PARBOABOA, Simalungun - Kabupaten Simalungun mencapai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di 2022 sebesar 73,77 persen atau tumbuh sekitar 0,5 persen atau sekitar 0,37 poin dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan tersebut didukung oleh semua komponen sesuai data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik saat merilis pada Januari 2023.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Simalungun, Rosman Saragih mengatakan dari sisi kesehatan, bayi yang lahir pada 2022 memiliki harapan untuk dapat hidup hingga 71,78 tahun lebih lama 0,41 tahun dibandingkan dengan mereka yang lahir pada tahun sebelumnya.
"Upaya dalam proses kelahiran yang ditolong tenaga kesehatan dapat berjalan dengan pengawalan protokol kesehatan yang kuat hampir di setiap puskesmas. Ketersediaan sanitasi yang layak juga menjadi tolak ukurnya," katanya kepada Parboaboa, Kamis (09/02/2023).
Ia menjelaskan pencapaian ini dipengaruhi sosialisasi perawatan dan pertumbuhan anak yang dilakukan setiap pusat kesehatan masyarakat (puksesmas), meliputi perawatan bayi baru lahir, perawatan tali pusat, perawatan tubuh bayi, pentingnya inisiasi menyusui dini (IMD) dan pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif.
"Kemudian sosialisasi cara menjaga kehangatan tubuh bayi, sosialisasi tentang cara membuat makanan pendamping ASI (MPASI), sosialisasi tentang cara penanganan anak sakit," jelasnya.
Ia menambahkan pencapaian dari sisi kesehatan ini merupakan bentuk konsistensi terhadap hal prioritas agar patut disadari bahwa usia harapan hidup bukan hanya dipengaruhi oleh faktor infrastruktur dan akses perawatan kesehatan yang berkualitas. Di samping itu unsur genetik, gaya hidup dan variabel lainnya seperti pendapatan pendidikan, sanitasi, asupan gizi dan kesehatan mental ikut memiliki peran.
"Pemerataan akses pelayanan kesehatan serta peningkatan ketersediaan tenaga kesehatan menjadi catatan dan evaluasi di 2023 ini," pungkasnya.