Buku-buku Revolusioner Karya Tan Malaka

Ibrahim Gelar Datuk Sutan Malaka, atau Tan Malaka. (Foto: Kiri, X/@ramandika_hanif - Kanan, X/@sejarah_ri)

PARBOABOA – Ibrahim Gelar Datuk Sutan Malaka atau yang lebih dikenal dengan nama Tan Malaka, merupakan seorang pengajar, filsuf, pejuang atau pahlawan, dan juga salah satu penulis terkenal di Indonesia. 

Pria yang lahir pada 2 juni 1897 di Pandam Gadang Sumatera Barat ini merupakan lulusan Kweekschool di Bukittinggi, Sumatra Barat. Karena kecerdasannya dia mendapatkan beasiswa di Belanda. 

Ilmu yang ia dapatkan membuatnya menjadi lebih terkenal dengan menuangkan pemikirannya lewat tinta yang dia coret diatas kertas putih. 

Melalui coretannya, ia menghasilkan beberapa buku yang sudah dikenal luas oleh masyarakat dan bahkan masih relevan sampai saat ini. Berikut beberapa karya Tan Malaka yang cukup populer:

1. Naar de Republiek Indonesia (Menuju Republik Indonesia)

Buku ini merupakan salah satu karya revolusioner Tan Malaka yang paling terkenal. Karya ini erbit pada April 1925 di Konton, lalu pada tahun yang sama di bulan Desember terbit di Tokyo dalam bentuk edisi ke-2. 

Dalam buku Naar de Republiek Indonesia, Tan Malaka merumuskan visinya tentang kemerdekaan Indonesia, jauh sebelum Indonesia resmi merdeka pada tahun 1945.

Buku ini menyuarakan gagasan untuk membentuk Republik Indonesia yang merdeka, berdaulat, dan bebas dari penjajahan Belanda.

Melalui tulisan ini, Tan Malaka menguraikan langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai kemerdekaan, seperti pentingnya perlawanan rakyat, aksi massa, dan strategi politik yang terorganisir.

Naar de Republiek Indonesia dianggap sebagai salah satu dokumen awal yang secara terbuka menyerukan kemerdekaan penuh bagi Indonesia, dan memperlihatkan keyakinan Tan Malaka bahwa perubahan hanya bisa dicapai melalui perjuangan kolektif dan revolusi.

2. Madilog (Materialisme, Dialektika, dan Logika)

Madilog adalah salah satu karya terbesar Tan Malaka yang terbit pada 1943.

Melihat banyaknya masyarakat Indonesia yang percaya akan makhluk gaib (tak kasat mata), Tan Malaka menuliskan buku ini dengan tujuan agar cara berpikir ilmiah bisa menjadi fondasi bagi pemuda Indonesia dalam memahami situasi sosial dan politik.

Madilog lebih menekankan tiga hal utama, yaitu: Materialisme Pandangan yang menekankan bahwa segala sesuatu di dunia dapat dijelaskan melalui materi dan proses-proses alamiah. Dialektika: Cara berpikir yang melihat perubahan sebagai hasil dari konflik antara berbagai kekuatan yang bertentangan. Logika: Metode berpikir rasional yang sistematis untuk menilai situasi berdasarkan fakta dan bukti.

3. Dari Penjara ke Penjara: Catatan Perjalanan Seorang Pejuang

Sebagai seorang revolusioner, pengasingan, penjara, dan pelarian adalah hal yang biasa atau bisa dikatakan sahabat, rumah, musuh dan bahkan kesuksesan tergantung cara pandang. 

Buku Dari Penjara ke Penjara adalah karya Tan Malaka yang mencatat perjalanan hidupnya di balik jeruji besi dan pengasingan, serta pergulatannya dengan ideologi. 

Dalam karya ini, Tan Malaka mengisahkan pengalamannya dipenjara oleh berbagai pemerintahan kolonial yang berkuasa.

Bukan sekadar catatan kehidupan pribadi, buku ini juga memperlihatkan semangat perjuangannya melawan ketidakadilan dan penindasan, menjadikannya sebagai inspirasi bagi para pejuang kemerdekaan.

4. Gerpolek: Panduan Strategis Perjuangan Kemerdekaan

Ini menjadi salah satu karya yang sangat strategis dari Tan Malaka. Gerpolek adalah singkatan dari Gerilya, Politik, dan Ekonomi.

Buku ini ditulis sebagai panduan praktis bagi para pejuang kemerdekaan dalam menghadapi penjajah. 

Melalui Gerpolek, Tan Malaka memberikan petunjuk mengenai taktik gerilya yang efektif, bagaimana menyusun kekuatan politik, serta bagaimana mengelola ekonomi rakyat untuk mendukung perjuangan.

Buku ini menjadi sangat relevan di masa perlawanan terhadap penjajahan, ketika rakyat membutuhkan strategi yang komprehensif dan berkelanjutan.

5. Massa Aksi: Mobilisasi Rakyat untuk Perubahan

Buku Massa Aksi menekankan pentingnya peran massa dalam perubahan politik. Dalam karya ini, Tan Malaka membahas bagaimana aksi kolektif rakyat dapat menjadi kekuatan pendorong dalam perjuangan kemerdekaan.

Ia melihat aksi massa sebagai salah satu alat paling efektif untuk menggulingkan kekuasaan kolonial dan merebut kemerdekaan. 

Buku ini menginspirasi banyak gerakan politik yang kemudian menggunakan aksi massa sebagai strategi utama dalam memperjuangkan hak-hak rakyat.

6. Menuju Merdeka 100%: Kemerdekaan Tanpa Kompromi

Di dalam Menuju Merdeka 100%, Tan Malaka menegaskan bahwa kemerdekaan yang sejati haruslah tanpa kompromi.

Baginya, kemerdekaan setengah-setengah atau yang masih berada di bawah pengaruh kekuatan asing tidak dapat disebut sebagai kemerdekaan yang utuh. 

Buku ini menyerukan perjuangan penuh untuk meraih kedaulatan tanpa tunduk pada tekanan dari pihak manapun.

Pemikiran ini menegaskan sikapnya yang tegas terhadap penjajahan dalam bentuk apapun, dan menjadi pedoman bagi mereka yang menginginkan kemerdekaan Indonesia secara total.

Melalui karya-karya ini, kita bisa belajar bahwa perjuangan bukan hanya tentang melawan penjajah, tetapi juga melawan kebodohan, mitos, dan dogma yang bisa membelenggu pikiran.

Tan Malaka mengingatkan kita untuk selalu berpikir kritis dan rasional, karena di sanalah letak kebebasan yang sejati.

Dengan membaca dan memahami karya-karya Tan Malaka, kita tak hanya mengenang seorang tokoh besar, tetapi juga memahami bagaimana bangsa ini seharusnya berpikir dan bertindak dalam menggapai kemerdekaan sejati.

 

Penulis: Kristina Tia

Editor: Wanovy
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS