PARBOABOA, Jakarta - Dua penambang lokal yang sempat dilaporkan hilang saat banjir menerjang kawasan PT Freeport Indonesia (PTFI) di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, ditemukan tewas. Jenazah keduanya ditemukan warga setempat di lokasi yang berbeda dan tidak dalam waktu bersamaan.
Kapolsek Tembagapura, AKP Ahmad Dahlan mengatakan dua warga yang ditemukan meninggal bukan karyawan PTFI, melainkan warga yang diduga mendulang emas secara ilegal.
"Masyarakat yang menjadi korban musibah banjir bandang di area PTFI ini merupakan warga sekitar area kerja PTFI yang kerap melakukan aktivitas pendulangan secara tradisional di aliran kali kabur atau aliran pembuangan tailing," ucapnya, Minggu (12/2/2023).
Ahmad menjelaskan kedua jasad korban banjir bandang PTFI ditemukan di kawasan Mile Point (MP) 70. Keduanya ditemukan secara terpisah pada Sabtu (12/2/2022) kemarin, kemudian satu jenazah lainnya ditemukan Minggu (13/2/2023) pagi.
"Temuan jasad korban itu dilaporkan masyarakat ke petugas Polsek Tembagapura yang kemudian bersama-sama dilakukan proses evakuasi," terangnya.
Area kerja PT Freeport Indonesia (PTFI) yang berlokasi di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua Tengah diterjang banjir bandang pada Sabtu (11/2/2023) kemarin. Banjir ini terjadi karena curah hujan tinggi. Hal itu membuat ketinggian air kian tinggi.
14 orang pekerja PTFI sempat terjebak di area pertambangan telah berhasil di evakuasi. Hal ini sekaligus menekankan tak ada korban jiwa yang merupakan karyawan perusahaan.