PARBOABOA Jakarta – Bupati Cianjur, Jawa Barat, Herman Suherman mengungkapkan bertambahnya korban akibat gempa bumi yang mengguncang wilayah Cianjur saat ini menjadi 56 orang meninggal dunia sementara 700 lainnya mengalami luka-luka.
"Yang sudah terdata yang meninggal sudah 56 orang. Ini terus berdatangan dari daerah. Pasien hampir 700 orang. Hampir 70 persen luka berat," kata Herman pada Senin (21/11/2022).
SAat ini, para korban yang mengalami luka-luka telah dilarikan ke 3 rumah sakit guna mendapatkan perawatan medis.
"Korban Luka di RS Sayang Cianjur dan RS Cimacan dan RS Bhayangkara," imbuh dia.
Herman mengatakan dampak terparah gempa yang terjadi pukul 13.21 siang tadi ada di wilayah Cianjur Utara.
“Berasal dari wilayah utara, Warungkondang, Cianjur, Gembrong, seputar itu,” ujar Herman.
Adapun enam alat berat yang diturunkan guna membantu proses evakuasi korban gempa dan membuka akses jalan yang tertutup akibat tanah yang longsor.
“Evakuasi ke daerah yang terisolasi, khususnya di daerah Cugenang. Alat berat dikerahkan ke sana sehingga, pada saat membawa pasien kan perlu jalan yang lancar, kita arahkan jalannya dulu,” lanjut dia.
Diketahui, penyebab banyaknya korban diduga karena pada siang hari, banyak masyarakat yang berada di dalam rumah. Dan lagi sebagian besar rumah-rumah yang berada di daerah Cianjur memiliki bangunan yang kurang kokoh, sehingga pada saat terjadi gempa bangunan tersebut rentan ambruk.
Maka dari itu Herman mengimbau agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan guna mengantisipasi adanya gempa bumi sewaktu-waktu.
Dilansir dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) gempa tersebut berasal dari kedalaman 10 kilometer barat daya Kabupaten Cianjur, Jawa Barat dan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.