PARBOABOA, Jakarta – Pemerintah dipastikan akan menerapkan sistem contraflow (lawan arah) dan one way (satu arah) guna mengurai kemacetan saat mudik Lebaran 2023.
Rekayasa lalu lintas ini disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy.
"Yang berkaitan dengan strategi penanganan lalu lintas, tetap kita akan menggunakan contraflow, kemudian juga kemungkinan one way traffic, one flow," kata Muhadjir Effendy dalam keterangannya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (04/04/2023).
Selain menerapkan dua sistem rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan, Muhadjir juga mengimbau agar masyarakat tidak mudik di satu hari secara bersamaan.
"(Jumlah pemudik) tahun ini diperkirakan akan sampai 123 juta lebih, karena itu diberi waktu agak panjang agar nanti mereka tidak mudik dalam satu hari yang bersamaan tapi mungkin 2-3 hari sebelum itu," tuturnya.
Titik Contraflow dan One Way
Berdasarkan keterangan dari Direktur Utama PT Jasamarga Tollroad Operator, Yoga Tri Anggoro, tidak ada sistem one way di KM 47-72 Tol Jakarta-Cikampek (Japek) tahun ini.
“KM 47 sampai 72 Japek kita merencanakan untuk contraflow," kata Yoga dalam konferensi pers di Jasa Marga Tollroad Command Center (JMTC), Jati Asih, Bekasi, Senin (03/04/2023).
Pasalnya, kata Yoga, jika didasarkan pada hasil analisis prediksi lalu lintas, pihaknya meyakini bahwa sistem contraflow sudah cukup melayani pemudik di ruas tol tersebut.
“Sehingga dari sisi kapasitas, meskipun kita hanya contraflow, hitung-hitungan analisa kita itu sudah cukup untuk bisa melayani pemudik yang bergerak ke arah timur," tuturnya.
Sementara itu, untuk sistem one way akan diterapkan di KM 72 sampai KM 414 Tol Kalikangkung Semarang, Jawa Tengah.
Sistem tersebut, lanjutnya, akan diterapkan pada arus mudik dan arus balik Lebaran 2023.
"Lalu KM 72 ke arah timur sampai Kalikangkung itu yang tetap kita rencanakan sama seperti tahun lalu, one way. Arus baliknya pun seperti itu,” jelasnya.
