PARBOABOA, Jakarta – Katarak merupakan salah satu penyakit yang umum terjadi pada seseorang yang berusia lanjut (lansia). Penyakit yang satu ini dapat menyebabkan penglihatan pada penderitanya menjadi kabur dan seperti berawan.
Katarak adalah penyakit mata yang ditandai dengan kekeruhan pada lensa mata yang mengakibatkan fokus cahaya menjadi berkurang dan berujung pada penglihatan menjadi kabur atau keruh. Kekeruhan pada lensa mata disebabkan oleh adanya pengumpulan protein.
Penyebab Katarak
Mengutip dari laman Alodokter, hingga saat ini belum diketahui secara pasti penggumpalan protein pada mata terjadi. Namun begitu, berikut ini adalah beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang bisa terkena katarak, di antaranya:
- Memiliki riwayat katarak dalam keluarga
- Menderita diabetes
- Merokok
- Pernah menjalani operasi mata
- Pernah mengalami cedera pada mata
- Mengonsumsi obat kortikosteroid dalam jangka panjang
- Memiliki pekerjaan yang sering terpapar sinar matahari
- Menderita penyakit pada mata, seperti kerusakan retina yang diturunkan (retinitis pigmentosa) atau radang pada lapisan tengah mata (uveitis)
- Sering mengonsumsi minuman beralkohol atau menderita kecanduan alkohol
- Menderita obesitas
- Menderita hipertensi atau tekanan darah tinggi
Gejala Katarak
Katarak umumnya berkembang secara perlahan sejak seseorang berusia 40–50 tahun. Awalnya, penderita mungkin tidak menyadari adanya gangguan penglihatan. Hal ini karena lensa mata masih bisa bekerja dengan cukup baik meski sudah ada katarak yang terbentuk.
Akan tetapi, seiring bertambahnya usia, katarak akan memburuk dan memunculkan sejumlah gejala. Beberapa gejala katarak yang sering terjadi adalah:
- Pandangan samar dan berkabut
- Mata semakin sensitif saat melihat cahaya yang menyilaukan
- Muncul lingkaran cahaya saat melihat sumber cahaya
- Kesulitan melihat dengan jelas pada malam hari
- Warna terlihat pudar atau tidak cerah
- Objek terlihat ganda
- Ukuran lensa kacamata yang sering berubah.
Jenis-Jenis Katarak
Melansir dari Mayo Klinik, berikut ini adalah jenis-jenis katarak yang umum terjadi, yaitu:
1. Katarak Nuklir
Jenis katarak ini memengaruhi pusat lensa dan dapat menyebabkan rabun jauh atau bahkan perubahan dalam penglihatan Anda selama membaca. Seiring berjalannya waktu, lensa secara bertahap berubah menjadi lebih kuning pekat dan berubah menjadi warna cokelat. Kondisi ini semakin mengaburkan penglihatan Anda.
2. Katarak Kortikal
Ini adalah jenis katarak yang memengaruhi tepi lensa. Katarak kortikal dimulai dengan bercak putih dan kekeruhan berbentuk goresan di tepi luar korteks lensa. Saat perlahan-lahan berkembang, garis-garis kemudian meluas ke tengah dan mengganggu cahaya yang melewati pusat lensa.
3. Katarak subkapsular Posterior
Katarak subkapsular posterior terjadi di bagian belakang lensa. Kondisi ini biasanya diawali dengan area kecil dan buram yang biasanya terbentuk di sekitar bagian belakang lensa, tepat di jalur cahaya.
Jenis katarak ini sering mengganggu penglihatan Anda saat membaca, mengurangi penglihatan Anda dalam cahaya terang, dan menyebabkan silau atau lingkaran cahaya di sekitar lampu pada malam hari.
4. Katarak Bawaan
Kondisi ini terjadi akibat bawaan lahir dan disebut dengan katarak kongenital. Ini mungkin bersifat genetik atau terkait dengan infeksi atau trauma intrauterin (trauma di dalam rahim). Kondisi ini juga mungkin disebabkan oleh kondisi tertentu lainnya, seperti distrofi miotonik, galaktosemia, neurofibromatosis tipe 2 atau rubella. Umumnya, katarak kongenital dapat segera diatasi begitu setelah terdeteksi.
Pengobatan Katarak
Penyakit katarak diketahui bisa diobati dengan melakukan operasi katarak. Operasi pada umumnya aman dan tidak membutuhkan rawat inap. Ada 2 jenis operasi pada katarak, yakni:
- Small incision cataract surgery (phacoemulsification). Operasi ini dilakukan dengan melakukan insisi kecil pada tepi kornea. Selanjutnya, dokter akan menyinarkan gelombang ultrasound untuk menghancurkan lensa lalu diambil menggunakan alat penghisap.
- Extracapsular surgery. Operasi ini membutuhkan insisi yang lebih besar untuk mengeluarkan inti lensa yang berkabut. Selanjutnya, sisa lensa dikeluarkan dengan menggunakan alat penghisap.
Nah, itulah seputar informasi mengenai penyebabdan gejala penyakit katarak. Jika Anda atau orang tua Anda mengalami gejala-gejala seperti yang telah di jelaskan diatas, silahkan pergi ke dokter untuk melakukan pengobatan.