PARBOABOA - Mendengar pemain Indonesia yang berkarier di luar negeri, tentu tak luput dari beberapa nama terkenal seperti Eggy Maulana Vikri, Witan Sulaiman, Elkan Baggot, hingga Pratama Arham yang baru-baru ini bergabung ke Tokyo Verdy (Jepang).
Pemberitaan transfer mereka pun sangat masif dipublikasikan dibarengi respon netizen yang meriah. Mungkin hal itu disebabkan oleh histori mereka yang pernah membela Tim Nasional Indonesia.
Di sisi lain, efek baik menghampiri club yang merekrut dengan pertumbuhan pengikut sosial media yang luar biasa.
Namun, dari banyaknya talenta muda Indonesia yang berkarier di luar negeri tersebut, tak sedikit pula diantara mereka yang jarang tersorot oleh media.
Entah karena sepak terjangnya yang kurang gemilang atau tipisnya apresiasi pendukung kepada mereka.
Pada kesempatan kali ini, Parboaboa.com mencoba merangkum deretan pemain berdarah asli Indonesia (non populer) yang berkarier di luar negeri dan belum pernah dilirik oleh timnas.
1. Wahyu Surya Pratama | Assalam FC (Timor) – Kiper
Lelaki asal Malang ini merupakan satu talenta muda yang kini tengah berkarier di liga teratas Timor Leste.
Ia kini membela klub Assalam FC yang berlaga di divisi tertinggi Liga Futebol Amadora yang merupakan kasta tertinggi dalam sistem sepak bola Timor Leste.
Pemain yang memegan peran penting dalam klub ini dulunya merupakan mantan kapten Barito Putera Youth dan mengabdi selama 3 tahun di sana.
Sebelumnya, ia diketahui pernah membela beberapa klub Indonesia, diantaranya Persikoba, Persema Malang dan Gresik United.
2. Ryu Nugraha | AC Nagano Parceiro (Jepang) - Kiper
Ryu Nugraha merupakan penjaga gawang Nagano Parceiro, sebuah klub yang berlaga di kasta ketiga Liga Jepang.
Nama Ryu Nugraha bisa dibilang tidak begitu populer di kalangan pecinta sepak bola tanah air. Hal itu wajar mengingat lelaki berusia 21 tahun ini lahir dan tumbuh besar di Jepang.
Kendati demikian, ia memiliki identitas sebagai Warga Negara Indonesia (WNI).
Namun, baru-baru ini nama Ryu Nugraha menjadi perbincangan hangat saat Pratama Arhan resmi bergabung di salah satu klub di Jepang. Ya! Lagi-lagi “Pratama Arham Effect”.
Jika dilihat dari laman Instagram Ryu, tak sedikit netizen yang berharap agar Ryu dapat dipanggil Timnas.
3. Nur Yufa | FK Borac Kozarska Dubica (Bosnia dan Herzegovina) - Bek
Nur Yufa adalah salah satu dari tiga pemain Indonesia yang dikontrak oleh klub Eropa yakni FK Borac Kozarska Dubica, Bosnia dan Herzegovina.
Namanya tak begitu dikenal oleh penikmat sepakbola tanah air lantaran dirinya yang sibuk dengan kariernya di Eropa.
Sebelum bergabung bersama FK Borac, Yufa pernah memperkuat klub Bosnia lainnya yakni FK Zeljeznicar Banja Luka U-19.
Sebelum memasuki awal musim, FK Borac sering mengadakan jadwal pertandingan persahabatan bersama club lainnya. Sayangnya, dalam beberapa kesempatan Nur Yufa tidak bisa terlibat lantaran cedera yang dialaminya.
4. Nyoman Paul Aro | Skovde Aik (Swedia) – Bek
Nama Nyoman Paul Aro sempat mencuat ke permukaan setelah dirinya memiliki tekad untuk memperkuat Timnas Indonesia di Piala Dunia U-20 2021 yang lalu.
Sayangnya, rezeki tiket menuju skuad timnas U-20 tidak menghampirinya.
Paul Aro sendiri telah meniti karier sebagai pesepakbola sejak berusia 15 tahun. Pemain kelahiran Bali ini sudah memperkuat Skovde AIK U-19 pada tahun 2016 silam.
Sebelumnya, ia memiliki dua kewarganegaraan, yaitu Finlandia dan Indonesia. Namun ia memantapkan hati memilih sebagai Warga Negara Indonesia.
Nyoman Paul Aro tumbuh dan besar di Bali dan juga lancar dalam hal berbahasa Indonesia.
5. Natanel Siringoringo | Kelantan FA (Malaysia) - Gelandang
Pemain Indonesia yang satu ini tengah berkiprah di negeri tetangga, Malaysia. Ia resmi bergabung bersama Kelantan FA pada 13 Februari.
Pria berusia 22 tahun ini awalnya merupakan pemain futsal. Karena bakatnya yang baik dalam mengolah bola, Natanael pun dipanggil untuk bergabung dengan tim kota kelahirannya, PSMS Medan.
Natanael sempat beberapa kali dipanggil oleh timnas Indonesia, namun belum juga debut.
6. Mohammad Ali Rahman | Al Gharafa (Qatar) – Gelandang
Pemain Indonesia yang berkarier di luar negeri selanjutnya adalah Mohammad Ali Rahman. Pemain berposisi gelandang ini satu klub dengan Andri, yang juga merupakan pemain keturunan Indonesia.
Ali merupakan anak diaspora Indonesia yang lahir dan besar di Qatar.
Pria berumur 22 tahun ini telah meniti kariernya di Al Ghafara SC sejak tahun 2016 silam. Bakatnya telah terpantau sejak usia 8 tahun.
Ia kini menjadi salah satu pemain andalan dalam klub. Jika penampilannya konsisten , bisa saja dia akan dipanggil PSSI untuk membela timnas.
7. Andrew Jeremy Boediono | Assalam FC (Timor Leste) – Sayap
Selain Wahyu Surya Pratama, ada Andrew Jeremy yang juga membela Assalam FC. Ia merupakan jebolan akademi High Reaching Club Football Academy (HRC FA).
Bergabungnya Andrew di Assalam FC membantu dirinya mengembangkan bakat selagi kompetisi di Indonesia tengah vakum.
Pemain asal Tangerang ini dulunya pernah membela salah klub asal Spanyol yakni CD Internacional de la Amistad.
Ia juga sempat mengikuti trial di Persela Lamongan pada bulan Juni 2021 silam, sayangnya ia gagal memikat hati klub tersebut.
8. Syaffarizal Mursalin | Al-Mesaimeer (Qatar) – Gel.Serang
Pemain asal Indonesia Syaffarizal Mursalin Agri atau biasa dikenal Farri Agri merupakan mantan pemain persija yang kini berkiprah di klub Al0Mesaimeer, Qatar.
Di klub itu, Farri bermain bersama mantan pemain Persebaya, Mahmoud Eid.
Farri sendiri merupakan putra asli Indonesia yang berasal dari Aceh. Ia berada di Qatar sejak berusia 4-5 tahun karena mengikuti orangtuanya yang bekerja di sana.
Pemain berusia 29 tahun ini telah merintis kariernya sejak 2009/2010 di Qatar. Namun karier profesionalnya baru dimulai di tahun 2015 saat dirinya resmi bergabung dengan klub Al-Khor SC.
9. Edi Rintoko | Inter Taoyuan (Taiwan) – Penyerang
Nama Edi Rintoko menambah daftar Pemain Indonesia (non populer) yang bermain di sejumlah Klub ASEAN yang berstatus Indonesia asli bukan keturunan.
Ia bergabung bersama FC Taoyuan, klub yang berlaga di divisi 2 Liga Taiwan.
Pemain berusia 32 tahun ini telah merumput di Taiwan selama 4 tahun dan tercatat tampil sebanyak 18 kali bersama Inter Taoyuan di Divisi 2 Liga Taiwan.
Dalam klub tersebut, Edi juga bermain bersama pemain darah Indonesia lainnya yaitu Agustinus Wiranto yang tergabung dengan Inter Taoyuan pada pertengahan tahun 2019 silam.
10. Theryl Thernaldo Theny | Assalam FC (Timor Leste) – Penyerang
Liga Timor Leste tampaknya menjadi salah satu destinasi pemain-pemain asal Indonesia.
Assalam FC sepertinya punya hubungan dekat dengan Indonesia setelah sebelumnya mendatangkan Nauval Nugroho, Riki Nata Permana, Wahyu Surya Pratama dan Andrew Jeremy Boediono.
Theryl Thernaldo Theny atau yang akrap disapa Aldo juga direkrut oleh Assalam FC. Sebelumnya, ia pernah berlatih bersama akademi High Reaching Club FA (HRC FA).
Ia juga pernah memperkuat Persisam Junior pada tahun 2010. Selain itu, Aldo juga pernah berlatih di Bunga Bangsa Soccer School dan Aji Santoso International Football Academy.
11. Ronal Setmot | FK Borac Kozarska Dubica (Bosnia dan Herzegovina) - Penyerang
Ronal Setmot resmi bergabung dengan FK Borac pada Kamis, 9 Februari 2022. Tak sendirian, Ronal ditemani oleh dua teman Indonesia lainnya, yakni Nur Yufa dan Naufal Khairullah Alif Winarto.
Di antara ketiga pemain tersebut, nama Ronal Setmot lebih familiar karena sepak terjangnya di dunia sepakbola tanah air.
Pria kelahiran Nabire, Papua ini tercatat pernah membela beberapa klub Indonesia diantaranya Persidafon, Persiram, Persipura dan Mitra Kukar. Ia juga pernah bermain dalam tim PON Papua pada 2012 silam.
Namun, 5 tahun belakangan ini namanya kurang tersorot oleh para penggemar sepakbola tanah air.
Nah, itulah beberapa nama pemain Indonesia (non populer) yang berkarier di luar negeri. Selain berkarier, pengalaman juga menjadi nilai yang sangat berharga bagi mereka.
Sebagai bentuk dukungan terhadap majunya sepakbola tahan air, sudah seharusnya kita memberi dukungan kepada pemain Indonesia baik di dalam negeri, maupun luar negeri.
Editor: -