Jadi DPO, Pimpinan KKB Jefri Pagawak Diketahui Berada di Papua Nugini

Salah satu pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Jefri Pagawak diketahui tengah berada di Papua Nugini. (Foto: Pexels)

PARBOABOA, Jakarta – Salah satu pimpinan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Jefri Pagawak diketahui tengah berada di Papua Nugini (PNG).

Jefri Pagawak masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Satuan Tugas (Satgas) Damai Cartenz.

Menurut Kepala Operasi Damai Cartenz 2023, Kombes Pol Faizal Ramadhani, Jefri memanfaatkan momentum penyanderaan pilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens oleh KKB pimpinan Egianus Kogoya.

Faizal menyebut, Jefri merupakan DPO dari Satgas Damai Cartenz, oleh karenanya, ia memastikan bakal melakukan tindakan, terlebih kediaman salah satu pimpinan KKB itu telah diketahui.

Di samping itu, Faizal memastikan jika pilot Susi Air yang disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya dalam keadaan sehat hingga Minggu, 2 Juli 2023.

Kepala Operasi Damai Cartenz 2023 berharap kondisi Philip Mark Mehrtens terus terjaga.

Ancaman KKB

Dalam kesempatan yang sama, Faizal mengungkapkan jika KKB terdiri dari berbagai macam kelompok.

Adapun ancaman akan menembak pilot Susi Air pada Sabtu, 1 Juli 2023 bukan dari KKB pimpinan Egianus Kogoya, melainkan dari Jefri Pagawak.

Ia menilai jika Jefri memanfaatkan momentum penyanderaan itu untuk melayangkan ultimatum.

Kapolda Papua Yakin KKB Bebaskan Pilot Susi Air

Kapolda Papua, Irjen Mathius Fakhiri meyakini bahwa KKB bakal membebaskan pilot Susi Air.

Pasalnya, jelas Mathius, Egianus Kogoya merupakan Orang Asli Papua (OAP), di mana, orang Papua selama ini dikenal memiliki hati nurani yang tinggi.

Diketahui, Philip Mark Mehrtens disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya sejak Sabtu, 7 Februari 2023.

Dalam upaya pembebasan, negosiasi dengan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan keluarga KKB terus dilakukan.

Hal ini dilakukan karena seluruh pihak termasuk Panglima TNI, Laksamana Yudo Margono tidak menginginkan adanya kekerasan senjata dengan KKB pimpinan Egianus Kogoya.

Pernyataan ini disampaikan Mathius Fakhiri kepada awak media pada Jumat, 30 Juni 2023 di Lapangan Bhayangkara Polri, Jakarta Selatan.

Menurutnya, penggunaan kekerasan senjata dipastikan bakal berdampak kepada masyarakat sekitar. Oleh karena itu, pihaknya lebih mengutamakan jalur negosiasi dengan melibatkan pihak-pihak tersebut.

Editor: Maesa
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS