PARBOABOA - Ketua Umum Serikat Petani Indonesia, Henry Saragih, 58 tahun, menyampaikan pandangannya menyoal penyesuaian Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras dan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah dan beras.
Pria kelahiran Deli Serdang itu menyediakan waktu untuk diwawancarai Parboaboa melalui telepon seluler, Sabtu 26 Maret 2023 sedari pukul 17.21-17.35 WIB.
Berikut petikan wawancaranya:
Harga gabah dan beras sedang naik pandangan soal penyesuaian HET untuk beras dan HPP untuk gabah dan beras itu, kebijakan pemerintah ini dalam konteks harga perlindungan di petani. Sedangkan HET juga untuk melindungi konsumen harga tak naik. Itu bagaimana?
Jadi menurut saya harga yang katanya untuk melindungi petani yang HPP itu masih belum sesuai dengan yang kita usulkan. Karena yang kita usulkan itu seharga Rp5.600. Karena biaya produksi kita juga sudah Rp5.050.
Sejak tahun 2020 sampai sekarang naik sekali biaya produksi, terutama pupuk. kemudian dari segi perlindungan konsumen HET itu menurut saya terlampau tinggi sekali, karena harusnya kalau harga gabah seperti usulan kita Rp5.600 harga beras itu cuma sekitar Rp10.000 dan paling mahal Rp12.000.
Berarti kalau dari sudut pandang bapak ini kurang setuju ya?
Ya tidak setuju, jadi bukan hanya sekedar kurang. Saya tidak setuju, HET-nya terlampau tinggi. Jarak antara gabah itu dibeli dengan beras dijual itu terlampau tinggi sekali jaraknya sampai katakanlah yang tertinggi itu bedanya itu Rp7.950 itu terlampau tinggi sekali.
Berarti dalam konteks harga perlindungan di petanikah atau HET ini juga untuk melindungi konsumen agar harga tak naik, berarti tidak setuju?
Iya, jadi harusnya HET itu untuk melindungi konsumen paling tinggi Rp12.000, untuk melindungi petani harusnya Rp5.500 atau Rp5.600.
HPP ini ditetapkan gabah kering panen di tingkat petani itu kan Rp5000 per kg sebelumnya Rp4.200 per kg. Begitu juga gabah kering panen di tingkat penggilingan, sekarang ini Rp5.100 per kg. Sebelumnya Rp4.250 per kg.
Apakah itu menguntungkan petani? lalu pandangan idealnya itu berapa yang cocok per kg HPP ditetapkan gabah kering panen di tingkat petani maupun di tingkat penggilingan?
Ya kalau di tingkat petani itu kita usulkan Rp5.600
Kalau di penggilingan itu berapa?
Ya, kenaikannya hampir sepadan dengan itulah juga. Kita usulkan naiknya Rp1.200 yah naik begitu jugalah di tingkat penggilingannya.
Tapi itu kenaikan harga yang sedikit itu menguntungkan petani enggak?
Sudah ada perubahan tetapi masih kita petani rugi. Karena biaya produksi Rp5.050.
Kalau dari sudut pandang bapak ini, solusi untuk pemerintah itu bagaimana untuk mengatasi harga kenaikan yang ditetapkan oleh pemerintah?
Pertama harga gabah itu menjadi Rp5.600 dan gabah kering giling itu, gabah kering panen itu dan HET itu diturunkan. Jangan seperti yang sekarang, ya misalnya HET dari zona satu itu Rp13.950 menjadi Rp11.950 begitu. Jangan seperti sekarang tinggi sekali.
Reporter: Apri Siagian