PARBOABOA, Jakarta – Kapal MT Khristin yang mengangkut BBM milik Pertamina dilaporkan terbakar di tengah perairan laut dekat Terminal BBM Ampenan, Mataram, NTB pada Minggu (26/03/2023) sekitar pukul 14.50 WITA.
Kapal ini dicarter oleh Pertamina International Shipping untuk membawa muatan BBM sebanyak 5.900 KL jenis pertalite yang dijadwalkan hendak mengeluarkan muatan di Terminal BBM Ampenan sebanyak 2.700 KL.
Belum diketahui penyebab dari terbakarnya kapal tersebut. Namun, berdasarkan informasi yang diterima oleh Kantor SAR Mataram, haluan kapal itu tiba-tiba meledak ketika tengah melakukan persiapan labuh jangkar di perairan sekitar TBBM Ampenan pukul 14.36 WITA.
Atas insiden ini, Ditpolairud Polda NTB mengerahkan tiga unit kapal Baladewa 8002 milik Mabes Polri dan dua unit kapal tipe c guna membantu menangani peristiwa kebakaran tersebut.
Kapal MT Kristin ini membawa 17 ABK (awak badan kapal) yang di mana 14 di antaranya selamat dibantu oleh nelayan dan sebagian menyelamatkan diri menggunakan sekoci. Adapun untuk 3 orang lainnya masih dalam pencarian.
Seluruh ABK yang berhasil diselamatkan mengalami luka ringan dan langsung dibawa ke Depo Pertamina Ampenan guna dilakukan pengecekan kesehatan lebih lanjut oleh Tim Biddokkes Polda NTB.
“Pada pukul 14.36 WITA, sebanyak 14 awal kapal berhasil dievakuasi dan tiga orang masih belum diketahui keberadaanya sampai saat ini,” kata Kepala Kantor SAR Mataram, Lalu Wahyu Efendi dalam keterangannya di Mataram, Minggu (26/03/2023) dilansir ANTARA.
Wahyu Efendi mengatakan, sebanyak 14 orang dari tim RB 220 dan 7 orang tim rescue KPP Mataram telah dikerahkan untuk melakukan pencarian terhadap 3 ABK yang masih hilang dengan dibantu oleh personel Polisi Air dan Udara (Polairud) Polda NTB, anggota TNI AD, BPBD Kota Mataram, awak kapal TB Samudra 02, serta warga setempat.
Pertamina Pastikan Stok BBM Aman
PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatim Balinus memastikan jika stok dan pasokan BBM yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan di Pulau Lombok, NTB dan Bali tetap aman usai terjadinya insiden kebakaran itu.
"Untuk suplai BBM kami pastikan stok Terminal BBM Ampenan dalam keadaan aman. Saat ini, stok sebanyak 3.200 kilo liter (KL) untuk kebutuhan selama tiga hari,” kata Pjs Area Manager Communication, Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus, Taufik Kurniawan, dalam keterangan resmi, Minggu (26/3/2023) dilansir ANTARA.
Kemudian Terminal BBM Sanggaran, Bali, memiliki stok 4.200 KL untuk kebutuhan selama empat setengah hari," sambungnya.
Pengalihan Suplai BBM
Taufik Kurniawan mengatakan, guna menjaga stok BBM jenis pertalite di Pulau Lombok tetap aman, pihaknya melakukan pengalihan suplai dari kapal MT Oliva sebanyak 2.500 KL.
Kendati ada pengalihan suplai, ia memastikan bahwa Terminal BBM Ampenan dan Bima tetap mampu menopang kebutuhan di daerah tersebut. Selain itu, Pertamina juga memastikan stok di Sanggaran, Bali aman karena terdapat Terminal BBM besar.
“Kemudian, di Sanggaran, Bali, kami pastikan juga aman karena di Bali terdapat Terminal BBM yang besar yakni Terminal BBM Manggis,” ucapnya.
Usai kejadian itu, pihak Pertamina untuk sementara waktu akan mengubah pola suplai BBM dengan melalui jalur darat dari Terminal Manggis, Bali ke Terminal BBM Ampenan di Kota Mataram, sekaligus menunggu Kapal Elisabet I yang direncanakan bersandar pada 27 Maret 2023 dengan membawa muatan pertalite sebanyak 1.000 KL.
Di sisi lain, Taufik mengimbau agar masyarakat tak perlu panik dan tetap tenang karena pihaknya akan melakukan segala upaya untuk memastikan stok BBM tetap aman.
“Untuk itu, kami harap masyarakat tidak panik karena stok BBM di Pulau Lombok dan juga Bali kami pastikan dalam keadaan aman. Dan Pertamina melakukan segala upaya untuk memastikan stok di Terminal BBM Sanggaran dan Ampenan dalam keadaan aman,” pungkasnya.
Editor: Maesa