PARBOABOA, Jakarta – Peristiwa kebakaran hutan yang melanda Kepulauan Canary, Spanyol Taman Nasional Gunung Teide, Pulau Tenerife, Spanyol sejak Rabu, (16/8/2023) dilaporkan memburuk pada Sabtu, (19/8/2023).
Akibatnya, kurang lebih 8.500 warga di Tenerife harus dievakuasi ke lokasi yang lebih aman. Namun, dari perkiraan layanan darurat di Kepulauan Canary, pengungsi dapat mencapai lebih dari 26.000 orang jika berdasarkan sensus penduduk pulau tersebut.
Di samping itu, berdasarkan data yang dimiliki oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Madrid, terdapat sedikitnya 13 warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Pulau Tenerife.
Dirjen PWNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Joedha Nugraha mengatakan, dari laporan KBRI Madrid, kini ke-13 WNI itu dalam kondisi aman.
Dalam keterangannya pada Minggu (20/8/2023) malam, ia menyebut jika KBRI Madrid akan terus melakukan monitor terhadap seluruh WNI.
Selain itu, para WNI juga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan dan segera menghubungi hotline KBRI Madrid (+34619312380) apabila membutuhkan bantuan.
Kesulitan Padamkan Api
Pemerintah daerah Kepulauan Canary mengaku mengalami kesulitan saat memadamkan api karena cuaca yang panas dan kering.
Kondisi ini pun diperparah dengan adanya angin kencang yang mempercepat penyebaran api. Selain itu, area yang terbakar juga memiliki medan yang curam dan sulit dijangkau oleh petugas pemadam.
Akibatnya, kebakaran hutan meluas hingga mencapai setidaknya 5.000 hektare.
Sementara itu, guna memadamkan api, pemerintah setempat telah menerjunkan lebih dari 265 petugas pemadam kebakaran dengan dukungan oleh 19 pesawat dan sejumlah unit di daratan.
Kondisi Meteorologi Lebih Buruk dari Perkiraan
Di sisi lain, Kepala Dewan Tenerife Rosa Davila mengatakan, kebakaran hutan dengan skala ini tak pernah terjadi sebelumnya di Pulau Canary.
Menurutnya, kondisi meteorologi pada Sabtu (19/8/2023) malam menjadi lebih parah. Di mana, angin, suhu tinggi, dan keadaan menjadi lebih buruk hingga mengakibatkan penyebaran api semakin meluas ke arah utara.
Di samping itu, Kepala Badan Lingkungan Tenerife menyatakan bahwa kebakaran hutan kali ini telah berdampak secara signifikan pada hal lain.
Dampak tersebut terjadi pada kerusakan kanal yang membawa air menuju kota di utara pulau hingga menyebabkan ribuan warga mengalami ketiadaan air sementara.
Bahkan, menurut Direktur Layanan Hutan, Pedro Martinez, kebakaran hutan di Kepulauan Canary melampaui kapasitas pemadaman.
Kendati demikian, selain tidak ada rumah yang terbakar, korban jiwa pun nihil.