Mengenal Omicron Siluman Yang Disebut Sudah Masuk Indonesia

Ilustrasi Virus Covid-19 (dok SHUTTERSTOCK/Lightspring)

PARBOABOA, Pematangsiantar - Virus Covid-19 masih menjadi permasalahan global yang tak kunjung selesai sampai saat ini. Bahkan mutasi-mutasi virus ini masih saja terjadi dan menghasilkan varian-varian baru dengan kemampuan penularan yang sangat mengkhawatirkan. Pada tahun 2022 ini sejumlah negara mengalami lonjakan kasus dengan munculnya BA.1 atau varian Omicron yang disebut mempunyai kemampuan menular sangat cepat.

Di Indonesia penularan varian Omicron ini terus bertambah, bahkan menurut data terakhir dari Kementrian Kesehatan Indonesia sudah ada 1.988 kasus Omicron di Indonesia, dimana 3 diantara pasien meninggal dunia.

Tak hanya sampai disitu ternyata, varian Omicron ini kembali bermutasi hingga menghasilkan keturunannya yang disebut BA.2 dan dijuluki sebagai “varian siluman’ alias stealth variant.

Nama varian ini cukup membuat khawatir, pasalnya siluman jika diartikan menurut KBBI adalah selain diartikan sebagai makhluk halus, kata siluman juga diartikan tersembunyi tidak kelihatan. Ternyata pemberian nama siluman ini merujuk pada sifat dari varian ini yang  tidak terlihat seperti Omicron dan sulit dideteksi menggunakan Tes PCR.

Viarian ini pertama kali ditemukan pada bulan Desember tahun lalu di Inggris, namun hingga saat ini, WHO belum memasukkan varian siluman ini ke dalam pengawasan (variant of concern) karena sampai saat ini belum ada bukti peningkatan penularan Covi-19 karena varian ini.

Namun karena varian siluman ini merupakan turunan dari Omicron, maka dikhawatirkan juga mempunyai kemampuan menular yang sangat cepat.

Dikutip dari News Medical, gejala awal varian BA.2 ini seperti demam, sakit tenggorokan, sakit kepala, dan mual. Penelitian lebih lanjut tentang varian ini juga masih terus dilakukan, untuk melihat bagaimana efek dari penularan varian ini.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) dan Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular (NIAID), BA.2 sampai sejauh ini telah terdeteksi di 49 negara, dengan lebih dari 10.800 kasus yang dilaporkan. Sementara di Indonesia, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meyakini sudah ada 10 kasus Covid-19 Omicron Siluman di Indonesia.

Terlepas dari munculnya varian-varian baru dari virus Covid-19 ini, partisipsi orang per orang sangat diperlukan untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19, seperti patuh melakukan protokol kesehatan, iku vaksinasi, mengurangi mobilitas, dan kalau bisa menahan diri agar tak bepergian ke luar negeri, karena menjaga diri sendiri sudah membantu untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 ini.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS