PARBOABOA – Isra Miraj merupakan sebuah peristiwa penting yang terjadi dalam perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW. Dalam peristiwa tersebut, Rasulullah melakukan perjalanan dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerussalem, Palestina, menuju langit ke tujuh kemudian ke Sidratul Muntaha. Perjalanan ini hanya ditempuh dalam satu malam.
Isra Miraj terjadi pada suatu malam yaitu pada 27 Rajab. Tahun ini peringatan Isra Miraj jatuh pada 18 Februari 2023. Peristiwa ini merupakan salah satu peristiwa penting bagi umat Islam, karena pada peristiwa inilah beliau mendapat perintah dari Allah untuk menunaikan salat lima waktu sehari semalam.
Di Indonesia sendiri, peringatan Isra Miraj umumnya diwarnai dengan berbagai kegiatan keagamaan di masjid, seperti mendengarkan tausiah atau ceramah, melakukan doa and dzikir, serta menggelar lomba pidato Isra Miraj.
Lantas, mengapa dikatakan Isra Miraj? Berikut ini Parboaboa akan menjelasakan secara mendalam pengertian dari Isra Miraj, lengkap dengan peristiwa dan hikmahnya. Yuk, simak informasinya di bawah ini.
Apa itu Isra Miraj?
Isra adalah perjalanan baginda Rasulullah dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dengan jarak antara kedua masjid itu adalah 1250 km. Saat peristiwa itu, Rasullullah menaiki Buraq yang ditemani malaikat Jibril dan malaikat Israfil.
Miraj adalah perjalanan Rasulullah dari Masjidil Aqsa ke Sidratul Muntaha, kemudian di perjalanan Rasulullah bertemu dengan nabi-nabi pada setiap langit sampai langit ketujuh.
Isra Miraj merupakan dua peristiwa berbeda, namun karena dua peristiwa ini terjadi pada waktu yang bersamaan, maka disebutlah dengan Isra Miraj.
Peristiwa Isra Miraj
Setelah mengetahui pengertian dari Isra Miraj, tentunya Anda juga perlu mengetahui peritiwa dari Isra Miraj itu. Saat itu, seperti biasa Rasulullah mengisi waktu usai salat Isya dengan tidur lebih awal agar bisa terbangun di sepertiga malam terakhir untuk salat. Namun, pada malam itu malaikat Jibril datang mengunjungi Rasulullah.
Jibril mengajak Rasulullah keluar rumah dan pergi melaksanakan Isra Miraj. Rasulullah kemudian menaiki Buraq bersama Jibril dan Israfil. Dalam perjalanan bertemu Sang Pencipta, Rasulullah mengendarai Buraq, yakni hewan putih panjang, berbadan besar melebihi keledai dan bersayap. Dikisahkan Buraq, sekali melangkah bisa menempuh perjalanan sejauh mata memandang dalam sekejap untuk melewati 7 langit dan bertemu dengan para penghuni di setiap tingkatan.
Dalam hadits tersebut dikisahkan , di langit tingkat pertama Rasulullah SAW bertemu dengan manusia sekaligus wali Allah pertama di muka bumi, yaitu Nabi Adam A.S. Saat bertemu nabi Adam, Rasulullah sempat bertegur sapa sebelum akhirnya meninggalkan dan melanjutkan perjalanannya. Nabi Adam membalasnya dengan membekali doa agar selalu diberi kebaikan pada setiap urusan yang dihadapinya.
Kemudian di langit kedua, Rasulullah bertemu dengan Nabi Isa A.S dan Nabi Yahya A.S. Rasulullah disapa dengan ramah oleh kedua nabi pendahulunya. Saat akan meninggalkan langit kedua, Nabi Isa dan Nabi Yahya juga mendoakan kebaikan kepada Rasulullah.
Lalu di langit ketiga, Rasulullah bertemu dengan Nabi Yusuf A.S, manusia tertampan ynag pernah diciptakan Allah di bumi. Dalam pertemuannya, Nabi Yusuf A.S juga memberikan sebagian dari ketampanan wajahnya kepada Rasulullah, serta memberikan doa kebaikan kepada Rasulullah.
Sampailah ke langit keempat. Pada tingkatan ini, Rasulullah bertemu dengan Nabi Idris A.S., yaitu manusia pertama yang mengenal tulisan, dan nabi yang berdakwah kepada bani Qabil dan Memphis di Mesir untuk beriman kepada Allah SWT. Saat bertemu dengan Rasulullah, Nabi Idris juga memberikan doa agar diberi kebaikan pada setiap urusan yang dilakukannya.
Selanjutnya di langit kelima, Rasulullah bertemu dengan Nabi Harun. Nabi Harun adalah nabi yang mendampingi saudaranya, Nabi Musa A.S. berdakwah mengajak Raja Firaun untuk beriman kepada Allah. Nabi Harun terkenal sebagai nabi yang memiliki kepandaian berbicara dan menyakinkan orang. Rasulullah juga mendapatkan doa dari Nabi Harun agar senantiasa selalu mendapat kebaikan pada setiap perbuatannya.
Pada langit keenam, Nabi Muhammad dan Malaikat Jibril bertemu dengan Nabi Musa A.S., yaitu nabi yang memiliki jasa besar dalam membebaskan Bani Israil dari perbudakan dan menuntunnya menuju kebenaran. Selama bertemu dengan Rasulullah, Nabi Musa A.S. menyambut layaknya kedua sahabat lama yang tidak pernah bertemu. Sebelum Rasulullah pamit meninggalkan langit keenam, Nabi Musa melepasnya dengan doa kebaikan.
Perjalanan terakhir, Rasulullah ke langit ketujuh bertemu dengan sahabat Allah, bapaknya para nabi, Ibrahim A.S. Sewaktu bertemu, Nabi Ibrahim sedang menyandarkan punggungnya ke Baitul Makmur, yaitu suatu tempat yang disediakan Allah kepada para malaikat. Setiap harinya tidak kurang dari 70 ribu malaikat masuk ke dalam. Nabi Ibrahim mengajak Rasulullah untuk pergi ke Sidratul Muntaha sebelum bertemu dengan Allah.
Sidratul Muntaha adalah sebuah pohon besar yang berada di langit ketujuh. Disebut muntaha (akhir) karena ia merupakan batas akhir dari sebuah perjalanan. Tidak satu makhluk yang pernah melewatinya kecuali Nabi Muhammad SAW.
Rasulullah menceritakan bentuk fisik dari Sidratul Muntaha, yaitu berdaun lebar seperti telinga gajah dan buahnya yang menyerupai tempayan besa. Namun ciri fisik Sidratul Muntaha berubah ketika Allah datang. Bahkan Rasulullah sendiri tidak bisa berkata – kata menggambarkan keindahan pohon Sidratul Muntaha.
Di Sidratul Muntaha inilah Rasulullah berdialog dengan Allah, untuk menerima perintah wajib salat lima waktu dalam sehari. Perjalanan yang dilalui Rasulullah tidaklah mudah, meskipun beliau dimuliakan Allah tetap saja Rasulullah dihadapkan dengan berbagai godaan. Godaan pertama, ketika nabi ditawari meminum khamar atau susu, namun Rasulullah lebih memilih susu. Selama perjalanan Rasulullah juga selalu diganggu dengan panggilan dari setan, iblis dan perempuan penggoda.
Ketika mencapai Sidratul Muntaha di langit ketujuh, perjalanan Rasulullah dalam menerima perintah Allah telah berakhir. Perintah yang diterima Rasulullah saat itu yaitu berupa perintah salat 50 waktu dalam satu hari. Namun ketika menerimanya, Rasulullah diperingatkan oleh Nabi Musa A.S. untuk memperhatikan kemampuan umatnya.
Menyadari hal itu, Rasulullah lalu meminta keringanan pada Allah sehingga perintah salat diringankan menjadi lima waktu dalam sehari. Sejak saat itulah umat Muslim harus melakukan salat wajib lima waktu, yaitu: subuh, zuhur, ashar, magrib, dan isya.
Peristiwa Isra Miraj juga telah tertuang dalam Al – Quran surah Al – Isra yang berbunyi:
“Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda – tanda kebesaran Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat”.
Hikmah Isra Miraj
Setelah mengetahui peristiwa Isra Miraj, umat Muslim juga perlu mengetahui hikmah dari Isra Miraj ini. Berikut di antaranya :
1. Ikhlas
Sebelum melakukan Isra Miraj, Rasulullah dilanda kesedihan karena ditinggalkan Khadijah (istrinya) dan Abu Thalib (pamannya). Keduanya adalah orang-orang yang selalu mendukung dakwahnya. Setelah kehilangan keduanya, rasulullah mendapat berbagai kesulitan dan tekanan dari orang-orang Quraisy. Beliau mengalami penghinaan hingga dilempari dengan tanah.
Setelah mengalami berbagai kesedihan itu, Allah menghibur Rasulullah dengan peristiwa Isra Miraj. Dari peristiwa tersebut, umat Muslim dapat mengambil hikmah bahwa setiap ada cobaan kita harus bersikap ikhlas, karena akan selalu ada kemulian yang menanti.
2. Kesucian
Dari sekian kejadian saat Isra Miraj, ada satu peristiwa saat Rasulullah menuju Baitul Maqdis. Malaikat Jibril memberi pilihan, apakah akan meminum khamar atau susu. Rasulullah pun memilih susu. Dapat disimpulkan bahwa Rasulullah menyukai hal – hal yang suci. Susu menyehatkan sementara khamar mengandung alkohol seperti arak.
3. Tidak egois
Saat tiba di Sidratul Muntaha dan bertemu Allah, Rasulullah mengucapkan awalan doa tahiyat,”Attahiyyatul mubarakatush shalawatuth thayyibatu lillah”.
Allah membalas dengan menjawab, “ Assalamualaikum ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuh”.
Rasulullah kemudian membalas dengan mengucapkan doa bagi seluruh hamba yang saleh, “ Assalamualaiku ayyuhan nabiyyu wa rahmatullahi wa barakatuh.”
Kejadian tersebut menunjukkan bahwa Rasulullah membacakan doa untuk umatnya. Dapat disimpulkan bahwa hal itu tidak egois karena tetap memperhatikan umatnya.
4. Menegakkan salat
Perintah salat dalam Isra Miraj disampaikan langsung oleh Allah kepada Rasulullah tanpa perantara. Hal ini berbeda dengan syariat-syariat lainnya yang diperantara malaikat. Dengan begitu, umat Islam harus sungguh-sungguh menjalankan salat dan menegakkan nilai-nilainya.
Untuk memperingati momen terjadinya Isra Miraj beberapa hari lagi, atau tepatnya pada Sabtu (18/02/2023), semoga kita bisa turut termotivasi untuk melakukan hal-hal positif dan memakmurkan masjid bersama ya! Semoga informasi tadi bermanfaat.
Editor: Lamsari Gulo