PARBOABOA, Jakarta - 2 perusahaan yang menyediakan layanan telekomunikasi di Indonesia yaitu PT Indosat Tbk (Indosat Ooredo) dan PT Hutchison 3 Indonesia (Tri Indonesia), mengumumkan penggabungan bisnis pada Kamis (16/9). Perusahaan gabungan akan diberi nama PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk (Indosat Ooredoo Hutchison).
Penggabungan Indosat Ooredoo dan Tri Indonesia akan menyatukan dua bisnis yang saling melengkapi untuk menciptakan sebuah perusahaan telekomunikasi digital dan internet yang lebih besar dan lebih kuat secara komersial, serta dapat memberikan nilai tambah kepada seluruh pemegang saham, pelanggan, dan masyarakat Indonesia.
“Dengan adanya kesepakatan ini, kami sekarang bisa fokus untuk menyelesaikan transaksi dan bekerja sama dengan CK Hutchison untuk menggabungkan keahlian dari masing-masing grup telekomunikasi global untuk membangun perusahaan telekomunikasi digital kelas dunia di Indonesia,” ujar Managing Director of Ooredoo Group Aziz Aluthman Fakhroo, dalam keterangan resminya Kamis (16/9).
Gabungan perusahaan ini akan menjadi perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia, yang akan berkontribusi pada percepatan pertumbuhan ekonomi dan transformasi digital Indonesia.
Dalam pembagian sahaan Ooredoo Group memiliki saham sebesar 65 persen di perusahaan hasil merger Indosat Ooredoo Hutchison. Artinya, Ooredoo menjadi pemegang saham pengendali.
Sementara, CK Hutchison induk perusahaan PT Hutchison akan menerima saham baru sebesar 21,8 persen dari Indosat Ooredoo Hutchison.
Lalu, PT Tiga Telekomunikasi akan menerima saham baru Indosat Ooredoo hingga 10,8 persen dari Indosat Ooredoo Hutchison.
Perusahaan gabungan akan tetap terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Selain itu, pemerintah Indonesia memiliki 9,6 persen saham, dan pemegang saham publik lainnya memiliki kira-kira 14,0 persen saham.
Pada akhir transaksi, Indosat Ooredoo Hutchison akan dikendalikan secara bersama-sama oleh Ooredoo Group dan CK Hutchison.