PARBOABOA, Jakarta – Tiga dari empat warga negara asing (WNA) asal Uzbekistan yang diduga terkait dengan jaringan teroris internasional kabur dari ruang detensi Imigrasi Kelas I Jakarta Utara pada Senin (10/04/2023).
Adapun keempatnya berinisial BA alias JF (32), OMM alias IM (28), BKA (40), dan MR (26). Mereka terafiliasi dengan jaringan teroris internasional Katibat al Tauhid wal Jihad dan ditangkap Densus 88 pada 24 Maret 2023.
Insiden itu terjadi pada pukul 04.00 WIB saat petugas dari Imigrasi dan Densus 88 tengah menyiapkan makan.
Untuk memuluskan aksinya, ketiga WNA ini menyerang petugas menggunakan pisau dapur yang didapatkan dari pantry.
“Jelang persiapan sahur WNA ditempatkan di ruang detensi tersebut melakukan penyerangan terhadap petugas Imigrasi dan anggota Densus yang bertugas di kantor tersebut,” kata Juru Bicara Densus 88 AT Polri, Kombes Aswin Siregar dalam konferensi pers di Mabes Polri, Selasa (11/04/2023).
“Dalam upayanya untuk melarikan diri atau untuk menyerang kemudian dalam rangka melarikan diri,” sambungnya.
Aswin mengungkapkan bahwa akibat dari penyerangan tersebut, 3 orang petugas imigrasi mengalami luka ringan, luka berat, dan meninggal dunia.
Petugas dengan luka ringan adalah Supriatna, luka berat Dikky Frishto, dan korban meninggal dunia yakni, Adi Widodo.
“Dari peristiwa ini menimbulkan korban jiwa dari petugas Imigrasi atas nama Bapak Adi Widodo meninggal dunia,” ungkapnya.
Kemudian, 2 anggota dari Densus 88 juga turut menjadi korban dengan mengalami luka berat hingga harus dilarikan ke rumah sakit.
"Kemudian dari anggota Densus 88 ada Bripda Dendri yang sekarang masih dirawat dan luka berat, Bripda Bahrain luka berat,” tandasnya.
Sebelumnya, Densus 88 yang bekerja sama dengan pihak Imigrasi Kelas I Jakut menangkap 4 orang WNA Uzbekistan karena diduga telah menyebarkan propaganda terorisme melalui sosial media.
"Tiga dari empat WNA Uzbekistan ini diduga terlibat dalam aktivitas terorisme melalui propaganda di media sosial dan merupakan bagian dari organisasi teror Internasional," ucap Karo Penmas Polri, Brigjen Ahmad Ramadhan dalam konferensi pers, Selasa (04/04/2023).
Keempatnya melakukan perjalanan dari Istanbul Turki dan Abu Dhabi menuju Indonesia pada 29 Januari 2023.
Selama di Indonesia, Ramadhan mengatakan para tersangka aktif menyebarkan propaganda di berbagai platform medsos tentang paham terorisme.
Selain itu, mereka juga kedapatan mencari warga negara Indonesia (WNI) yang mempunyai kesamaan pemahaman untuk melakukan aksi teror melalui media sosial.