PARBOABOA, Aceh - Banda Aceh merupakan kota yang berada di Aceh yang dijadikan ibu kota Provinsi Aceh, Indonesia dan menjadi kota Islam yang paling tua di Asia Tenggara.
Pada tahun 2004 Banda Aceh merupakan salah satu lokasi yang paling parah rusak akibat bencana tsunami, dan membuat 60% infrastruktur di Banda Aceh hancur dan menewaskan sekitar 120.000 orang.
Sebagai provinsi yang berada di paling ujung barat Indonesia, Aceh memiliki potensi wisata alam yang luar biasa dan juga wisata kuliner yang khas sangat lezat.
Hotel-hotel dan penginapan di Aceh juga dibangun di berbagai tempat yang berdekatan dengan obyek-obyek wisata di Aceh. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan wisatawan dan turis untuk berkunjung ke aceh.
Selain penginapan, tentu kamu membutuhkan transportasi untuk bisa menjelajahi tempat-tempat wisata di Aceh tersebut.
Nah, berikut ini beberapa pilihan transportasi yang bisa kamu gunakan untuk meng-explore Aceh lebih jauh lagi.
1. Pesawat
Penerbangan dari Jakarta ke Aceh memakan waktu 3 – 4 jam, dengan rincian Jakarta – Medan 2 jam 15 menit, transit di Medan selama 30 menit, Medan – Aceh 1 jam.
Pesawat dari Jakarta ke Aceh cukup banyak, maskapai penerbangan yang menyediakan penerbangan langsung adalah: Garuda Indonesia, Sriwijaya dan Lion Air jika kamu menggunakan penerbangan multiple bisa menggunakan penerbangan menuju Medan dan dilanjutkan dengan ke-3 maskapai tersebut menuju Aceh.
2. Bus
Selain pesawat, kamu juga bisa menghemat biaya transport dan penginapan dengan menggunakan penerbangan sore ke Medan dan melanjutkan perjalanan dari Medan menuju Aceh dengan bus malam, lama perjalanan sekitar 10 jam.
Tersedia bus Kurnia, Anugerah, Pusaka, PMTOH dan Pelangi yang melayani Medan – Aceh (PP). Menurut info di busmania, tarif bus sekitar Rp. 120.000 – Rp. 200.000,-
3. Kapal
Sesampainya di Aceh, tentu kamu ingin menjelajahi tempat wisatanya. Salah satu yang paling banyak dikunjungi orang adalah Sabang.
Sabang dapat dijangkau melalui pelabuhan Ulee Lheu Banda Aceh dengan kapal cepat (KMP Rondo dan KMP Bahari Expres), serta dengan kapal fery (KMP BRR). Dua jenis armada laut ini melayani penumpang sepanjang hari, dari pagi hingga sore.
Waktu tempuh dari Banda Aceh ke Sabang dengan kapal cepat sekira 45 menit, sementara dengan kapal fery sekitar dua jam.
Berbeda dengan kapal cepat, kalau naik kapal fery, penumpang dapat membawa serta kendaraannya (sepeda motor dan mobil) dan harga tiketnya lebih murah.
Untuk kamu yang membawa mobil pribadi, sebaiknya datanglah ke pelabuhan lebih cepat dari jadwal keberangkatan karena semua mobil harus antre untuk memastikan ketersediaannya tempat dalam kapal.
4. Trans Koetardja
Bagi yang berlibur ke Banda Aceh mungkin kondisi ini sedikit menyulitkan, terlebih jika kegiatannya ada di banyak tempat. Kondisi ini bisa disiasati dengan menggunakan transportasi lain seperti becak motor yang mudah ditemui di persimpangan jalan.
Selain itu, di Banda Aceh juga telah hadir bus dalam kota, Trans Koetardja, yang melayani warga kota dengan gratis. Tapi harus diingat rute Trans Koetradja masih sedikit dan masih melayani rute tertentu.
5. Labi-labi
Mendengar namanya mungkin kamu akan berfikir bahwa labi-labi ini adalah hewan yang bergerak lambat yang masih satu keluarga dengan si cangkang keras kura-kura. Bukan, tapi Labi-labi yang dimaksud adalah kendaraan umum unik modifan pick up khas di Serambi Mekkah (Aceh).
Dahulu, trend menggunakan mobil jenis Hijet-55 dengan kapasitas mesin 550 cc dengan bentuk serta kapasitas angkut penumpang lebih besar ini dapat mengangkut sebanyak 14 orang.
Pada era berikutnya, angkutan Labi-labi mulai menggunakan mobil Hijet 1000 dengan mesin 1000 cc yang bisa menampung penumpang sebanyak 16 orang.
Supir dan penumpang pada kendaraan ini dibatasi oleh kaca mobil belakang supir, apabila penumpang hendak turun jangan sekali - kali bilang "pinggir bang" atau "kiri bang" seperti di kota lain di Indonesia.
Tapi penumpang cukup menekan tombol bel di dekat pintu belakang maka supir akan menghentikan mobilnya. Unik banget ya.
Itulah beberapa panduan transportasii yang bisa kamu gunakan jika berlibur ke Aceh. Semoga bermanfaat!