PARBOABOA, Jakarta - Hamzah Haz, Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia tutup usia, Rabu (24/7/2024), sekitar pukul 09.30 WIB.
Ia meninggal di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto dalam usia 84 tahun.
Jenazahnya akan dimakamkan di komplek pemakaman keluarga di Cisarua, Bogor, Jawa Barat.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan sejumlah tokoh penting serta politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), termasuk Wakil Presiden Terpilih, Gibran Rakabuming Raka terlihat melayat ke kediaman Hamzah Haz di kawasan Matraman, Jakarta Pusat.
Saat melayat, Jokowi menyampaikan duka cita yang mendalam atas kepergian Hamzah Haz.
Kepala Negara ini mengenang Hamzah Haz sebagai sosok negarawan yang telah mengabdikan diri untuk bangsa dan negara Indonesia.
Selain Jokowi dan Gibran, bekas kepala Badan Intelijen Negara (BIN), A.M Hendropriyono juga merasakan duka cita yang mendalam.
Ia mengaku berduka dengan kepergian Hamzah Haz.
Hendropriyono menyebut dirinya sudah lama mengenal sosok Hamzah Haz yang menjadi wakil presiden di era Presiden Megawati Soekarno Putri itu.
Hendropriyono menyebut Hamzah Haz adalah rekan bisnis hingga akhirnya aktif di pemerintahan bersama-sama.
Bagi Hendropriyono, Hamzah Haz merupakan pribadi yang jujur dan selalu setia kawan.
"Beliau selalu sama-sama, tidak meninggalkan kawan. Banyak yang bisa kita tiru dari beliau," ungkapnya.
Sementara politisi PPP, Arwani Thomafi mengatakan Hamzah Haz merupakan politisi yang patut diteladani. Ia memiliki semangat berdakwah yang tinggi dan profesional.
Tak hanya itu, Hamzah Haz, lanjut Thomafi, juga mendermakan hidupnya untuk umat.
"Lewat jalur PPP, jalur politik, eksekutif dan legislatif," imbuh dia.
Mengenal Sosok Hamzah Haz
Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2001-2004 Hamzah Haz lahir di Ketapang, Kalimantan Barat, pada 15 Februari 1940.
Sejak muda, Hamzah Haz sudah dikenal aktif berorganisasi.
Melansir Wikipedia, Hamzah Haz merupakan lulusan SMEA (sekolah menengah kejuruan bidang ekonomi dan administrasi) di Pontianak.
Setelah itu ia melanjutkan sekolah di Akademi Koperasi Yogyakarta dan kembali ke Pontianak untuk berkuliah di Fakultas Ekonomi di Universitas Tanjungpura (Untan).
Setelah lulus, ia mencoba berbagai profesi mulai dari guru hingga wartawan. Hamzah Haz juga pernah memimpin sebuah surat kabar Bebas di Pontianak.
Selain itu, Hamzah Haz juga pernah menjadi Wakil Ketua DPW Nahdlatul Ulama (NU) Kalimantan Barat dan dipercaya menjadi wakil rakyat bagi NU pada 1971.
Ia merupakan wakil presiden mendampingi Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri yang naik jabatan menggantikan Presiden Abdurrahman Wahid yang diberhentikan melalui Sidang Istimewa MPR.
Sebelum menjabat sebagai wakil presiden, Hamzah Haz pernah menjadi Wakil Ketua DPR RI pada periode 1999-2004, serta Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan (Menko Kesra) di era Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Sementara di era Presiden BJ Habibie, ayah dua anak ini juga pernah menjabat sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Namun, jabatan sebagai menteri ini hanya berlangsung selama 1 tahun. Ia mengundurkan diri setelah berbagai desakan agar pimpinan partai tidak menjabat sebagai menteri.
Tak hanya itu, Hamzah Haz pernah menjadi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk periode 1998-2007 dan calon presiden yang diusung PPP berpasangan dengan Agum Gumelar sebagai calon wakil presiden pada Pemilu 2004.
Editor: Kurniati