PARBOABOA – Pertanyaan mengenai arti mati syahid seringkali menjadi perbincangan yang mendalam dalam konteks ajaran Islam. Firman Allah telah menjelaskan mengenai hal tersebut dalam Surat Ali Imran Ayat 169-170:
وَلَا تَØْسَبَنَّ ٱلَّذÙينَ Ù‚ÙتÙÙ„Ùوا۟ ÙÙÙ‰ سَبÙيل٠ٱللَّه٠أَمْوَٰتًۢا Ûš بَلْ Ø£ÙŽØْيَآءٌ عÙندَ رَبّÙÙ‡Ùمْ ÙŠÙرْزَقÙونَ
ÙَرÙØÙينَ بÙمَآ ءَاتَىٰهÙم٠ٱللَّه٠مÙÙ† ÙَضْلÙÙ‡ÙÛ¦ وَيَسْتَبْشÙرÙونَ بÙٱلَّذÙينَ لَمْ يَلْØÙŽÙ‚Ùوا۟ بÙÙ‡ÙÙ… مّÙنْ خَلْÙÙÙ‡Ùمْ أَلَّا خَوْÙÙŒ عَلَيْهÙمْ وَلَا Ù‡Ùمْ ÙŠÙŽØْزَنÙونَ
Arab-Latin: Wa lÄ taḥsabannallażīna qutilụ fÄ« sabÄ«lillÄhi amwÄtÄ, bal aḥyÄ`un 'inda rabbihim yurzaqụn. Fariḥīna bimÄ ÄtÄhumullÄhu min faá¸lihÄ« wa yastabsyirụna billażīna lam yal-ḥaqụ bihim min khalfihim allÄ khaufun 'alaihim wa lÄ hum yaḥzanụn.
Artinya: Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki. Mereka dalam keadaan gembira disebabkan karunia Allah yang diberikan-Nya kepada mereka, dan mereka bergirang hati terhadap orang-orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.
Konsep mati syahid yang merupakan bagian dari husnul khotimah atau akhir kehidupan seseorang menjadi pokok ajaran agama Islam.
Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam telah memberikan panduan yang jelas mengenai jenis-jenis mati syahid apa saja beserta ciri-cirinya.
Artikel ini akan membahas secara rinci mengenai apa itu mati syahid, jenis-jenisnya, dan ciri-ciri yang dijelaskan oleh Rasulullah. Yuk, simak penjelasannya di bawah ini!
Pengertian Mati Syahid
Mati syahid adalah kondisi kematian seseorang yang terjadi ketika ia gugur dalam menjalankan tugas atau perjuangan di jalan Allah.
Kematian ini dianggap sebagai salah satu bentuk kematian yang mulia dalam Islam, dan orang yang mati syahid diyakini mendapatkan keberkahan dan pahala besar di akhirat.
Melansir buku At-Tadzkirah Jilid 1, oleh Imam Syamsuddin Al-Qurthubi (2005), Asy-Syuhada' adalah kata jamak dari Asy-syaahid (yang menyaksikan). Adapun Asy-Syahiid (yang disaksikan), maksudnya ialah orang yang terbunuh di jalan Allah.
Demikian kata pakar bahasa Arab, Al-Jauhari, dan lainnya. Disebut demikian, karena dia mendapat kesaksian sebagai penghuni surga.
Jadi, kata Asy-Syahiid berarti Masyhuud lahu (orang yang mendapat kesaksian yang menguntungkan), seperti halnya kata Fa'iil berarti Mafuul.
Sementara itu, Ibnu Faris Al-Lughawi berkata dalam Al Mujmal: "Asy-Syahiid adalah orang yang terbunuh di jalan Allah. Alasannya–kata para ulama–karena para malaikat Allah akan memberi kesaksian mereka untuknya."
Dan ada yang mengatakan, disebut syahiid, karena rohnya akan dihadirkan untuk menyaksikan surga Darussalam. Yakni, karena disebutkan dalam Surat Ali Imran Ayat 169.
Adapun selain mereka, maka rohnya tidak sampai ke surga. Dengan demikian, Asy-Syahiid sama artinya dengan Asy-Syaahid, yakni orang yang hadir menyaksikan surga.
Ada pula yang mengatakan, disebut syahiid, karena dia gugur ke bumi, kemudian bumi menjadi saksi baginya.
Jenis-Jenis Mati Syahid
Mengutip buku Makna Kematian Menuju Kehidupan Abadi, oleh Muhammad Sholikhin (2012), Nabi Muhammad SAW menyebutkan jenis-jenis mati syahid sebagai berikut:
"Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA berkata: Rasulullah SAW bersabda: Ketika seorang lelaki sedang berjalan di sebatang jalan, dia mendapati sebatang dahan berduri lalu membuangnya. Allah berterima kasih padanya dan mengampuninya.”
Baginda bersabda lagi: Mereka yang mati syahid ada lima golongan:
- Mereka yang mati karena tha'un (wabah penyakit ganas);
- Mereka yang mati karena sakit perut;
- Mereka yang mati lemas (kehabisan oksigen karena sebab bencana);
- Mereka yang mati di bawah runtuhan bangunan; dan
- Mereka yang mati karena berjuang di jalan Allah." (Al-Bayan, No. 1130)
Ciri-Ciri Mati Syahid Menurut Rasulullah SAW
Melansir buku Sunan Ibnu Majah jilid 2 oleh Imam al-Hafizh Abi Abdillah (2023), enam ciri mati syahid dijelaskan sebagai berikut:
Øَدَّثَنَا Ù‡Ùشَام٠بْن٠عَمَّار٠قَالَ: Øَدَّثَنَا Ø¥ÙسْمَاعÙيل٠بْن٠عَيَّاش٠قَالَ: ØَدَّثَنÙÙŠ بَØÙير٠بْن٠سَعْد٠عَنْ الْمÙقْدَام٠بْن٠مَعْدÙيكَرÙبَ، عَنْ خَالÙد٠بْن٠مَعْدَانَ، عَنْ اللَّه٠صَلَّى اللَّه٠عَلَيْه٠وَسَلَّمَ قَالَ: «Ù„ÙلشَّهÙيد٠رسول عÙنْدَ اللَّه٠سÙتّ٠خÙصَالÙ: يَغْÙÙر٠لَه٠ÙÙÙŠ أَوَّل٠دÙÙْعَة٠مÙنْ دَمÙÙ‡ÙØŒ ÙˆÙŽÙŠÙرَى مَقْعَدَه٠مÙÙ†ÙŽ الْجَنَّةÙØŒ ÙˆÙŽÙŠÙجَار٠مÙنْ عَذَاب٠الْقَبْرÙØŒ وَيَأْمَن٠مÙÙ†ÙŽ الْÙَزَع٠الْأَكْبَرÙØŒ ÙˆÙŽÙŠÙØَلَّى ØÙلَّةَ الإÙيمَانÙØŒ ÙˆÙŽÙŠÙزَوّÙج٠مÙÙ†ÙŽ الْØÙور٠الْعÙينÙØŒ ÙˆÙŽÙŠÙØ´ÙŽÙَع٠ÙÙÙŠ سَبْعÙينَ Ø¥Ùنْسَانًا Ù…Ùنْ أقاربه.» [صØÙŠØ: Ø£Øكام الجَنَائÙز٠(٣٦)ØŒ المشكاة (٣٨٣٤)ØŒ التَّعْلÙيق الرغيب (١٩٤/Ù¢)]
Dari Hisyam bin Ammar, dari Ismail bin Ayyasy, dari Bahiir bin Sa`d, dari Khalid bin Ma`dan, dari Miqdam bin Ma`dikarib RA, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda:
"Orang mati syahid artinya itu memiliki 6 ciri di sisi Allah; yaitu
- Ia akan diampuni sejak pertama kali darahnya menetes;
- Ia akan diperlihatkan kedudukannya di surga nanti;
- Dijauhkan dari siksa kubur;
- Diselamatkan dari ketakutan besar;
- Dipakaikan hiasan keimanan;
- Dinikahkan dengan bidadari, dan dapat memberikan syafaat kepada tujuh puluh anggota keluarganya." (Shahih: Ahkaam aj-Janaaiz, 36; al-Misykaat, 3834; dan at-Ta'liiq ar-Raghiib, 2/194)
Mati syahid adalah bagian dari husnul khotimah yang mengajarkan Anda tentang keberanian, kesetiaan, dan ketakwaan kepada Allah.
Semangat jihad yang terkandung dalam arti mati syahid adalah tidak hanya menjadi teladan bagi umat Islam, tetapi juga menjadi sumber inspirasi dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Dengan meresapi nilai-nilai keimanan yang tercermin, Anda diingatkan untuk senantiasa berjuang dengan penuh keteguhan hati dan keyakinan dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan.
Semoga artikel ini dapat menjadi refleksi yang bermanfaat bagi pembaca dalam mengejar husnul khotimah dan meraih keberkahan hidup di dunia dan akhirat.
Editor: Sari