PARBOABOA, Jakarta – Sebuah lift yang mengangkut 9 orang di sekolah Az Zahra Bandar Lampung terjatuh pada Rabu, 5 Juli 2023.
Ke-9 orang tersebut merupakan pekerja bangunan yang tengah mengerjakan renovasi sport area di lantai 5 sekolah Az-Zahra. Karena sudah sore, mereka lalu berencana pulang dan turun dengan menggunakan lift.
Saat insiden itu terjadi, penjaga sekolah, Arifan Hidayat mengaku mendengar suara keras seperti benda jatuh pada sekitar pukul 16.30 WIB.
Penasaran, Hidayat pun mendatangi sumber suara dan melihat 9 orang pekerja bangunan telah tergeletak tak berdaya.
Menurutnya, kondisi para pekerja saat itu sangat mengerikan, di mana ke-9 korban yang masih tersadar ini mengalami luka-luka dan patah tulang di bagian kaki.
Para korban kemudian dilarikan ke rumah sakit guna mendapat perawatan. Namun nahas, 7 pekerja bangunan itu meninggal dunia saat dalam perjalanan.
Sedangkan, untuk dua orang lainnya kini tengah menjalani perawatan secara intensif di Rumah Sakit (RS) Bumi Waras Bandar Lampung.
Penyebab Lift Jatuh
Kasat Reskrim Polresta Bandarlampung, Kompol Dennis Arya Putra mengungkapkan penyebab dari jatuhnya lift di sekolah Az Zahra yang tewaskan 7 orang pekerja bangunan.
Dennis menerangkan, sebelumnya pihak kepolisian memeriksa 4 orang saksi guna mengumpulkan petunjuk dari insiden tersebut.
Dari hasil pemeriksaan para saksi, diketahui bahwa lift sekolah yang digunakan oleh 9 pekerja bangunan itu ternyata bukan untuk dinaiki oleh orang melainkan barang.
Lalu, kata dia, karena kelebihan muatan, tali sling lift pun putus dan menyebabkan jatuhnya 9 orang tersebut.
Kendati demikian, lanjutnya, penyidik tetap akan memanggil pihak sekolah dan engembang yang bertanggung atas insiden ini.
Menurutnya, hal itu dilakukan karena polisi belum menerima laporan secara resmi dari pihak sekolah Az Zahra.
Dennis mengungkapkan bahwa pihak kepolisian mengetahui peristiwa kecelakaan tersebut dari laporan masyarakat.
Kepala Sekolah Bantah Tak Lapor Polisi
Di sisi lain, Kepala Sekolah Az-Zahra, Iqbal Hafidz Hakim membantah bahwa pihaknya tidak melaporkan kejadian ini ke kepolisian.
Iqbal mengatakan jika saat insiden berlangsung hanya ada penjaga sekolah, karena syok, mereka bingung harus bagaimana. Sehingga, lanjutnya, yang diutamakan adalah fokus dalam penanganan kecelakaan.