Winda | Selera Nusantara | 13-10-2023
PARBOABOA – Hidangan orem orem mungkin belum sepopuler beberapa hidangan Indonesia lainnya, tetapi memiliki daya tarik dan keunikan tersendiri yang membuatnya patut untuk dicoba.
Terbuat dari tempe dan tahu yang dipotong kecil-kecil, orem-orem Malang menghadirkan citarasa autentik yang menambah selera makan.
Berdasarkan informasi dari laman resmi Pemerintah Kota Malang, orem-orem merupakan salah satu kuliner khas Jawa Timur yang menggugah selera dan memiliki cita rasa gurih yang khas di setiap gigitannya.
Di masa lampau, hidangan ini hanya disajikan dalam acara-acara istimewa seperti khitanan, pernikahan, dan upacara adat sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan.
Namun, seiring berjalannya waktu, makanan khas Malang ini telah menyebar ke berbagai warung tradisional dan pedagang kaki lima, sehingga semua orang dapat menikmati kelezatannya.
Orem-orem memiliki bentuk yang menyerupai lontong sayur. Namun bedanya, hidangan ini memiliki ciri khas sendiri dengan bahan dasar tahu dan tempe, serta ketupat atau lontong yang digunakan dalam ukuran yang relatif besar, disajikan dengan kuah kuning yang melimpah.
Hidangan ini cukup populer dan mudah ditemukan jika Anda berkunjung ke kota Malang. Harganya pun sangat terjangkau, mulai dari Rp8000. Jika ingin menambahkan lauk, harganya hanya Rp12000. Bagaimana, penasaran ingin mencicipinya?
Tak perlu jauh-jauh ke kota Malang, karena Anda bisa membuatnya sendiri di rumah. Untuk itu, berikut Parboaboa telah merangkum ulasan seputar asal usul dan resep orem-orem Malang dengan bahan dan bumbu yang sederhana.
Sajian yang terbuat dari tempe dan tahu yang dipotong kecil dan disajikan dengan kuah santan berwarna kuning ini adalah salah satu hidangan yang tak boleh dilewatkan saat mengunjungi Kota Malang.
Biasanya, orem-orem dihidangkan bersama ketupat atau lontong, kecambah, dan taburan bawang goreng. Dahulu kala, masyarakat Malang menghidangkannya pada acara-acara spesial seperti khitanan, pernikahan, dan upacara adat sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan.
Namun, sejak tahun 1980-an, masakan ini sudah dapat ditemukan di warung-warung tradisional dan penjual kaki lima di sekitar Malang. Hidangan ini terkenal dengan kuah santannya yang berwarna kuning dan tauge yang disantap bersama ketupat.
Kuah kuningnya memiliki rasa yang tidak terlalu kuat dan pedas. Biasanya, penjual juga menyediakan lauk tambahan seperti tempe mendoan dengan potongan ketupat atau lontong yang ukurannya relatif besar dan digantung di gerobak.
Saat masa pendudukan Jepang, mereka harus mengeluarkan biaya mahal untuk merasakan soto namun kala itu ibu-ibu menciptakan orem orem dengan irisan tempe yang tipis dan kecil.
Kuah kuning pada saat itu tidak menggunakan kaldu, dan rasanya lebih sederhana tanpa banyak menggunakan bumbu.
Demikianlah informasi yang dapat kami sajikan. Selamat mencoba, dan selamat menikmati orem orem Malang bersama keluarga dan teman-teman dengan cita rasa gurih di setiap gigitannya.
Editor : Juni
Tag : #orem orem #makanan khas malang #selera nusantara #kulinner malang #resep orem orem