PARBOABOA - Iqomah adalah bacaan yang dianjurkan untuk dikumandangkan seorang muadzin sebagai seruan sebelum melaksanakan shalat fardhu atau salat wajib. Lafadznya mirip dengan adzan, tetapi ada perbedaan kecil di antara keduanya.
Perbedaan adzan dan iqomah atau qomat adalah terletak waktu dan konteks pelaksanaannya. Adzan dikumandangkan sebagai panggilan untuk umat Islam melaksanakan shalat, dan biasanya dikumandangkan di menara masjid agar terdengar oleh seluruh jamaah sekitar masjid.
Sementara itu, bacaan iqamah dikumandangkan di dalam masjid sebagai panggilan kedua, tepat sebelum shalat dimulai, pertanda untuk mengumpulkan jamaah yang telah hadir di masjid.
Menurut para ulama, mengumandangkan iqomah hukumnya sunnah muakkad. Mengutip Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqhul Islam wa Adillatuhu Juz 1, kesunnahan tersebut berlaku saat hendak melaksanakan shalat fardhu baik tepat pada waktunya maupun tidak, serta dikerjakan secara sendiri maupun berjamaah.
Wahbah Az Zuhaili juga menjelaskan bahwa bacaan qomat setelah adzan disunnahkan untuk dibaca secara cepat, namun huruf-hurufnya tetap harus terdengar jelas. Lafadz qomat diutamakan untuk dikumandangkan oleh muadzin atau orang yang mengumandangkan adzan sesuai dengan pendapat empat ulama mazhab:
"Petugas azan lebih berhak mengumandangkan iqomah dan imam lebih berhak memberi izin untuk mengumandangkan iqomah." (HR Ibnu Adi)
Lalu, bagaimana bacaan iqomah lengkap? Dan apa syarat menjadi seorang muadzin? Simak penjelasannya pada ulasan yang telah Parboaboa rangkum di bawah ini.
Bacaan Iqomah Latin, Arab dan Artinya
Berikut adalah bacaan iqomah yang benar sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW:
اَلله٠اَكْبَر٠،اَلله٠اَكْبَرÙ
Bacaan latin: Allahu akbar Allahu akbar
Artinya: Allah SWT Maha Besar, Allah SWT Maha Besar
أَشْهَد٠اَنْ لَا Ø¥Ùلٰهَ Ø¥ÙلَّااللهÙ
Bacaan latin: Asyhadu allaa ilaaha illallah
Artinya: Aku bersaksi bahwa Tiada Tuhan melainkan Allah SWT
اَشْهَد٠اَنَّ Ù…ÙØَمَّدًا رَسÙوْل٠اللهÙ
Bacaan latin: Asyhadu anna muhammadar rosuulullah
Artinya: Aku bersaksi bahwa nabi Muhammad SAW itu adalah utusan Allah SWT
Øَيَّ عَلَى الصَّلَاةÙ
Bacaan latin: Hayya ‘alash shalaah
Artinya: Marilah Sembahyang (sholat)
Øَيَّ عَلَى الْÙَلَاØÙ
Bacaan latin: Hayya ‘alal falaah
Artinya: Marilah menuju kepada kejayaan
قَدْ قَامَت٠الصَّلَاة٠،قَدْ قَامَت٠الصَّلَاةÙ
Bacaan latin: Qad qaamatish shalaah, qad qaamatish shalaah
Artinya: Sesungguhnya sudah hampir mengerjakan sholat
اَلله٠اَكْبَر٠،اَلله٠اَكْبَرÙ
Bacaan latin: Allahu akbar, Allahu akbar
Artinya: Allah SWT Maha Besar, Allah SWT Maha Besar
لَاإÙلٰهَ Ø¥ÙلاَّاللهÙ
Bacaan latin: Laa ilaaha illallah
Artinya: Tiada Tuhan melainkan Allah SWT
Doa Setelah Iqomah
Berikut doa yang perlu kamu panjatkan setelah iqomah:
اللّٰهÙمَّ رَبَّ Ù‡ÙŽØ°Ùه٠الدَّعْوَة٠التَّامَّة٠وَالصَّلَاة٠الْقَائÙمَة٠صَلّ٠عَلَى سَيّÙدÙنَا Ù…ÙØَمَّد٠وَآتÙه٠سÙؤْلَه٠يَوْمَ الْقÙيَامَةÙ
Bacaan latin: Allahumma Rabba hadzihi ad-da’wati at-tâmmati, wa ash-shalâti al-qâimati, shalli ‘ala sayyidina muhammadin wa âtihi su’lahu yaumal qiyâmah.
Artinya: "Ya Allah Tuhan yang memiliki seruan yang sempurna dan shalat yang tetap didirikan, rahmatilah Nabi Muhammad dan berikan padanya permintaannya di hari kiamat."
Syarat Muadzin Mengumandangkan Iqomah
Muadzin adalah orang yang bertugas untuk mengumandangkan bacaan adzan dan iqomah. Tugas menjadi muadzin merupakan salah satu tugas yang disukai Allah.
Dikutip dari buku Panduan Sholat Rasulullah SAW oleh Imam Abu Wafa, dijelaskan bahwa adzan dan qomat yang diucapkan muadzin akan dibalas dengan pahala yang berlimpah. Pahala tersebut juga datang dari orang-orang yang sholat bersamanya.
Selain itu, Allah akan mengampuninya dan memasukkannya ke dalam surga. Janji tersebut juga dikatakan oleh Rasulullah SAW dalam sebuah hadits Uqbah bin Amir RA:
يعجب ربكم من راعي غنم..يؤذن بالصلاة ويصلي.
Ùيقول الله:
انظروا إلى عبدي هذا، يؤذن ويصلي، يخا٠مني، قد غÙرت لعبدي وأدخلته الجنة”
Artinya: “Tuhan kalian takjub kepada pengembala kambing yang ada di puncak bukit gunung, dia mengumandangkan adzan untuk sholat lalu dia shalat, lalu Allah berfirman: Perhatikanlah hamba-Ku ini, dia mengumandangkan adzan lalu mendirikan shalat karena takut kepada-Ku, aku sungguh mengampuni hamba-Ku dan memasukkannya ke dalam Surga.”
Berikut syarat-syarat menjadi seorang muadzin:
1. Beragama islam
2. Berjenis kelamin laki-laki
3. Sudah akil baligh dan mumayiz
4. Suci dari hadas kecil maupun besar
5. Adzan diserukan setelah masuk waktu sholat
6. Kalimat adzan dan qomat berdasarkan contoh Rasulullah dan tidak diselingi kalimat-kalimat lain.
7. Disunnahkan menyerukan adzan dengan suara kencang dan merdu..
Tata Cara Iqomah
Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam : Fiqih untuk Madrasah Tsanawiyah oleh Zainal Muttain, disebutkan bahwa ketentuan adzan dan qomat yang harus dipenuhi antara lain:
- Suci dari hadas kecil maupun besar
- Berdiri menghadap kiblat
- Memasukkan kedua anak jari ke kedua lubang telinga
- Melambatkan bacaan adzan serta memisahkan tiap-tiap dua kalimat dan berhenti sebentar
- Bacaan iqomah dipercepat
- Menoleh ke kanan dengan kepala, leher, dan dada ketika mengucapkan “Hayya ‘alash-shalah”, dan menoleh ke kiri ketika mengucapkan “Hayya ‘alal falah”
- Ada jeda waktu antara adzan dan qomat untuk sholat sunnah dan menunggu jamaah lainnya
- Tidak berbicara hingga qomat selesai
- Bacaan iqomah perempuan hanya diperbolehkan adzan dan qomat ketika seluruh jamaah dan imam adalah perempuan, dan tidak boleh menggunakan pengeras suara yang bisa terdengar oleh para lelaki di luar jamaah.
Demikianlah penjelasan tentang bacaan iqomah lengkap, beserta dengan tata cara dan doa yang dibacakan setelah qomat. Melalui tulisan ini, umat Islam diingatkan akan tujuan utama hidup mereka, yaitu beribadah kepada Sang Pencipta dengan sepenuh hati.
Editor: Sari