PARBOABOA – Lektor Ilmu dan Teknik Material Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara Intitut Teknologi Bandung (ITB) mengembangkan konsep teknologi Baterai Mobil Listrik yang Lebih Murah. Hal itu dimaksudkan untuk mengurangi bahan bakar fosil, kendaraan kini mulai beralih jadi bertenaga listrik.
Afriyanti menilai teknologi baterai yang saat ini digunakan untuk bahan bakar mobil listrik masih bisa terus dikembangkan. Hal ini disebabkan masih banyak keterbatasan yang dimiliki oleh baterai dari segi kinerjanya, seperti kapasitas energi yang relatif kecil dan harga material baterai yang sangat mahal.
Dia menegaskan bahwa perkembangan teknologi baterai di masa depan akan menginginkan suatu teknologi baterai yang aman, tahan lama, cepat dalam pengisian daya, dan tentunya dapat dibuat dengan biaya yang relatif murah.
Afriyanti bersama peneliti lain mengusulkan nikel sebagai bahan baku pengganti untuk pembuatan katoda baterai.Nikel merupakan salah satu unsur yang memiliki kelebihan dalam menghasilkan kapasitas energi yang tinggi akibat reaksi reduksi/okdisasi yang terjadi.
Nantinya Nikel tersebut akan menjadi bahan utama pembuat baterai yang menjadi salah satu komponen utama kendaraan listrik.
Afriyanti menyebut masih ada untung dan rugi penggunaan nikel terebut. Sisi positif dari penggunakan nikel adalah reaksi reduksi oksigen yang dapat menghasilkan densitas energi yang tinggi. Sisi negatifnya, material ini tidak stabil sehingga densitas energi yang dihasilkan akan cepat turun atau dengan kata lain, baterai akan cepat rusak.
Dalam hal ini, Mn dan Co dipilih sebagai unsur pelengkap bahan baku pembuatan katoda karena sifatnya yang stabil sehingga bisa mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh nikel.
Sisi positif dari penggunakan nikel adalah reaksi reduksi oksigen yang dapat menghasilkan densitas energi yang tinggi. Sisi negatifnya, material ini tidak stabil sehingga densitas energi yang dihasilkan akan cepat turun atau dengan kata lain, baterai akan cepat rusak.
"Oleh karena itu, unsur Co dan Mn dibutuhkan untuk menjaga stabilitas strukturnya," jelasnya seperti dikutip dari laman resmi ITB.