PARBOABOA, Medan – Kanker Payudara adalah salah satu penyakit yang ditakuti oleh kalangan perempuan. Pasalnya, hingga saat ini kanker payudara masih belum bisa disembuhkan.
Bahkan dalam banyak kasus kanker payudara adalah salah satu penyebab kematian di kalangan kaum hawa. Dilansir dari laman Mayo Clinic, Sabtu (23/03/2024), kanker payudara merupakan jenis kanker yang paling umum terjadi pada wanita di Amerika Serikat.
Akan tetapi, kanker payudara ternyata tidak hanya menyerang kaum Hawa. Setiap orang dilahirkan dengan jaringan payudara tertentu. Sehingga siapapun bisa terkena kanker payudara.
Sementara saat ini, tingkat kelangsungan hidup akibat kanker payudara telah meningkat. Jumlah orang yang meninggal akibat kanker payudara semakin hari semakin menurun. Diduga, hal ini karena adanya dukungan luas terhadap kesadaran akan kanker payudara dan pendanaan penelitian.
Saat ini kemajuan dan pemeriksaan kanker payudara memungkinkan penyedia layanan kesehatan mendiagnosis lebih awal. Jika kanker ditemukan lebih awal, maka peluang dapat disembuhkan jauh lebih besar.
Walaupun kanker payudara tidak dapat disembuhkan, namun banyak pengobatan yang tersedia untuk memperpanjang hidup. Bahkan, penemuan terbaru dalam penelitian kanker payudara dapat membantu para profesional kesehatan memilih rencana pengobatan yang paling efektif.
Dari laman Centers for Disease Control (CDC), kanker payudara adalah penyakit dimana sel-sel payudara tumbuh secara tidak terkendali. Perlu diketahui, ada berbagai jenis kanker payudara tergantung pada sel mana di payudara yang menjadi kanker.
Namun, kebanyakan kanker payudara dimulai dari saluran atau lobulus. Kanker payudara dapat menyebar ke luar melalui pembuluh darah dan limfatik. Ketika kanker payudara menyebar ke bagian tubuh lain, maka kanker itu dikatakan telah bermetastasis.
Sementara, jenis kanker payudara yang paling umum adalah Karsinoma Duktal Invasif dan Karsinoma Lobular Invasif. Karsinoma Duktal Invasif adalah sel-sel kanker yang bermula di saluran dan kemudian tumbuh di luar saluran ke bagian lain di jaringan payudara. Sel kanker invasif juga dapat menyebar atau bermetastasis ke bagian tubuh lain.
Sedangkan Karsinoma Lobular Invasif merupakan sel kanker yang bermula di lobus dan kemudian menyebar dari lobus ke jaringan payudara di sekitarnya. Sel kanker invasif ini juga dapat menyebar ke bagian tubuh lain.
Ada beberapa bentuk kanker payudara lain yang kurang umum, misalnya penyakit Paget, kanker payudara meduler, mucinous dan inflamasi. Karsinoma Duktal In Situ (DCIS) merupakan penyakit payudara yang dapat menyebabkan kanker payudara invasif. Sel kanker tersebut hanya berada pada lapisan saluran dan belum menyebar ke jaringan lain di payudara.
Terdapat beberapa fakta kunci tentang kanker payudara, di antaranya adalah pada tahun 2022 kanker payudara merupakan penyebab 670 ribu kematian di seluruh dunia. Setengah dari seluruh kanker payudara terjadi pada wanita yang tidak memiliki faktor risiko spesifik selain jenis kelamin dan usia.
Pada tahun yang sama, kanker payudara merupakan kanker paling umum pada wanita di 157 dari 185 negara. Kanker payudara terjadi di setiap negara di dunia. Sekitar 0,5-1% kanker payudara terjadi pada pria.
Diketahui, pada tahun 2022 terdapat 2,3 juta wanita yang didiagnosis menderita kanker payudara. Kanker payudara dapat terjadi pada wanita di setiap negara di dunia pada usia berapapun setelah masa pubertas. Namun akan semakin meningkat pada usia lanjut.
Perkiraan global menunjukkan kesenjangan yang mencolok dalam beban kanker payudara menurut perkembangan manusia. Misalnya, di beberapa negara dengan Indeks Pembangunan Manusia (HDI) yang sangat tinggi, 1 dari 12 perempuan akan didiagnosa mengidap kanker payudara selama hidupnya. Sedangkan 1 dari 71 perempuan akan meninggal karenanya.
Hal sebaliknya terjadi di beberapa negara dengan HDI rendah. Walaupun hanya 1 dari 27 wanita yang terdiagnosis kanker payudara selama hidupnya, 1 dari 48 wanita akan meninggal karenanya.
CDC mengungkapkan jenis kelamin perempuan merupakan faktor risiko terkuat terjadinya kanker payudara. Sekitar 99% kanker payudara terjadi pada wanita dan 05-1% terjadi pada pria. Sementara dalam hal pengobatan, kanker payudara pada pria mengikuti prinsip pengobatan yang sama seperti pada wanita.
Sedangkan, beberapa faktor yang meningkatkan risiko kanker payudara seperti bertambahnya usia, obesitas, penggunaan alkohol berbahaya, riwayat kanker payudara dalam keluarga, riwayat paparan radiasi, riwayat reproduksi (seperti usia saat menstruasi dan kehamilan pertama), penggunaan tembakau dan terapi hormon pascamenopause.
Kebanyakan orang tidak akan mengalami gejala apapun jika kankernya masih dini. Oleh karena itu, sangat penting deteksi dini dilakukan. Kanker payudara dapat memiliki kombinasi gejala, terutama jika penyakitnya sudah stadium lanjut.
Gejala kanker payudara di antaranya adalah:
- Benjolan atau penebalan pada payudara, seringkali tanpa rasa sakit
- Perubahan ukuran, bentuk atau penampilan payudara
- Lesung pipit, kemerahan, lubang atau perubahan lain pada kulit
- Perubahan tampilan puting atau kulit di sekitarnya (areola)
- Cairan abnormal atau berdarah dari puting
Waspadai benjolan abnormal di payudara harus mencari pertolongan medis, walaupun tidak terasa sakit. Kebanyakan benjolan tidak bersifat kanker. Benjolan payudara yang bersifat kanker lebih mungkin berhasil diobati jika ukurannya kecil dan belum menyebar ke kelenjar getah bening di sekitarnya.
Perlu diketahui pengobatan kanker payudara tergantung pada subtipe kanker dan sejauh mana kanker telah menyebar ke luar payudara hingga ke kelenjar getah bening (stadium II atau III) atau ke bagian tubuh lain (stadium IV).
Beberapa dokter di CDC menggabungkan pengobatan untuk meminimalkan kemungkinan kambuhnya kanker, di antaranya adalah:
- Pembedahan untuk mengangkat tumor payudara
- Terapi radiasi untuk mengurangi risiko kambuh pada payudara dan jaringan sekitarnya
- Obat-obatan untuk membunuh sel kanker dan mencegah penyebarannya, termasuk terapi hormonal, kemoterapi atau terapi biologis yang ditargetkan
Namun, perawatan kanker payudara lebih efektif dan dapat ditoleransi dengan lebih baik jika dimulai dan diselesaikan sejak dini.
World Health Organization (WHO) bertujuan untuk mengurangi angka kematian akibat kanker payudara secara global melalui Inisiatif Kanker Payudara Global WHO (GBCI). Target WHO adalah mengurangi sebesar 2,5% per tahun, atau sekitar 2,5 juta kematian akibat kanker payudara di seluruh dunia antara tahun 2020 dan 2040.
Tiga pilar untuk mencapai tujuan tersebut adalah promosi kesehatan untuk deteksi dini, diagnosis tepat waktu dan manajemen kanker payudara yang komprehensif.
Dengan memberikan pendidikan kesehatan masyarakat untuk meningkatkan kesadaran perempuan akan tanda dan gejala kanker payudara. Dengan deteksi dini dan kesadaran masyarakat, maka akan lebih banyak perempuan yang berkonsultasi dengan dokter ketika kanker payudara pertama kali dicurigai dan sebelum kanker payudara berkembang.
Editor: Fika