PARBOABOA, Medan – Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0.49 persen di level 7.080,80. Dalam sesi perdagangan hari ini, asing membukukan transaksi beli bersih senilai 1 triliun rupiah.
Pengamat Ekonomi Sumatera Utara, Gunawan Benjamin mengatakan IHSG melemah dan menembus level psikologis yaitu di angka 7.100. Pelemahan IHSG ini masih seirama dengan sejumlah bursa di Asia.
“Saya menilai pelemahan IHSG lebih dipengaruhi oleh tekanan secara teknikal di tengah minimnya agenda ekonomi,” jelas Gunawan Benjamin kepada PARBOABOA, Rabu (08/05/2024).
Sementara itu, hal sebaliknya terjadi pada kinerja mata uang Rupiah yang sempat mengalami pelemahan. Namun akhirnya mampu mengurangi kerugiannya dan ditutup stabil di level 16.040 per US Dollar.
Gunawan memaparkan, kinerja mata uang Rupiah pada perdagangan hari ini pada dasarnya mendapatkan sentimen buruk dari rilis data cadangan devisa yang turun menjadi 136,2 miliar US Dollar.
Memburuknya cadangan devisa ini seiring dengan pelemahan mata uang Rupiah sebelumnya. Hal ini dikatakan Gunawan Benjamin sangat wajar terjadi.
Apalagi, jika dikaitkan dengan upaya Bank Indonesia menjaga stabilitas mata uang Rupiah dengan cara mengintervensi pasar.
“Saya menilai dari sentimen eksternal, ekspektasi penurunan suku bunga acuan The FED menjadi pendorong melemahnya US Dollar,” katanya.
Di sisi lain, harga emas relatif bergerak stabil. Walaupun, pada sesi perdagangan hari ini harga emas cenderung mendapatkan tekanan.
Harga emas ditransaksikan melemah di kisaran angka 2.308 per ons troy nya. Kinerja harga emas ini semakin memburuk diduga kuat seiring dengan meningkatnya ekspektasi pemangkasan bunga acuan.
Sementara itu, pada sesi perdagangan hari ini agenda ekonomi di tanah air akan merilis data cadangan devisa dengan data penjualan kendaraan bermotor.
Sejauh ini, data cadangan devisa diproyeksikan akan mengalami penurunan. Termasuk juga penjualan kendaraan bermotor di bulan April yang diproyeksikan juga mengalami pelemahan.
“Kinerja pasar keuangan di tanah air pada dasarnya berada di bawah tekanan,” tutur Gunawan Benjamin.
Dalam sesi perdagangan hari ini, sejumlah bursa di Asia ditransaksikan sideways dengan kebanyakan cenderung melemah.
IHSG sendiri pada sesi perdagangan pagi ini ditransaksikan menguat di kisaran 7.140. Pada perdagangan menjelang libur panjang di pekan ini, IHSG diproyeksikan bergerak dalam rentang 7.100 hingga 7.150.
Bahkan, dalam sesi perdagangan hari ini, IHSG sempat diprediksi berpeluang bergerak sideways.
Sementara itu, pada hari ini kinerja mata uang Rupiah sempat diperdagangkan melemah di level 16.080 per US Dollar. Tekanan pada mata uang Rupiah kembali meningkat jelang rilis data cadangan devisa.
Sedangkan, dari sisi kinerja imbal hasil US Treasury dan USD Index sejauh ini bergerak cukup stabil. Namun, di tengah minimnya agenda ekonomi besar di hari ini, membuat pasar keuangan di tanah air masih berpeluang bergerak secara teknikal.
Harga emas sejak dibukanya sesi perdagangan sampai ditutup pada sore hari ditransaksikan di angka yang sama yaitu 2.309 US Dollar per ons troy. Angka ini sedikit melemah dibandingkan perdagangan pada hari sebelumnya.
Emas masih bergerak sideways sejauh ini, dan harga ini masih berpeluang untuk jalan di tempat hingga sesi perdagangan pekan depan.