapa wilayah perairan laut Tanah Air pada Selasa, 17 Mei 2023 selama 12 jam ke depan.
Oleh karena itu, BMKG meminta agar warga yang tinggal dan beraktivitas di pesisir untuk selalu waspada terhadap kemungkinan bencana.
Termasuk masyarakat nelayan serta yang melakukan pelayaran menggunakan kapal fery atau kapal tongkang.
Dilansir BMKG, gelombang tinggi itu terbentuk karena pola angin yang berbeda-beda di sebagian wilayah Indonesia.
Seperti pola angin di wilayah Indonesia bagian utara, dominan bergerak dari arah Barat Daya-Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 4 knot-20 knot.
Sementara itu, di wilayah Indonesia bagian selatan, dominan bergerak dari Timur-Selatan dengan kecepatan angin berkisar 6 knot-25 knot.
Adapun kecepatan angin tertinggi ini diperkirakan terjadi di elat Sunda bagian barat dan selatan, dan Perairan utara Biak hingga Jayapura.
Sedangkan untuk gelombang tinggi dari 2.50-4 meter yang disebabkan oleh kecepatan angin tersebut diperkirakan BMKG akan berpeluang terjadi di Selat Malaka bagian utara.
Lalu, perairan barat Aceh, perairan timur P. Simeulue, perairan timur P. Pagai, perairan Bengkulu, Teluk Lampung bagian selatan, perairan selatan P. Bali hingga P. Sumba, Selat Bali-Lombok-Alas bagian selatan, Selat Saoe bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, perairan P. Sawu, dan Laut Sawu.
Kemudian, situasi serupa juga terjadi di perairan Kupang-P. Rotte, Samudra Hindia selatan NTT, Laut Seram bagian barat, perairan selatan Ambon-P. Seram, Laut Banda, perairan Kep. Barbar-Kep. Tanimbar, perairan selatan Kep. Kai-Kep. Aru, Laut Arafuru, perairan Manokwari hingga Jayapura, Teluk Cendrawasih, serta Samudra Pasifik utara Papua barat-Biak.