IHSG Dilanda Aksi Jual, Rupiah dan Harga Emas Anjlok

Ilustrasi IHSG ditekan aksi jual, Rupiah dan IHSG anjlok. (Foto: PARBOABOA/Fika)

PARBOABOA, Medan – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup melemah 0.31 persen di level 7.240,27, di mana asing membukukan transaksi beli bersih senilai Rp551 miliar.

IHSG yang ditutup melemah juga masih seirama dengan mayoritas bursa di Asia yang juga ditutup di zona merah.

Bursa Nikkei Jepang bahkan membukukan pelemahan sebesar 3.28 persen, disusul bursa Kospi melemah 1.74 persen, Hang Seng 1.67 persen dan diikuti bursa di Asia lainnya.

Sementara itu, kinerja mata uang US Dollar terpantau melemah terhadap mayoritas mata uang di Asia. Sayangnya, mata uang US Dollar justru mengalami penguatan terhadap Rupiah.

Pada penutupan perdagangan hari ini, mata uang Rupiah ditutup melemah di level 16.245 per US Dollar.

Pengamat Ekonomi Sumatera Utara, Gunawan Benjamin  mengatakan pada hari ini Rupiah bergerak dengan volatilitas yang sangat tajam dalam rentang 16.210 hingga 16.270 pada perdagangan.

Menurut Gunawan Benjamin, pelaku pasar selanjutnya akan menanti rilis data pemesanan barang tahan lama, serta data pertumbuhan ekonomi AS pada perdagangan waktu AS.

Data tersebut menjadi sangat penting di tengah minimnya sentimen pasar di pekan ini. Sementara data inflasi AS baru akan dipublikasikan pada akhir pekan, dan pengaruhnya baru bisa dirasakan pada perdagangan awal pekan mendatang.

Di sisi lain, harga emas dunia ditransaksikan melemah di level 2.375 per ons troy nya. Jika dirupiahkan, harga emas turun di kisaran harga 1.24 juta per gram nya.

Harga emas mengalami tekanan seiring dengan kekhawatiran memburuknya sejumlah data ekonomi AS.

Terakhir, data manufaktur AS yang mengalami kontraksi dispekulasikan akan membuat The FED memangkas bunga acuan lebih cepat.

Sebelumnya, Gunawan Benjamin mengatakan tekanan jual kembali melanda pasar saham di Asia, setelah terjadi pelemahan pada bursa di AS.

Data S&P Global Composite AS dirilis tidak banyak mengalami perubahan pada bulan Juli di level 55, dari posisi 54.8 sebelumnya.

“Meskipun jika melihat sektor manufaktur AS menunjukkan bahwa AS masih mengalami kontraksi,” ucap Gunawan Benjamin kepada PARBOABOA, Jumat (25/07/2024).

Gunawan Benjamin menuturkan pelemahan bursa di Asia pada perdagangan pagi ini dipimpin oleh memburuknya kinerja bursa Nikkei, yang sejauh ini melemah hingga mendekati tiga persen.

Pada perdagangan hari ini, pasar juga tidak akan banyak dibanjiri oleh agenda ekonomi besar. IHSG pada perdagangan hari ini akan dihantui oleh koreksi pada bursa di Asia.

Pada sesi pembukaan perdagangan pagi ini, IHSG dibuka melemah di level 7.259. Pada perdagangan hari ini, IHSG berpeluang ditransaksikan dalam rentang 7.200 hingga 7.270.

Sementara itu, kinerja mata uang Rupiah ditransaksikan melemah pada perdagangan pembukaan di kisaran level 16.245 per US Dollar.

Kinerja mata uang US Dollar terpantau mengalami penguatan tipis terhadap sejumlah mata uang di Asia pada perdagangan hari ini.

US Dollar diuntungkan dengan kenaikan imbal hasil US Treasury 10 tahun. Ditambah dengan kinerja USD Index yang relatif stabil di kisaran level 104.

Rupiah pada perdagangan hari ini berpeluang melemah dalam rentang 16.210 higga 16.260 per US Dollar.

Kinerja mata uang Rupiah masih terbebani oleh penguatan US Dollar yang masih relatif diuntungkan meskipun kinerja manufaktur AS memburuk. Di sisi lain, harga emas pada perdagangan hari ini terpantau melemah di level 2.377 US Dollar per ons troy nya.

Editor: Fika
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS