Norben Syukur | Nasional | 04-06-2024
PARBOABOA, Jakarta - Indonesia merupakan salah satu negara dengan mayoritas penduduk Muslim di dunia.
Tidak heran, perhatian dan pengembangan sektor pariwisata Muslimnya tergolong sangat tinggi, seperti yang lazim terjadi pada negara Muslim lainnya.
Bedanya, pada level pariwisata global, Indonesia telah menempatkan dirinya sebagai salah satu negara yang terbaik, khususnya dalam hal menyambut dan menyajikan pengalaman bagi wisatawan Muslim dari seluruh dunia.
Terbukti, pada ajang Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2024, tahun kesembilan, Indonesia dinobatkan sebagai negara dengan destinasi Wisata Ramah Muslim Teratas Tahun 2024.
Berdasarkan analisis dan penilaian yang dilakukan, dari 145 destinasi, Indonesia berhasil bertengger di posisi pertama sebagai destinasi wisata ramah Muslim, bersama Malaysia.
"Indonesia dan Malaysia mempertahankan posisi teratas dengan skor 76, meningkat tiga poin dari tahun 2023," demikian pernyataan dari laporan Mastercard-CrescentRating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2024, dikutip Senin (3/06/2024).
Kedua negara ini dinilai konsisten dalam meningkatkan fasilitas wisata ramah Muslim, seperti ketersediaan makanan halal dan fasilitas ibadah yang lengkap.
Diketahui, Indonesia dan Malaysia masing-masing memperoleh skor 76 dari 100.
Di posisi kedua ada Arab Saudi dengan skor 74, kemudian diikuti Turki dengan skor 73, dan Uni Emirat Arab dengan skor 72.
Selain itu, beberapa destinasi di Asia Tenggara juga masuk dalam daftar 10 teratas.
Bagi Indonesia, keberhasilan ini merupakan yang kedua kali berturut-turut, yaitu pada tahun 2023 dan 2024.
GMTI juga merilis destinasi non-OKI ramah Muslim, dengan Singapura dinobatkan sebagai yang terbaik selama sembilan tahun berturut-turut.
Singapura sendiri mendapatkan skor 66 dari 100, diikuti Inggris dengan skor 58, dan Taiwan dengan skor 55.
Posisi berikutnya diisi oleh Hong Kong dengan skor 54, Thailand dengan skor 52, serta Spanyol dengan skor 49.
Penghargaan ‘Top Muslim Friendly Destination of The Year 2024’ ini diterima langsung oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno.
Dalam sambutannya di Holiday Inn Singapore Atrium, Sandiaga menyebutkan bahwa populasi Muslim global mencapai dua miliar atau sekitar 25 persen dari populasi dunia pada 2022.
Bahkan diperkirakan akan meningkat sekitar 27 persen atau 2,3 miliar pada 2030.
"Ini menjadi peluang besar bagi industri halal untuk berkembang secara signifikan, seiring dengan pertumbuhan populasi Muslim global," kata Sandiaga.
Sejak GMTI 2023 menempatkan Indonesia sebagai tujuan utama bagi wisatawan Muslim, Indonesia terus memperluas layanan dan mempromosikan pariwisata ramah Muslim, meningkatkan durasi kunjungan, dan belanja wisatawan.
Pada tahun 2024, pariwisata ramah Muslim di Indonesia berfokus pada beberapa program seperti sertifikasi halal untuk bisnis dan UMKM.
Selain itu, dengan perkembangan teknologi yang pesat, Indonesia juga akan fokus pada pengembangan, Santri Digitalpreneur, e-katalog Masjid Agung Indonesia, pusat fashion modest global, hingga kolaborasi bilateral dengan Arab Saudi.
Sandiaga berharap program-program ini dapat mencapai target 17 juta kunjungan wisatawan mancanegara dan 1,5 miliar pergerakan wisatawan domestik pada tahun 2024.
"Percepatan penciptaan lapangan kerja, dengan salah satu pilar utamanya adalah pariwisata halal," tutupnya.
Beragam destinasi wisata halal tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Sebagai negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam, kondisi ini tentu bukanlah hal asing bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Desa Setanggor di Kecamatan Praya Barat termasuk dalam wisata halal Lombok.
Di sini terdapat objek wisata untuk bertani, beternak, berkebun, kesenian, hingga belajar membaca Al-Qur'an.
Lombok juga dikenal sebagai Pulau Seribu Masjid. Salah satu masjid megah yang dapat dikunjungi adalah Masjid Raya Hubbul Wathan Islamic Center NTB.
Selain menjadi sarana ibadah, masjid tersebut ditetapkan sebagai ikon wisata religi oleh pemerintah daerah dan tidak pernah sepi pengunjung.
Liburan ke Aceh kurang lengkap jika tidak singgah beribadah ke Masjid Raya Baiturrahman.
Masjid ini berdiri sejak zaman Kesultanan Aceh dan merupakan hasil rancangan seorang arsitek Belanda.
Tidak jauh dari masjid itu, terdapat Museum Tsunami Aceh, yang dijadikan pusat edukasi sekaligus monumen untuk mengenang para korban tsunami pada tahun 2004.
Wisatawan juga bisa bersantai sambil menikmati kopi khas Aceh di Kedai Kopi Solong Ulee Kareng.
Kedai ini sudah sangat legendaris, berdiri sejak tahun 1974.
Wisata halal di Indonesia lainnya adalah Riau. Para pengunjung yang datang ke Bumi Lancang Kuning ini tidak perlu khawatir karena disana terdapat banyak tempat ibadah dan makanan halal.
Salah satu objek wisata tersohor yang harus dikunjungi adalah Istana Siak Sri Indrapura, yang berlokasi di Kampung Dalam, Kecamatan Siak, Kabupaten Siak, Riau.
Berdasarkan sejarahnya, gaya arsitektur Istana Siak ini memiliki campuran budaya antara Arab, Melayu, dan Eropa.
Sampai saat ini, kawasan tersebut masih dibuka untuk umum.
DKI Jakarta memiliki banyak tempat wisata dan restoran halal bersertifikat MUI (Majelis Ulama Indonesia).
Objek wisata ramah Muslim tersebar luas, antara lain Masjid Istiqlal, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), pusat perbelanjaan Sarinah, Thamrin City, Kota Tua, Kepulauan Seribu, dan banyak lagi.
Untuk wisata keluarga, terdapat Dufan yang masih satu kawasan dengan Taman Impian Jaya Ancol di daerah Pademangan, Jakarta Utara.
Pilihan objek wisata halal di Sumatera Barat pun tidak kalah banyak.
Di Kota Padang, ada Pantai Bungus, Museum Adityawarman, wisata air Lubuk Minturun, dan lainnya.
Sementara di Pariaman, wisatawan dimanjakan dengan aneka kuliner halal, salah satunya adalah Sala Lauak, yaitu gorengan yang terbuat dari ikan, serta berbagai makanan khas Sumatera Barat.
Bergeser ke daerah Mentawai, wisatawan bisa menjelajahi wisata bahari atau bermain-main dengan ombak laut karena kawasan ini sering dirujuk oleh wisatawan asing.
Kota Bandung, Jawa Barat, memprioritaskan kuliner bersertifikat halal, fesyen, serta tempat ibadah untuk wisata religi.
Beberapa masjid terkenal yang sayang untuk dilewatkan yaitu Masjid Raya Bandung di Jalan Asia Afrika, Masjid Al Jabar di Gedebage, dan Masjid Al Irsyad di Kota Baru Parahyangan.
Selain Bandung, kawasan lain di Jawa Barat juga memiliki berbagai destinasi wisata halal, salah satunya adalah Keraton Kasepuhan di Cirebon.
Suasana Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) masih sangat kental dengan adat dan budaya Jawa dari zaman nenek moyang.
Wisata halal di Indonesia ini memiliki banyak bangunan bersejarah peninggalan kerajaan Islam, salah satunya Kasultanan Yogyakarta.
Wisatawan juga bisa napak tilas ke Kampung Wisata Kauman, yang menjadi saksi sejarah penyebaran Islam di wilayah DIY dan Jawa Tengah.
Editor : Norben Syukur
Tag : #Wisata Halal #GMTI #Nasional #Sandiaga Uno #Menparekraf #Lombok #DKI Jakarta