PARBOABOA, Jakarta – Penipuan mengatasnamakan Bank Rakyat Indonesia (BRI) dengan modus pemutakhiran data semakin mengkhawatirkan. Banyak masyarakat yang tertipu dan kehilangan uang hingga puluhan juta rupiah dari rekening tabungannya.
Salah satu masyarakat yang menjadi korban, Oktavia Nia Pratiwi (29) yang merupakan nasabah BRI mengaku kehilangan uang sebesar Rp66 juta dari rekeningnya. Kepada PARBOABOA, dia menceritakan bagaimana kronologis perkara yang menimpanya.
Hal itu dimulai pada Jumat, (6/10/2022). Oktavia mengaku menerima pesan melalui WhatsApp (WA) yang mengatasnamakan BRI, isinya tentang informasi perubahan biaya transaksi serta link pengisian data pribadi.
“Jadi sekitar pukul 10 gitu, aku dapat pesan soal perubahan transaksi dari WA. Aku mikir kalau ini pasti orang iseng gitu kan. Terus aku bales iseng juga dengan kalimat kalau ga bisa gimana ya? Tapi aku sama sekali nggak klik link nya,” kata Oktavia, Rabu, (19/10/2022).
Tidak beberapa menit, ia kembali mendapat pesan One Time-Password (OTP) dari nomor resmi BRI.
“Jadi kan aku punya dua nomor nih. Di nomor aku yang pertama masuk pesan wa tentang perubahan transaksi. Tapi nomor itu gak ada kaitannya sama BRI. Habis itu, aku dapat sms dari BRI di nomor aku yang kedua, isinya tuh OTP,” jelas Oktavia.
Dia kemudian membuka aplikasi BRI Mobile (BRImo) namun aplikasinya sudah tidak bisa diakses. “Terus aku buka nih BRImo. Tapi gak bisa karena sedang mengalami gangguan. Mungkin karena hujan lebat kali ya. Posisinya saat itu lagi hujan,” jelas Oktavia.
Tidak mau kalah dengan keadaan, Oktavia terus berusaha mengecek aplikasi hingga akhirnya terbuka. Namun, dirinya menemukan kejanggalan, besaran uang di saldonya berkurang.
Untuk memastikan kembali, dibukanya layanan mutasi rekening dan diketahui uang sebesar Rp66 juta sudah berpindah tangan ke orang lain.
“BRImo aku baru bisa dibuka sekitar pukul 12 malam. Terus aku cek saldo nya, tapi kok aku merasa ada yang janggal gitu. Angkanya kayak ada yang berkurang. Terus aku cek mutasi, eh ternyata ada history uang keluar sebanyak Rp66 juta lewat Epay,” ungkap Oktavia.
Ia juga mengecek email untuk memastikan terkait transaksi yang telah menghanguskan uangnya, namun yang ia dapatkan sama saja, hanya ada pemberitahuan uang keluar melalui ecommerce di hari itu juga.
“Pinternya penipu itu ya, mereka tetap nyisain uang di rekening aku persis dengan angka sebelumnya. Jadi saldo awal aku tuh Rp73.693.323. Dan yang ditinggalkan di rekening aku hanya Rp7.693.323,” ungkap Oktavia.
Oktavia memutuskan mendatangi Bank BRI Unit Sunter Podomoro pada Senin, (10/10/2022) untuk membuat laporan, yang terjadi justru dia dioper-oper layaknya bola tanpa penyelesaian.
“Jadi senin-nya kan aku ke bank nih. Di sana aku tunjukin chat penipunya. Mereka langsung nyuruh buat blokir nomornya terus dihapus chatnya. Setelah itu, mereka bantu buatkan pengaduan doang,” jelas Oktavia.
“Habis itu, mereka kasih himbauan. Jadi konteksnya seakan-akan aku ngeklik link yang diberikan penipu nya, padahal kan enggak. Terus aku malah di oper ke Kacab Kemayoran,” sambungnya.
Di hari yang sama, Oktavia juga membuat laporan ke Polsek Pasarkemis, Tangerang. Belum juga membuat laporan, petugas kepolisian sudah angkat tangan dengan masalah tersebut.
“Setelah dari BRI, aku juga datangi Polsek Pasarkemis di Tangerang. Tapi, disana polisinya malah bilang kalau masalah ini bukan mereka yang tangani. Akunya malah disuruh laporan ke Polda. Jadi ya aku tuh ga di tanggepin,” ungkap Oktavia.
Sementara itu, tim Parboaboa telah mendatangi Kantor Pusat BRI, Gedung BRI 1 untuk melakukan konfirmasi terkait kasus penipuan tersebut. Sayang hingga berita ini dinaikkan, pihak BRI tidak ada yang memberikan keterangan.
Editor: -